Cara Menulis Pidato yang Baik hingga Cara Menyampaikannya

Jumat, 04 Juli 2025 | 14:42:33 WIB
cara menulis pidato

JAKARTA - Cara menulis pidato penting dipahami saat acara atau upacara bendera, biasanya ada yang berbicara di depan banyak orang.

Pidato sendiri adalah aktivitas berbicara di muka umum dengan tujuan menyampaikan pesan dan pendapat mengenai suatu topik yang sedang berlangsung. 

Pada tulisan ini, kita akan membahas lebih jauh tentang pidato dan bagaimana membuat pidato yang efektif dan menarik. Simak penjelasan lengkap mengenai cara menulis pidato berikut ini!

Pengertian Pidato

Pidato adalah aktivitas berbicara di depan khalayak ramai dengan menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami oleh pendengar. Biasanya, orang yang menyampaikan pidato bertujuan untuk menyampaikan pesan atau gagasan kepada audiensnya. 

Pesan yang disampaikan dalam pidato sering kali berisi ide-ide dan arahan tertentu. Selain itu, tidak jarang pidato juga berisi nasihat yang disesuaikan dengan situasi dan konteks saat pidato tersebut dilakukan. 

Biasanya, pidato disampaikan oleh individu yang memiliki posisi atau jabatan penting, karena peran mereka diperlukan untuk menyampaikan pandangan atau pernyataan resmi. 

Informasi yang disampaikan tersebut disampaikan melalui teknik berorasi agar pesan tersampaikan dengan efektif.

Tujuan Pidato

Berikut beberapa tujuan dari pelaksanaan pidato:

Memberikan sapaan

Salah satu tujuan pidato adalah menyampaikan sapaan. Dalam suatu acara, biasanya dibuka dengan salam kepada tamu penting. Oleh karena itu, pidato diperlukan untuk memberikan kalimat pembuka atau sapaan kepada audiens. 

Contohnya adalah pidato saat peresmian tempat baru atau saat membuka rapat dan acara lainnya.

Memberikan informasi

Pidato juga bertujuan menyampaikan informasi kepada pendengar atau khalayak. Informasi yang disampaikan biasanya bersifat penting dan mendesak. 

Misalnya, pidato dalam konferensi pers yang membahas isu atau hasil sidang yang perlu diketahui publik, seperti pidato hasil sidang isbat dan lain-lain.

Mempengaruhi pendengar

Salah satu tujuan pidato adalah untuk mempengaruhi audiens. Pidato jenis ini biasanya bersifat persuasif, berisi ajakan agar pendengar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. 

Contohnya adalah ajakan untuk menjaga kebersihan dengan memilah dan membuang sampah pada tempatnya.

Menghibur pendengar

Pidato juga dapat bertujuan menghibur para pendengarnya. Dalam pidato seperti ini, pembicara menyampaikan kalimat yang menyenangkan dan menarik, bahkan bisa mengandung unsur humor atau komedi agar suasana menjadi lebih ringan dan menyenangkan.

Meyakinkan pendengar

Pidato juga sering digunakan untuk meyakinkan audiens, terutama dalam acara penting. Contohnya adalah pidato kampanye politik di mana calon memberikan berbagai gagasan dan tujuan agar masyarakat percaya dan mendukungnya. 

Ini menunjukkan bagaimana pidato digunakan untuk membangun keyakinan pendengar.

Jenis Pidato

Pidato informatif

Pidato informatif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi penting kepada para pendengar agar mereka dapat memahami pesan yang disampaikan dengan baik. 

Menurut Monroe, Ehninger, dan Gronbeck, pidato informatif dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: 

Laporan lisan seperti laporan panitia, laporan ilmiah, laporan proyek, atau laporan tahunan; 

Pengajaran atau instruksi lisan yang misalnya dilakukan oleh guru saat menjelaskan materi pelajaran atau oleh atasan yang memberi penjelasan tugas kepada karyawan;

Serta kuliah informatif yang meliputi ceramah umum, presentasi di depan peserta konferensi, pengajian, atau penyajian makalah.

Pidato argumentatif

Pidato argumentatif merupakan jenis pidato yang berisi berbagai argumen, data, dan alasan yang berfungsi untuk menolak atau mendukung suatu pernyataan. Isi dari pidato ini berupa keyakinan, pendapat, dan opini tertentu. 

Untuk memperkuat argumen yang disampaikan, biasanya juga dibutuhkan dukungan berupa statistik, fakta, bukti, atau kesaksian dari para ahli atau tokoh yang kompeten dalam bidang tersebut.

Pidato rekreatif

Pidato rekreatif sering juga disebut sebagai pidato kekeluargaan. Pidato ini biasanya menyajikan suasana kegembiraan yang dapat dinikmati bersama dalam semangat persaudaraan atau kekeluargaan. 

Pembicara harus memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan membahagiakan. Penggunaan humor dan lelucon sering dipakai untuk membuat suasana menjadi lebih hangat. 

Tujuan utama dari pidato rekreatif adalah membangkitkan rasa kebersamaan, baik dalam momen bahagia maupun saat menghadapi kesedihan.

Pidato persuasif

Pidato persuasif bertujuan untuk mempengaruhi pendengar. Kata persuasif sendiri berarti usaha memengaruhi pendapat orang lain. 

Selain itu, pidato jenis ini juga dapat memengaruhi sikap dan tindakan seseorang dengan menggunakan teknik manipulasi psikologis, sehingga pendengar bertindak seolah-olah itu adalah kehendak mereka sendiri. 

Karena sikap, tindakan, dan pendapat adalah bagian dari kepribadian seseorang, pembicara harus memahami faktor-faktor yang memengaruhi kepribadian tersebut. 

Tujuan utama pidato persuasif adalah mendorong pendengar untuk melakukan suatu tindakan atau mengubah perilaku sesuai dengan harapan pembicara.

Struktur Pidato

Sebelum berpidato, biasanya seseorang akan menyiapkan teks pidatonya terlebih dahulu. Untuk membuat teks pidato yang baik, penting untuk memahami struktur teks pidato. Berikut ini adalah struktur teks pidato:

Bagian pembukaan

Pembukaan terdiri dari empat elemen utama:

  • Salam pembuka
  • Ucapan penghormatan, di mana pembicara biasanya menyebutkan tamu penting yang hadir dan memberikan penghormatan kepada mereka.
  • Ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas kesempatan dan waktu yang diberikan untuk berbicara di depan audiens.
  • Pengantar menuju topik utama, yang dilakukan secara bertahap agar audiens siap menerima materi yang akan disampaikan.

Dalam bagian pembukaan, pembicara harus menunjukkan karakter yang kuat agar mampu menarik perhatian pendengar sejak awal. 

Jika pendengar sudah tertarik dari awal, mereka cenderung akan terus mendengarkan hingga selesai. Ada beberapa unsur yang bisa membuat pembukaan pidato lebih menarik:

  • Mencuri perhatian, misalnya dengan pernyataan dramatis atau bantuan visual.
  • Berinteraksi dengan pendengar agar terjadi komunikasi dua arah sehingga perhatian pendengar lebih fokus.
  • Menunjukkan kelayakan, yaitu memperlihatkan bahwa pembicara pantas didengar dengan bahasa yang sopan dan fakta yang valid.
  • Menjelaskan tujuan pidato agar pendengar memahami harapan yang ingin disampaikan.
  • Menyampaikan peta jalan, yaitu menginformasikan pokok-pokok pikiran yang akan dibahas agar pendengar lebih mudah mengikuti isi pidato.

Bagian isi

Bagian isi berisi informasi yang relevan dengan acara atau topik pidato. Informasi yang disampaikan harus didukung dengan alasan kuat dan data yang meyakinkan agar pidato menjadi kredibel dan dapat dipercaya. 

Penyusunan isi pidato harus logis dan tersusun dengan baik, serta menggunakan sumber yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bagian penutup

Penutup adalah bagian terakhir dari teks pidato yang biasanya berisi kesimpulan dari apa yang sudah disampaikan. 

Pada bagian ini, pembicara juga perlu menyampaikan permintaan maaf jika ada kesalahan selama berpidato, kemudian mengakhiri dengan ucapan terima kasih dan salam penutup.

Cara Menulis Pidato

Setelah memahami bagian-bagian yang terkandung dalam teks pidato, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar hasil penulisan teks pidato tersusun dengan rapi dan sesuai dengan materi yang ingin disampaikan. 

Berikut ini adalah langkah-langkah serta cara menulis pidato yang efektif dan baik.

Menentukan dan Memilih Topik

Langkah awal dalam menulis pidato adalah memilih topik yang akan disampaikan. Setelah menentukan topik, penting untuk mempelajarinya secara mendalam. Agar dapat memahami topik dengan baik, lakukanlah penelitian atau riset terkait. 

Cari informasi yang terbaru dan dapat dipercaya agar pidato yang dibuat memiliki dasar yang kuat dan meyakinkan. Sumber informasi bisa diperoleh dari internet, media daring, buku, koran, majalah, maupun sumber lain yang relevan.

Menetapkan Tujuan Pidato

Selanjutnya, tentukan apa tujuan utama dari pidato yang akan disampaikan, terutama jika pidato tersebut bersifat persuasif. 

Dengan mengetahui tujuan ini, gagasan, pendapat, dan pesan dapat disampaikan secara jelas kepada pendengar sehingga dapat diterima dengan baik. 

Untuk menentukan tujuan, ajukan beberapa pertanyaan yang dapat diukur, misalnya apakah pidato tersebut bertujuan agar pendengar melakukan tindakan tertentu, atau mengubah perilaku mereka. 

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, isi pidato dapat disusun dengan lebih terarah dan tepat sasaran.

Memahami Siapa Audiensnya

Selain itu, penting untuk memahami siapa yang menjadi sasaran audiens agar pidato yang disampaikan relevan dan dapat diterima dengan baik. Memahami audiens meliputi mengetahui siapa mereka, usia, serta latar belakang mereka. 

Misalnya, jika audiens terdiri dari kalangan muda atau generasi milenial, maka gaya bicara dan intonasi yang terlalu formal dan membosankan harus dihindari agar pesan yang disampaikan tetap menarik perhatian dan tidak diabaikan.

Menetapkan Pokok-Pokok Argumentasi

Langkah berikutnya adalah menentukan pokok-pokok argumentasi yang akan disampaikan. Dengan menetapkan poin-poin utama ini, pidato menjadi lebih terstruktur dan langsung pada inti pembahasan. 

Biasanya, tiga sampai empat pokok argumentasi sudah cukup, tergantung pada durasi pidato yang direncanakan. 

Penting untuk memastikan bahwa setiap argumentasi yang disampaikan bersifat logis, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan agar lebih meyakinkan.

Mengembangkan Naskah Pidato

Setelah melewati tahap-tahap sebelumnya, selanjutnya adalah mengembangkan naskah pidato. Proses ini dilakukan dengan menyusun pidato persuasif berdasarkan struktur yang telah ditetapkan serta pokok-pokok argumentasi yang sudah dipilih. 

Dengan begitu, naskah pidato akan menjadi lebih terorganisir dan efektif dalam menyampaikan pesan.

Cara Menyampaikan Pidato

Setelah teks pidato selesai dibuat, langkah berikutnya adalah berlatih agar saat berpidato bisa berjalan dengan lancar. 

Dengan latihan yang cukup, tujuan utama dapat tercapai, yaitu mengajak banyak orang untuk mengubah perilaku melalui pidato yang disampaikan. Agar penyampaian pidato bisa dilakukan dengan tepat, berikut beberapa tips yang dapat diikuti.

Dalam berpidato persuasif, ada dua aspek penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan penyampaian pesan agar diterima oleh audiens, yaitu cara persuasi kepada audiens dan metode penyampaian pidato.

Cara Persuasi Audiens

Cara ini bertujuan untuk meyakinkan dan mengajak audiens agar tertarik serta mengikuti apa yang disampaikan. Terdapat tiga pendekatan utama yang bisa digunakan untuk mempengaruhi audiens.

  • Pendekatan Etika

Menggunakan kalimat yang mengandung nilai moral, serta memberikan contoh yang menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah sehingga audiens dapat memahami sisi etis dari pesan yang disampaikan.

  • Pendekatan Emosi

Menggugah perasaan audiens melalui pidato yang sudah disiapkan, sehingga mereka merasa tersentuh, termotivasi, atau terdorong untuk mengikuti ajakan yang disampaikan.

  • Pendekatan Logika

Membuat isi pidato menjadi masuk akal dengan memberikan bukti kuat, seperti sumber informasi yang terpercaya, data terkini, fakta dari lapangan, atau data yang sudah tercatat secara valid. 

Pendekatan ini membantu audiens memahami dan menerima argumen secara rasional.

Metode Penyampaian Pidato

Menentukan cara menyampaikan pidato sangat penting agar pesan yang disampaikan lebih meyakinkan bagi pendengar. 

Ada empat jenis metode penyampaian pidato persuasif, yaitu metode impromptu, ekstemporan, membaca naskah, dan menghafal. Berikut penjelasan masing-masing metode:

  • Metode Impromptu

Metode ini dilakukan secara spontan tanpa persiapan sebelumnya. Isi pidato disesuaikan langsung dengan kondisi dan situasi yang sedang berlangsung.

  • Metode Ekstemporan

Pada metode ini, pembicara tidak menggunakan teks lengkap, namun masih membuat kerangka atau garis besar isi pidato sebagai panduan saat berbicara.

  • Metode Membaca Naskah

Metode ini dilakukan dengan membawa teks pidato dan membacakannya secara langsung saat acara berlangsung.

  • Metode Menghafal

Metode ini mengharuskan pembicara menghafal seluruh teks pidato yang sudah dipersiapkan sehingga saat berpidato tidak perlu membawa teks. Namun, pembicara juga boleh membawa teks sebagai cadangan.

Catatan penting, meskipun metode impromptu dan ekstemporan tidak membutuhkan teks saat berpidato, pembicara tetap harus memahami betul konsep pidato persuasif agar tujuan pidato bisa tercapai. 

Untuk metode membaca naskah dan menghafal, meskipun teks sudah dipersiapkan dan boleh dibawa, pembicara harus mempelajari isi pidato dengan baik agar saat membacakan dapat menggunakan intonasi dan penekanan yang tepat, bukan sekadar membaca teks saja.

Sebagai penutup, menguasai cara menulis pidato yang tepat akan membantu kamu menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan di depan audiens.

Terkini