Kasus Covid-19 Naik, Legislator PKB Arzeti Bilbina Desak Kemenkes Perkuat Respons Kesehatan dan Edukasi Masyarakat

Senin, 09 Juni 2025 | 09:23:19 WIB
Kasus Covid-19 Naik, Legislator PKB Arzeti Bilbina Desak Kemenkes Perkuat Respons Kesehatan dan Edukasi Masyarakat

JAKARTA – Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara mulai memicu kekhawatiran. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Arzeti Bilbina, mendorong pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera memperkuat langkah mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan di dalam negeri guna mencegah penyebaran lebih luas.

Peningkatan kasus tercatat di negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, yang kini tengah menghadapi gelombang baru infeksi Covid-19. Pemerintah Thailand melaporkan lebih dari 16.600 kasus baru dan enam kematian hanya dalam periode 4 hingga 10 Mei. Sementara itu, Singapura juga mengalami lonjakan signifikan dengan 14.200 kasus dalam sepekan terakhir, meningkat dari 11.100 kasus pada pekan sebelumnya. Setidaknya 133 pasien kini tengah dirawat di rumah sakit akibat infeksi tersebut.

Indonesia sendiri mencatat tren kenaikan serupa. Berdasarkan data terbaru, sedikitnya 70 kasus positif Covid-19 ditemukan dalam beberapa waktu terakhir, menandakan bahwa virus masih aktif beredar di masyarakat meskipun status darurat pandemi telah dicabut secara global.

Legislator PKB Minta Pemerintah Bertindak Cepat

Menanggapi situasi ini, Arzeti Bilbina menyuarakan pentingnya respons cepat dan konkret dari pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan. Ia menegaskan bahwa strategi pencegahan harus segera diperkuat, termasuk pelacakan kasus, penyediaan alat pelindung diri (APD), serta kampanye edukatif yang menyasar masyarakat luas.

“Pemerintah harus segera mengambil tindakan konkret untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Ini termasuk memperkuat sistem pelacakan, memastikan ketersediaan alat pelindung diri bagi tenaga medis, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan,” ujar Arzeti Bilbina dalam keterangannya.

Ia juga menekankan bahwa langkah-langkah preventif dan responsif perlu dijalankan secara simultan demi mencegah sistem kesehatan kembali kewalahan. Termasuk di dalamnya adalah penguatan fasilitas kesehatan dan peningkatan kapasitas testing di berbagai wilayah.

“Kita tidak boleh lengah. Meskipun situasi sudah membaik, lonjakan kasus ini menunjukkan bahwa virus masih ada di sekitar kita. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menanggulangi pandemi ini,” tegas Arzeti.

Fokus pada Kelompok Rentan: Anak dan Lansia

Lebih jauh, legislator asal PKB ini meminta perhatian khusus terhadap kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap dampak buruk Covid-19, yakni anak-anak dan lansia. Ia mengusulkan agar program pemeriksaan kesehatan difokuskan kepada dua kelompok tersebut, mengingat tingkat kerentanan komplikasi yang jauh lebih tinggi.

“Kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak harus menjadi prioritas dalam pemeriksaan dan penanganan. Pemerintah perlu menyediakan akses pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi mereka,” ujarnya.

Imbauan untuk Masyarakat: Jangan Lengah

Selain mendesak pemerintah, Arzeti juga mengingatkan pentingnya disiplin masyarakat dalam menerapkan kembali kebiasaan menjaga protokol kesehatan dasar seperti menggunakan masker di ruang publik, mencuci tangan secara rutin, serta menjaga jarak fisik di tempat ramai.

“Masyarakat harus tetap waspada. Apalagi di negara tetangga, kasus Covid-19 mengalami kenaikan. Jangan sampai kita terlambat mengantisipasi,” katanya.

Ia menyebut bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci dalam memutus rantai penyebaran virus. Kebijakan pemerintah saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan kesadaran kolektif dari masyarakat.

Kemenkes Didorong Perbarui Sistem Respons Kesehatan

Dalam kondisi yang dinamis seperti ini, Arzeti juga mendesak Kemenkes untuk memperbarui sistem tanggap darurat kesehatan masyarakat, termasuk melalui penggunaan data real-time, pelaporan yang transparan, serta integrasi teknologi dalam sistem surveilans dan pelacakan kontak.

Peningkatan kesiapan tenaga kesehatan juga dinilai menjadi aspek penting. Ketersediaan APD, fasilitas isolasi, hingga cadangan logistik medis harus disiapkan sejak dini untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang lebih besar.

Terkini