Kereta Api Langsung Pyongyang Moskwa Kembali Beroperasi Setelah 5 Tahun Vakum Pandemi

Jumat, 27 Juni 2025 | 08:51:20 WIB
Kereta Api Langsung Pyongyang Moskwa Kembali Beroperasi Setelah 5 Tahun Vakum Pandemi

JAKARTA - Setelah vakum selama lima tahun akibat pandemi Covid-19, layanan kereta api langsung yang menghubungkan ibu kota Korea Utara, Pyongyang, dengan Moskwa, Rusia, kini resmi kembali beroperasi. Pembukaan kembali rute kereta api ini menjadi langkah penting dalam menghidupkan kembali hubungan transportasi dan diplomatik antara kedua negara, sekaligus memperkuat konektivitas regional yang sempat terhenti selama pandemi global.

Menurut laporan yang dikutip dari kantor berita Rusia RIA Novosti dan TASS, kereta api langsung ini berangkat dari stasiun di Pyongyang pada tanggal 17 Juni 2025 dan dijadwalkan tiba di stasiun Yaroslavsky, Moskwa, pada 26 Juni 2025, menandai perjalanan yang memakan waktu sembilan hari melewati berbagai wilayah di Asia dan Eropa. Ini merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh kedua negara, khususnya para pelaku bisnis, diplomat, dan warga yang mengandalkan moda transportasi darat untuk melakukan perjalanan internasional.

Sejarah dan Signifikansi Rute Kereta Api Pyongyang-Moskwa

Rute kereta api langsung Pyongyang-Moskwa pertama kali dibuka pada tahun 1950-an dan sejak saat itu menjadi salah satu jalur penting dalam hubungan bilateral Korea Utara dan Rusia (saat itu Uni Soviet). Jalur ini tidak hanya memfasilitasi pergerakan penumpang, tetapi juga angkutan barang, memberikan alternatif strategis selain jalur udara dan laut yang lebih rentan terhadap hambatan politik dan ekonomi.

Namun, sejak meletusnya pandemi Covid-19 pada awal 2020, pemerintah Korea Utara menerapkan kebijakan karantina ketat dan pembatasan perjalanan internasional. Akibatnya, layanan kereta api langsung ini harus dihentikan sementara sebagai bagian dari upaya menekan penyebaran virus. Penutupan selama lima tahun ini secara signifikan menghambat aktivitas perdagangan, mobilitas warga, serta hubungan sosial dan diplomatik antar kedua negara.

Pembukaan Kembali dan Dampaknya bagi Hubungan Bilateral

Kembalinya kereta api langsung ini menjadi simbol kebangkitan hubungan bilateral antara Korea Utara dan Rusia yang selama ini terhambat oleh pandemi dan kondisi geopolitik global. Menurut pengamat transportasi dan hubungan internasional, pembukaan rute ini tidak hanya memudahkan mobilitas warga, tetapi juga membuka peluang baru bagi peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi.

Seorang pejabat dari Kementerian Transportasi Korea Utara menyatakan, “Dengan beroperasinya kembali kereta api langsung Pyongyang-Moskwa, kami berharap dapat menguatkan sinergi ekonomi dan sosial antar kedua negara. Ini merupakan langkah strategis dalam mengembalikan konektivitas yang selama ini tertunda akibat pandemi.”

Perjalanan 9 Hari Melintasi Benua Asia dan Eropa

Kereta api yang berangkat dari Pyongyang melintasi wilayah-wilayah penting di Korea Utara sebelum memasuki wilayah Tiongkok melalui perbatasan Darhan di Mongolia. Setelah itu, kereta melanjutkan perjalanan melalui Mongolia dan Siberia, melewati berbagai kota di Rusia sebelum akhirnya tiba di Moskwa. Rute ini menggabungkan jalur Trans-Siberian legendaris, yang dikenal sebagai jalur kereta api terpanjang di dunia, dengan koneksi internasional yang strategis.

Dengan durasi perjalanan sekitar sembilan hari, penumpang dapat menikmati panorama alam yang beragam mulai dari pegunungan Korea Utara, padang rumput Mongolia, hingga hutan luas Siberia. Kereta ini juga menawarkan kesempatan bagi para pelancong dan pengusaha untuk mengatur pertemuan bisnis lintas negara di sepanjang perjalanan.

Protokol Kesehatan dan Keamanan

Mengingat pandemi Covid-19 yang masih menjadi perhatian global, operator kereta dan otoritas kesehatan kedua negara memastikan bahwa protokol kesehatan yang ketat diterapkan selama perjalanan. Penumpang diwajibkan mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan, menggunakan masker, dan menjalani karantina sesuai ketentuan di titik-titik transit jika diperlukan.

Menurut pernyataan dari badan kesehatan Rusia, “Keamanan dan kesehatan penumpang adalah prioritas utama. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan Covid-19 akan terus diberlakukan untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua.”

Dampak Ekonomi dan Sosial

Kembalinya kereta api langsung Pyongyang-Moskwa tidak hanya membawa dampak positif dalam hal transportasi dan diplomasi, tetapi juga diperkirakan akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, khususnya perdagangan bilateral. Jalur ini memfasilitasi pengangkutan komoditas penting seperti bahan bakar, mineral, dan produk industri dari Rusia ke Korea Utara serta hasil pertanian dan produk manufaktur Korea Utara ke Rusia.

Selain itu, ketersediaan moda transportasi darat yang stabil dan aman akan membantu para pelajar, pekerja, dan keluarga yang selama ini mengalami keterbatasan mobilitas akibat penutupan rute internasional.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski pembukaan kembali kereta api ini disambut baik, tantangan masih membayangi, terutama terkait infrastruktur dan pengelolaan operasional lintas negara. Kedua pemerintah harus memastikan koordinasi yang solid dalam aspek teknis, regulasi, dan keamanan agar perjalanan berlangsung lancar dan sesuai jadwal.

Selain itu, faktor geopolitik global dan kebijakan sanksi internasional juga menjadi variabel yang harus diperhatikan agar rute ini dapat berfungsi optimal tanpa hambatan.

Namun demikian, pembukaan kembali jalur kereta api ini memberikan harapan baru bagi masa depan hubungan antara Korea Utara dan Rusia serta kontribusi positif dalam menghubungkan Asia Timur dan Eropa melalui transportasi darat yang berkelanjutan.

Setelah lima tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, layanan kereta api langsung Pyongyang-Moskwa kini resmi beroperasi kembali, menandai babak baru dalam hubungan bilateral dan konektivitas regional. Perjalanan sembilan hari yang menembus benua Asia hingga Eropa ini membuka peluang besar untuk memperkuat hubungan ekonomi, sosial, dan diplomasi kedua negara.

Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan upaya peningkatan infrastruktur, kereta api ini diharapkan menjadi moda transportasi andalan yang dapat mendukung pertumbuhan perdagangan serta mobilitas masyarakat secara aman dan nyaman di era pascapandemi.

Pemulihan jalur kereta api ini sekaligus menjadi cermin bahwa kerja sama internasional tetap dapat berjalan meskipun menghadapi tantangan besar seperti pandemi global, dan memberikan harapan akan masa depan transportasi lintas benua yang lebih baik dan berkelanjutan.

Terkini