Mibot, Mobil Listrik Mini Berharga Terjangkau yang Mulai Ramai Berkeliaran di Jalanan Jepang dan Berpotensi Mengubah Lanskap Pasar Kendaraan Listrik

Selasa, 03 Juni 2025 | 09:32:17 WIB
Mibot, Mobil Listrik Mini Berharga Terjangkau yang Mulai Ramai Berkeliaran di Jalanan Jepang dan Berpotensi Mengubah Lanskap Pasar Kendaraan Listrik

JAKARTA - Jepang tengah menyaksikan kemunculan sebuah fenomena baru di dunia kendaraan listrik (EV) dengan hadirnya Mibot, mobil listrik mini yang diproduksi oleh perusahaan rintisan KG Motors. Berbeda dari nama-nama besar seperti Toyota, Nissan, atau Honda, Mibot berhasil mencuri perhatian berkat harga jualnya yang sangat terjangkau, hanya sekitar ¥1 juta atau setara dengan Rp 100 jutaan, jauh di bawah harga Nissan Sakura yang saat ini menjadi EV terlaris di Jepang.

Mibot hadir sebagai solusi mobilitas perkotaan yang praktis, ringkas, dan efisien. Dengan panjang hanya 2.490 mm—ukuran yang hampir setara dengan kereta golf—mobil ini didesain khusus untuk kebutuhan masyarakat Jepang yang kerap menghadapi jalanan sempit di kota-kota padat. Kecepatan maksimal yang bisa dicapai Mibot adalah 60 km/jam dengan jarak tempuh sekitar 100 km dalam satu kali pengisian baterai. “Mobil ini memang bukan untuk kecepatan tinggi, tapi cukup untuk aktivitas sehari-hari seperti berangkat kerja, berbelanja, atau mengantar anak sekolah,” ujar Kazunari Kusunoki, pendiri sekaligus CEO KG Motors.

Harga Terjangkau, Solusi Mobilitas Kota yang Efisien

Pasar mobil kecil atau yang dikenal dengan istilah “kei car” di Jepang sudah sangat populer dan mendominasi lebih dari setengah total kendaraan di negara tersebut. Sebagai contoh, Nissan Sakura berhasil menjual 22.926 unit sepanjang tahun 2023 dengan harga mulai dari ¥2,5 juta. Bandingkan dengan Mibot yang hanya dipasarkan setengah dari harga tersebut. Perbedaan harga signifikan ini menjadikan Mibot pilihan menarik bagi konsumen yang menginginkan kendaraan hemat biaya dengan perawatan yang minim.

Kusunoki menegaskan, ide pembuatan Mibot muncul dari pengamatannya terhadap kondisi jalanan di Jepang. “Melihat begitu banyak mobil besar yang harus ‘berjuang’ di jalan-jalan sempit Jepang, di situlah semuanya berawal bagi saya,” kata Kusunoki.

Sejak membuka pemesanan pada musim gugur lalu, KG Motors telah menerima lebih dari 1.000 aplikasi dalam bulan pertama. Hingga Mei 2025, total pesanan telah mencapai 2.250 unit, lebih dari setengah target produksi sebanyak 3.300 unit yang direncanakan akan dikirimkan pada Maret 2027. Angka ini diprediksi akan melampaui penjualan kendaraan listrik Toyota yang hanya mencapai sekitar 2.000 unit di Jepang tahun lalu.

Tantangan dan Potensi Besar di Pasar EV Jepang

Mibot muncul di tengah situasi di mana merek-merek besar seperti Toyota, Nissan, dan Honda masih dianggap lambat beradaptasi dengan kendaraan listrik penuh (Battery Electric Vehicle/BEV). Toyota bahkan secara terbuka menyatakan bahwa EV bukan satu-satunya solusi bagi masa depan transportasi, yang membuat banyak konsumen Jepang masih ragu-ragu untuk beralih ke EV.

"Karena berasal dari Toyota, banyak orang Jepang menganggapnya biasa saja. Banyak di sini yang percaya bahwa EV tidak akan menjadi arus utama," tambah Kusunoki. Dengan harga yang terjangkau dan desain yang praktis, KG Motors berupaya mengubah persepsi tersebut sekaligus memperkenalkan EV sebagai pilihan mobilitas yang realistis dan ramah lingkungan.

Rencana produksi akan dimulai pada Oktober dengan 300 unit pertama yang akan dikirimkan pada Maret 2026, kemudian diikuti produksi 3.000 unit tambahan untuk pasar ekspor. Meskipun perusahaan mengakui akan mengalami kerugian pada batch pertama, mereka optimistis dapat meraih keuntungan pada produksi batch kedua. Ambisi KG Motors adalah memproduksi sekitar 10.000 unit Mibot setiap tahun.

Mibot Berpotensi Jadi Game Changer di Pasar EV Global

Kombinasi antara harga terjangkau, ukuran yang compact, dan kecepatan serta daya jelajah yang memadai membuat Mibot sangat sesuai dengan kebutuhan gaya hidup urban modern, tidak hanya di Jepang, tetapi juga di pasar global. Dalam konteks persaingan ketat kendaraan listrik, produk seperti Mibot menunjukkan bahwa inovasi tidak harus mahal atau mewah untuk memberikan dampak besar.

“Mibot adalah contoh nyata bahwa yang kecil bisa memberikan pengaruh besar dalam perubahan tren mobilitas masa depan,” kata Kusunoki menutup pembicaraan.

Dengan lonjakan permintaan dan antusiasme pasar yang terus meningkat, Mibot bisa jadi akan menjadi simbol revolusi kendaraan listrik mini yang terjangkau dan ramah lingkungan, membuka peluang baru bagi masyarakat urban di seluruh dunia untuk beralih ke solusi transportasi yang lebih efisien dan ekonomis.

Terkini

Harga Sembako Jogja Turun

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:50:24 WIB

Aliran Dana ETF Crypto BlackRock Melonjak Tajam

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:57:12 WIB

BMKG: Hujan Ringan Landa Jabodetabek

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:00:54 WIB

Cicilan Oppo Reno 11 Pro Mulai Rp400 Ribuan

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:07:08 WIB