JAKARTA - Pembangunan infrastruktur menjadi fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan. Di Desa Mopolo Esa, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan, hal ini diwujudkan melalui program kerja yang fokus pada peningkatan kualitas jalan desa. Program ini merupakan salah satu realisasi dari visi dan misi HukumTua Nefo Rumagit, yang bertekad memperbaiki sarana prasarana demi kemajuan masyarakat setempat.
Nefo Rumagit, yang merupakan satu-satunya HukumTua definitif di Kecamatan Ranoyapo, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur desa adalah prioritas utama. Menurutnya, perbaikan jalan desa sangat krusial untuk memudahkan mobilitas warga serta memperlancar aktivitas ekonomi mereka. Peningkatan akses jalan diharapkan menjadi katalisator tumbuhnya berbagai sektor usaha masyarakat.
Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah pavinisasi jalan di Jaga 1, Desa Mopolo Esa. Pengerjaan proyek ini dianggarkan melalui dana desa sebesar Rp184.093.500, termasuk pajak. Dengan panjang jalan yang akan diperbaiki mencapai 127,5 meter dan lebar 3 meter, proyek ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan konektivitas di desa.
Proses pembangunan diawali dengan ibadah syukur peletakan batu pertama yang diadakan di lokasi proyek. Ibadah ini dipimpin oleh Pdt. Marini Ottay S.Th, pendeta jemaat GMIM Oasaan Mopolo, dan dihadiri oleh berbagai unsur penting, mulai dari forum pimpinan kecamatan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pendamping desa, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat. Momentum ini tidak hanya menjadi tanda dimulainya pembangunan fisik, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk kemajuan desa.
Nefo Rumagit menjelaskan bahwa pelaksanaan pavinisasi ini telah melalui proses musyawarah desa dan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025. Dengan transparansi dan akuntabilitas sebagai prinsip utama, setiap langkah pengerjaan dipastikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta aspirasi masyarakat.
Peningkatan jalan di Jaga 1 ini tidak hanya memudahkan akses warga menuju pemukiman mereka, tetapi juga menjadi pintu gerbang bagi peningkatan roda perekonomian lokal. Warga berharap bahwa setelah akses jalan lebih baik, distribusi barang dan jasa bisa berlangsung lebih lancar, sehingga memperkuat ekonomi desa secara keseluruhan.
Keberhasilan pembangunan infrastruktur jalan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan dana desa di Mopolo Esa berjalan dengan baik. Nefo Rumagit menegaskan komitmennya dalam menjalankan tata kelola pemerintahan desa yang bersih dan akuntabel, menerapkan prinsip good government dan good governance. Hal ini menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa dalam mengelola sumber daya demi kepentingan bersama.
Selain pembangunan jalan, dana desa yang dikelola juga digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan lain seperti posyandu, ketahanan pangan desa, dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal ini menunjukkan bahwa program pembangunan di Mopolo Esa bersifat komprehensif, menyentuh berbagai aspek kehidupan warga.
Kegiatan pembangunan yang melibatkan para Agen Gotong Royong (AGR) juga menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung pembangunan desa. AGR berperan dalam pengawalan pelaksanaan program mulai dari pendataan calon penerima manfaat hingga tahap pelaksanaan fisik, memastikan transparansi dan akuntabilitas berjalan dengan baik.
Visi besar yang dibawa HukumTua Nefo Rumagit melalui Program KSB Maju ini adalah menciptakan desa yang maju dengan infrastruktur yang memadai, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya desa secara optimal. Pengerjaan pavinisasi jalan di Jaga 1 hanyalah salah satu bagian dari upaya berkelanjutan yang dilakukan desa untuk mewujudkan kemajuan tersebut.
Dengan infrastruktur yang semakin baik, diharapkan Desa Mopolo Esa akan semakin diminati sebagai tempat tinggal dan aktivitas ekonomi. Konektivitas yang lancar mendukung mobilitas warga, mengurangi biaya distribusi, serta membuka peluang usaha baru di kawasan tersebut.
Pelaksanaan pembangunan ini menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Minahasa Selatan maupun di daerah lain untuk mengutamakan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong utama kemajuan desa. Keterlibatan masyarakat, pengelolaan anggaran yang transparan, serta dukungan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Ke depan, diharapkan pembangunan infrastruktur di Mopolo Esa tidak hanya terbatas pada jalan, tetapi juga meliputi fasilitas lain seperti sarana pendidikan, kesehatan, dan lingkungan yang mendukung kualitas hidup warga. Semua ini akan menjadi fondasi kokoh untuk kemajuan yang berkelanjutan.
Dengan komitmen yang kuat dan dukungan seluruh elemen masyarakat, Desa Mopolo Esa sedang menapaki langkah maju menuju desa yang mandiri dan sejahtera. Realisasi program pembangunan infrastruktur ini membuktikan bahwa visi misi yang diusung bukan sekadar janji, melainkan aksi nyata yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.