Garuda Indonesia Segarkan Manajemen, Talenta Internal Pimpin Direksi Baru

Selasa, 01 Juli 2025 | 08:49:07 WIB
Garuda Indonesia Segarkan Manajemen, Talenta Internal Pimpin Direksi Baru

JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengambil langkah strategis dengan merombak jajaran komisaris dan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin, 30 Juni 2025. Langkah ini dinilai penting demi meningkatkan adaptasi perusahaan di tengah persaingan ketat industri penerbangan nasional dan global.

Dalam RUPSLB tersebut, Garuda Indonesia resmi mengumumkan penunjukan sejumlah figur baru pada jajaran direksi dan komisaris. Perombakan ini bertujuan memperkuat struktur organisasi sekaligus mendukung keberlanjutan transformasi kinerja perusahaan pascarestrukturisasi.

Salah satu sorotan penting dari hasil RUPSLB adalah pengangkatan sejumlah nama dari kalangan internal Garuda Indonesia Group. Langkah ini dianggap sebagai bentuk kepercayaan perusahaan pada kompetensi dan kapabilitas talenta internal untuk mengambil peran strategis dalam membawa Garuda ke arah yang lebih baik.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi para direksi sebelumnya yang telah menyelesaikan masa baktinya. Ia menekankan bahwa keberhasilan restrukturisasi Garuda tidak lepas dari dedikasi mereka.

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran direksi yang telah menuntaskan masa baktinya. Bapak dan Ibu sekalian telah meletakkan landasan yang kokoh bagi proses restrukturisasi Garuda Indonesia dan pemulihan kinerja perusahaan yang kita jalani bersama,” ujar Wamildan.

Dalam agenda RUPSLB tersebut, pemegang saham melalui usulan Kementerian BUMN RI menyetujui penunjukan Eksitarino Irianto sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service, Reza Aulia Hakim sebagai Direktur Niaga, Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi, Mukhtaris sebagai Direktur Teknik, serta Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen.

Sejalan dengan itu, Garuda Indonesia juga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat jajaran direksi lama yang meliputi Enny Kristiani (Direktur Human Capital & Corporate Service), Ade R. Susardi (Direktur Niaga), Tumpal Manumpak Hutapea (Direktur Operasi), Rahmat Hanafi (Direktur Teknik), Prasetio (Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko), serta Timur Sukirno (Komisaris Independen).

Menurut Wamildan, masuknya para pimpinan baru dari kalangan internal menjadi sinyal positif atas keberlangsungan regenerasi dalam tubuh Garuda Indonesia. “Hadirnya para talenta muda dari jajaran internal Garuda Indonesia Group merupakan kebanggaan tersendiri, karena ini menunjukkan kesiapan insan Garuda Indonesia untuk menjadi key driver dalam menentukan arah perusahaan dan menjalankan tahapan transformasi dalam jangka panjang,” tuturnya.

Sementara itu, kehadiran Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen juga diyakini menambah perspektif strategis bagi dewan komisaris. Mawardi dikenal memiliki pengalaman panjang di sektor pemerintahan daerah, sehingga dapat memberikan masukan berharga terkait pengelolaan perusahaan negara dan tata kelola yang baik.

Berikut susunan lengkap Dewan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia berdasarkan hasil RUPSLB 2025:

Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk:

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Fadjar Prasetyo

Komisaris: Glenny Kairupan

Komisaris: Chairal Tanjung

Komisaris Independen: Mawardi Yahya

Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk:

Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan

Direktur Operasi: Dani Haikal Irawan

Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim

Direktur Teknik: Mukhtaris

Direktur Human Capital & Corporate Service: Eksitarino Irianto

Pengamat penerbangan nasional menilai langkah perombakan ini tepat mengingat tantangan industri penerbangan ke depan yang semakin kompleks. Menurut mereka, kepemimpinan yang adaptif dan inovatif sangat dibutuhkan untuk menghadapi perubahan pola perjalanan penumpang, ketidakpastian geopolitik, hingga fluktuasi harga avtur yang berdampak pada biaya operasional maskapai.

Perubahan struktur ini juga diyakini sebagai langkah untuk memperkuat posisi Garuda di pasar penerbangan internasional, terutama dengan terus meningkatnya persaingan dengan maskapai-maskapai asing yang agresif melakukan ekspansi rute di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, manajemen baru diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan keuangan Garuda Indonesia pascarestrukturisasi utang yang selesai pada awal 2024 lalu. Seperti diketahui, restrukturisasi yang sukses kala itu menjadi salah satu penyelamatan terbesar dalam sejarah korporasi BUMN.

“Komitmen peremajaan kepemimpinan melalui promosi talenta internal membuktikan Garuda bukan hanya ingin bertahan, tetapi juga tumbuh lebih kuat di tengah tekanan industri penerbangan global,” tambah Wamildan.

Sebagai catatan, pada tahun 2025 ini Garuda Indonesia telah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan kinerja. Data keuangan kuartal pertama 2025 mencatat peningkatan pendapatan operasional sebesar 25% dibanding periode sama tahun sebelumnya, didukung peningkatan tingkat keterisian penumpang (load factor) yang stabil di atas 80%.

Garuda juga secara aktif memperluas kerja sama codeshare dengan sejumlah maskapai internasional dan menambah rute penerbangan strategis yang menghubungkan Indonesia dengan pasar utama seperti Jepang, Australia, dan Eropa.

Dengan dukungan manajemen baru, Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat posisinya sebagai maskapai pembawa bendera nasional yang kompetitif, baik di kancah domestik maupun internasional.

Terkini