JAKARTA - Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka setelah kabar meninggalnya mantan gelandang asing Persebaya Surabaya, John Tarkpor Sonkaliey, tersebar luas di media dan komunitas sepak bola. Pemain asal Liberia tersebut dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya di Monrovia, Liberia, pada Senin (23 Juni 2025). Ia berpulang di negara asalnya dalam usia yang relatif muda, meninggalkan duka mendalam bagi mantan klub, rekan-rekan sesama pemain, dan para penggemar setia Green Force.
Persebaya Surabaya, klub yang sempat dibelanya selama dua musim pada periode 2009–2011, menyampaikan pernyataan resmi atas kepergian Tarkpor. Dalam keterangan tersebut, manajemen klub menyebut Tarkpor sebagai salah satu pilar penting yang pernah memperkuat tim dan meninggalkan kesan mendalam.
“Kami sangat berduka atas kepergian John Tarkpor Sonkaliey. Ia bukan hanya pemain, tetapi bagian dari keluarga besar Persebaya. Kontribusinya selama memperkuat Green Force akan selalu kami kenang,” tulis manajemen Persebaya dalam pernyataan di laman resmi klub.
Karier Tarkpor: Dari Liberia ke Surabaya, Menjadi Tembok Tengah Persebaya
John Tarkpor Sonkaliey dikenal sebagai pemain tengah bertahan dengan fisik kuat dan stamina luar biasa. Kehadirannya di lini tengah Persebaya saat itu memberikan keseimbangan, terutama dalam mengawal pertahanan sekaligus menjadi distributor bola di lini kedua.
Tarkpor datang ke Indonesia membawa harapan besar, dan dengan cepat berhasil beradaptasi dengan gaya permainan sepak bola nasional. Ia dikenal sebagai pemain disiplin, tangguh, dan memiliki kepemimpinan alami yang membuatnya disegani oleh lawan dan dicintai oleh rekan setim.
“Tarkpor adalah pemain yang selalu bermain dengan hati. Dia datang ke Persebaya bukan hanya untuk bermain bola, tetapi juga memberikan jiwa dan semangatnya untuk klub,” ujar salah satu mantan ofisial Persebaya yang enggan disebutkan namanya.
Selama dua musim bersama Persebaya, Tarkpor terlibat dalam banyak pertandingan penting. Ia menjadi bagian dari tim saat Persebaya mengalami masa transisi kompetisi dan tetap mampu bersaing di level atas.
Pengaruh Besar di Mata Bonek dan Sepak Bola Indonesia
Kehadiran Tarkpor tak hanya meninggalkan kesan teknis di lapangan, tetapi juga membentuk ikatan emosional yang kuat dengan para suporter Persebaya, Bonek. Gaya bermainnya yang lugas dan tidak kenal kompromi dengan lawan membuatnya cepat menjadi idola. Tak jarang, Bonek menyanyikan namanya saat pertandingan berlangsung.
Saat kabar meninggalnya tersebar, media sosial dipenuhi dengan ungkapan duka dari ribuan Bonek. Foto-foto lawas Tarkpor mengenakan jersey hijau kebanggaan Persebaya dibagikan kembali sebagai bentuk penghormatan terakhir.
“Dia bukan hanya pemain asing biasa. Bagi kami, Tarkpor adalah Bonek sejati yang kebetulan memakai sepatu bola,” tulis akun fanbase Bonek dalam unggahan mereka.
Kenangan dan Warisan: Tarkpor dalam Sejarah Persebaya
Meski sudah lebih dari satu dekade Tarkpor meninggalkan Persebaya, memorinya tetap hidup dalam sejarah klub. Ia tercatat sebagai salah satu pemain asing yang memberikan kontribusi nyata di lapangan, dan menjadi contoh bagi pemain-pemain muda tentang bagaimana semangat dan loyalitas ditunjukkan melalui permainan.
Beberapa rekan setimnya bahkan menyampaikan kesan mendalam. Mantan kapten Persebaya yang sempat bermain bersama Tarkpor menyebut almarhum sebagai “teman sekaligus panutan di ruang ganti.”
“Kami kehilangan teman, saudara, dan pejuang sejati di lapangan. Tarkpor selalu memberi semangat, bahkan saat tim dalam kondisi tertekan. Dia tipe pemain yang tidak pernah menyerah,” ujar sang mantan kapten.
Pemain Asing dan Sejarah Liga Indonesia
Sejak era 1990-an, pemain asing seperti Tarkpor telah mewarnai sejarah Liga Indonesia. Mereka tidak hanya hadir sebagai pekerja profesional, tapi juga menjadi bagian dari narasi besar perjalanan klub-klub lokal.
Tarkpor merupakan satu dari banyak pemain Afrika yang mampu beradaptasi dengan baik di Indonesia. Ketangguhan fisik, semangat juang, serta kemampuan tekniknya memperlihatkan bahwa pemain asing bisa membawa standar kompetisi ke level yang lebih baik.
Menurut pengamat sepak bola nasional, Andri Wijaya, kehadiran pemain seperti Tarkpor tidak hanya menambah variasi taktik dan kualitas tim, tetapi juga meningkatkan minat masyarakat terhadap liga domestik.
“Tarkpor adalah sosok yang merepresentasikan kekuatan dan dedikasi. Pemain asing seperti dia memberi warna yang sangat penting dalam perjalanan Liga Indonesia,” ujar Andri dalam wawancara dengan media lokal.
Selamat Jalan, Tarkpor: Legenda Tak Pernah Mati
Kabar duka ini tidak hanya mengingatkan komunitas sepak bola akan kefanaan hidup, tetapi juga pentingnya menghargai kontribusi setiap pemain, terutama mereka yang datang dari jauh untuk memperkuat klub-klub Indonesia.
Persebaya dan Bonek sudah membuktikan bahwa hubungan emosional antara pemain dan klub tak dibatasi oleh kebangsaan. Tarkpor datang sebagai pemain, namun pergi sebagai legenda.
“Namamu akan selalu ada di hati kami. Terima kasih, Tarkpor. Selamat jalan pahlawan Green Force,” tutup pernyataan Persebaya.
Dengan berpulangnya John Tarkpor Sonkaliey, dunia sepak bola Indonesia kehilangan satu lagi figur penting. Namun, semangat dan dedikasinya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi pesepak bola selanjutnya.