Solana dan Chainlink Diprediksi Menguat, Investor Crypto Diminta Waspada

Sabtu, 28 Juni 2025 | 09:30:49 WIB
Solana dan Chainlink Diprediksi Menguat, Investor Crypto Diminta Waspada

JAKARTA — Pasar cryptocurrency kembali diramaikan dengan potensi kenaikan harga dua aset digital populer, yakni Solana (SOL) dan Chainlink (LINK). Berdasarkan analisis terbaru para pakar, keduanya diproyeksikan memiliki peluang kenaikan signifikan dalam waktu dekat, meski risiko tetap membayangi. Para investor pun diimbau lebih cermat dalam membaca pergerakan pasar dan tidak gegabah mengambil keputusan investasi.

Solana (SOL): Momentum Kuat di Tengah Adopsi Institusiona

Solana (SOL) saat ini menunjukkan tren bullish yang solid, dipicu oleh peluncuran ETF spot SOL di Kanada yang sukses menarik minat investor institusional. Berdasarkan data terbaru, harga SOL telah naik sekitar 40% sejak April 2025, didukung aktivitas pengguna on-chain yang juga meningkat tajam di ekosistem Solana.

Menurut laporan pasar terbaru, harga SOL per 28 Juni 2025 tercatat di kisaran Rp 2.330.527 per token, atau setara dengan US$143. Kapitalisasi pasar SOL menembus Rp 77,2 triliun dengan volume perdagangan harian mencapai Rp 9,05 triliun.

Analis kripto dari Finimize, dalam keterangannya, mengungkapkan, “Momentum positif Solana saat ini banyak didorong oleh penguatan ekosistem DeFi, NFT, dan aplikasi Web3 yang terus bertumbuh. Infrastruktur Layer-1 Solana yang cepat dan berbiaya rendah masih menjadi daya tarik utama.”

Dengan tren ini, para analis memperkirakan harga SOL bisa menembus level US$252 (≈ Rp 4.103.000) pada akhir 2025, jika tidak ada perubahan besar pada sentimen pasar global.

Namun, risiko tetap ada. Persaingan dengan platform Layer-1 lain seperti Ethereum, Avalanche, dan Near Protocol, serta tekanan ekonomi global akibat ketidakpastian geopolitik, inflasi, dan kebijakan moneter AS, berpotensi membalikkan tren bullish ini. “Sentimen makroekonomi yang berubah mendadak bisa menyebabkan koreksi tajam, meski outlook jangka panjang SOL masih positif,” jelas analis Finimize.

Chainlink (LINK): Oracle Kian Vital di Era Smart Contract

Chainlink (LINK) juga menjadi perhatian utama pasar, terutama karena fungsinya sebagai penghubung data eksternal dengan smart contract melalui teknologi oracle. Per 28 Juni 2025, harga LINK tercatat di kisaran Rp 214.989 (≈ US$12,25) dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 143,47 triliun dan volume perdagangan harian sebesar Rp 4,03 triliun.

Analis menyebut bahwa LINK berpotensi rebound ke US$15,13 dalam jangka pendek, dan jika adopsi oracle terus tumbuh, harga bisa melonjak hingga kisaran US$48–100 di periode jangka menengah hingga panjang.

“Dengan semakin meluasnya adopsi smart contract di sektor DeFi, asuransi berbasis blockchain, gaming Web3, dan aplikasi data-driven lainnya, Chainlink memegang posisi strategis yang sulit digantikan,” kata seorang analis pasar dari Pintu Research.

Chainlink juga semakin memperkuat fundamentalnya melalui aliansi strategis dengan perusahaan teknologi besar dan protokol blockchain ternama, memperluas jaringan kemitraan, serta terus mengembangkan solusi oracle yang mendukung keberlanjutan ekosistem Web3.

Analisis Perbandingan SOL vs LINK: Potensi dan Risiko
Berdasarkan analisis perbandingan dari Pintu Research, potensi harga Solana dan Chainlink cukup menjanjikan, namun dengan profil risiko yang berbeda.

AspekSolana (SOL)Chainlink (LINK)
Potensi HargaUS$137 → US$252 pada akhir 2025US$12,25 → US$15,13 (jangka pendek) / US$48–100 (jangka panjang)
FundamentalInfrastruktur Web3, Layer-1 berkecepatan tinggiOracle penting untuk smart contract
RisikoPersaingan Layer-1 lain dan tekanan makroekonomiKoreksi pasar, potensi penurunan permintaan oracle

Meski begitu, baik SOL maupun LINK tetap menghadapi tantangan. “Overvaluation yang cepat bisa membuat harga rawan terkoreksi. Karena itu, penting bagi investor untuk selalu mengevaluasi posisi mereka sesuai profil risiko,” ujar analis dari Finimize.

Sentimen Pasar dan Kesadaran Risiko Investor

Pakar menegaskan bahwa investor harus tetap berhati-hati menghadapi volatilitas pasar kripto yang sangat dinamis. Meski peluang profit tinggi, risiko kerugian pun tak kalah besar. Kesadaran untuk melakukan diversifikasi portofolio, menggunakan manajemen risiko yang ketat, serta mengikuti perkembangan regulasi di negara masing-masing menjadi kunci dalam menjaga kesehatan investasi di aset digital.

Dalam laporannya, Pintu Research menekankan, “Crypto bukan skema cepat kaya. Investor wajib memahami proyek yang dibeli, termasuk tim pengembang, use case, tokenomics, dan tren pasar.”

Dukungan Fitur Trading Modern

Untuk mendukung investor ritel, berbagai platform kini menawarkan layanan trading dengan fitur canggih. Misalnya, aplikasi Pintu yang menyediakan pro charting, berbagai jenis tipe order, portofolio tracker, hingga trading leverage melalui Pintu Pro Futures. Fitur ini memungkinkan pengguna bertransaksi produk turunan seperti BTC futures, ETH futures, hingga SOL futures dengan mudah dari desktop.

Peran Penting Edukasi dan Regulasi

Para pengamat pasar menggarisbawahi pentingnya literasi keuangan digital agar investor tidak hanya tergiur potensi cuan, tetapi juga memahami risiko yang bisa muncul kapan saja. Di sisi lain, regulator di berbagai negara terus memperkuat pengawasan untuk mencegah praktik manipulasi pasar, penipuan, serta menjaga stabilitas sistem keuangan.

Pasar kripto tetap menyimpan peluang menarik, termasuk untuk Solana dan Chainlink yang saat ini menunjukkan fundamental kuat. Namun, potensi keuntungan ini sejalan dengan risiko yang tidak bisa diabaikan. Investor diimbau selalu melakukan riset mendalam, memantau sentimen pasar, dan tidak lupa menerapkan strategi manajemen risiko yang sesuai.

“Dengan teknologi yang terus berkembang, masa depan crypto sangat menjanjikan. Namun investor perlu lebih bijak dan disiplin agar tidak terjebak euforia,” pungkas analis dari Pintu Research.

Terkini

Kemenkum dan Bank Sulteng Perkuat Akses Layanan Hukum

Senin, 07 Juli 2025 | 09:11:41 WIB

Peran Strategis Bank Indonesia dalam Ekonomi Nasional

Senin, 07 Juli 2025 | 09:15:30 WIB

Harga BBM Nonsubsidi Naik di Semua SPBU

Senin, 07 Juli 2025 | 14:51:23 WIB

Penyaluran Bansos Rp400 Ribu Mulai Cair untuk KPM

Senin, 07 Juli 2025 | 14:58:16 WIB