Film Teror Ilmu Hitam Kitab Sijjin

Rabu, 02 Juli 2025 | 08:35:20 WIB
Film Teror Ilmu Hitam Kitab Sijjin

JAKARTA - Sutradara Hadrah Daeng Ratu kembali mengguncang perfilman horor Indonesia dengan karya terbarunya yang berjudul Kitab Sijjin dan Illiyyin. Film ini menjadi proyek lanjutan dari kesuksesan sebelumnya, seperti Pemandi Jenazah dan Sijjin, yang dikenal kuat dalam menghadirkan ketegangan lewat tema horor religi. Diproduksi oleh Rapi Films, Kitab Sijjin dan Illiyyin siap membawa penonton menyelami dunia supranatural yang sarat dengan nuansa agama, terutama dari perspektif dua kitab suci yang selama ini jarang diangkat dalam film Indonesia.

Film ini mengambil latar cerita pada sebuah keluarga yang tiba-tiba diteror oleh kekuatan ilmu hitam. Dalam kisah yang ditulis oleh Lele Laila, film ini berfokus pada kehadiran sosok perempuan misterius yang mempraktikkan ilmu hitam, lalu mengirim santet mematikan yang mengancam anggota keluarga tersebut. Efek dari santet ini tidak hanya berupa gangguan fisik, tapi juga gangguan supranatural yang sangat menakutkan, memaksa keluarga tersebut menghadapi realitas horor yang selama ini hanya dipercayai sebagai mitos.

Di balik kisah horornya, film ini mengangkat dua konsep penting dalam ajaran Islam yang jarang diangkat dalam perfilman, yakni kitab Sijjin dan Illiyyin. Kitab Sijjin dikenal sebagai catatan dosa orang-orang durhaka, sementara Illiyyin adalah catatan amal orang-orang saleh. Kedua kitab ini menjadi titik fokus dari cerita yang sekaligus menguji batas antara kebaikan dan kejahatan, cahaya dan kegelapan.

Hadrah Daeng Ratu, yang juga dikenal sebagai sutradara yang mampu menyajikan horor dengan nuansa religius kental, menyatakan bahwa film ini tidak hanya ingin menakut-nakuti penonton, tapi juga mengajak mereka merenungi nilai-nilai spiritual dan konsekuensi dari perbuatan manusia. “Film ini mengajak penonton untuk memahami bahwa ilmu hitam bukan sekadar mitos, tapi sebuah ancaman nyata yang harus diwaspadai, terutama ketika dipadukan dengan kepercayaan dan keimanan,” ujar Hadrah.

Teror santet yang dikirim melalui ilmu hitam ini membuat keluarga dalam film harus berjuang dengan kekuatan gaib yang tak kasat mata. Mereka pun akhirnya meminta bantuan tokoh agama untuk melakukan rukiyah syar’i, sebuah metode penyembuhan dan perlindungan dari gangguan jin atau santet dalam tradisi Islam. Rukiyah dalam film ini menjadi momen penting yang memperlihatkan kekuatan iman dalam menghadapi kegelapan.

Namun, ketegangan film ini tidak berhenti di situ. Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah keluarga ini bisa lolos dari kutukan ilmu hitam dan bayang-bayang Kitab Sijjin yang mengerikan? Ataukah mereka akan terseret lebih dalam ke dalam kegelapan yang telah mengincar mereka sejak awal? Plot yang disusun dengan rapi oleh Lele Laila menjanjikan pengalaman menonton yang penuh suspense dan ketegangan dari awal hingga akhir.

Sejumlah aktor ternama turut memeriahkan film ini, antara lain Yunita Siregar, Tarra Budiman, Djenar Maesa Ayu, Dinda Kanya Dewi, Eduward Manalu, dan Kawai Labiba. Dengan deretan pemain yang sudah berpengalaman di genre horor dan drama, film ini diharapkan mampu memberikan akting yang meyakinkan dan menghidupkan atmosfer cerita.

Film Kitab Sijjin dan Illiyyin telah menyelesaikan proses syuting dan dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai pertengahan Juli 2025. Antusiasme penggemar film horor pun sudah mulai terasa, mengingat reputasi Hadrah Daeng Ratu yang konsisten menghasilkan karya yang tidak hanya menakutkan tapi juga memiliki makna religius yang mendalam.

Selain itu, film ini juga memperlihatkan pendekatan baru dalam perfilman horor religi Indonesia yang menggabungkan elemen spiritual dengan budaya lokal. Keberanian untuk mengeksplorasi dua kitab yang dianggap suci sekaligus mistis memberikan warna tersendiri dalam dunia sinema tanah air. Melalui film ini, penonton diajak tidak hanya untuk merasakan ketakutan, tetapi juga untuk memahami dimensi keimanan dan kepercayaan yang melekat kuat dalam masyarakat Indonesia.

Secara keseluruhan, Kitab Sijjin dan Illiyyin menawarkan pengalaman menonton yang mendebarkan dengan pendekatan horor yang berakar pada tradisi dan kepercayaan Islam. Film ini tidak sekadar menampilkan teror supranatural, melainkan juga refleksi mendalam tentang nilai moral dan spiritual yang sering kali terlupakan di tengah kehidupan modern.

Dengan kombinasi cerita yang kuat, akting yang mumpuni, dan arahan sutradara yang berpengalaman, film ini berpotensi menjadi salah satu karya horor religi yang paling diingat pada tahun ini. Teror ilmu hitam dan ketegangan dari dua kitab suci menjadi magnet yang siap menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan.

Bagi pecinta film horor, terutama yang mencari sajian dengan nilai religius, Kitab Sijjin dan Illiyyin menjadi pilihan wajib untuk disimak. Film ini menjanjikan ketegangan dan horor yang bukan hanya dari efek visual, tapi juga dari kedalaman cerita yang menggugah kesadaran spiritual.

Terkini