BRI Angkat UMKM Lewat Klaster

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:18:05 WIB
BRI Angkat UMKM Lewat Klaster

JAKARTA - Upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam memperkuat perekonomian nasional terus mendapatkan perhatian, terutama melalui strategi pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan perbankan, BRI secara aktif membangun ekosistem usaha yang sehat dan produktif. Melalui berbagai inisiatif unggulan, bank pelat merah ini mendorong UMKM agar bisa berkembang secara berkelanjutan serta memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian rakyat.

Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan lewat pengembangan Klaster Usaha yang diintegrasikan dalam program Klasterku Hidupku. Program ini berfokus pada pemberdayaan komunitas mikro yang dibentuk berdasarkan kesamaan jenis usaha, lokasi geografis, serta ikatan sosial antar pelaku usaha di wilayah tertentu. Data per Juni 2025 mencatat bahwa jumlah klaster usaha binaan BRI telah mencapai 41.217 klaster tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, Klasterku Hidupku menjadi bagian dari upaya strategis perusahaan untuk mendorong pelaku UMKM agar bisa “naik kelas”. Program ini tidak hanya mengedepankan akses ke modal, tetapi juga penguatan kapasitas usaha melalui pelatihan dan pendampingan.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ujar Hery.

Dengan strategi pemberdayaan yang terstruktur, komposisi klaster usaha yang digarap BRI didominasi oleh sektor produksi. Dari seluruh klaster yang aktif, 82,19% di antaranya berasal dari segmen produksi, sementara 17,81% sisanya berasal dari sektor non-produksi. Secara lebih rinci, sektor pertanian menempati porsi terbesar yakni 47,63%, disusul sektor industri sebesar 30,02%. Adapun sektor perdagangan berkontribusi 10,78%, perikanan 7,97%, jasa 2,99%, pariwisata 0,74%, serta sektor lainnya sebesar 0,06%.

Dukungan BRI tak hanya berhenti di pendampingan usaha. BRI juga memastikan inklusi keuangan bisa menjangkau para pelaku UMKM hingga lapisan terbawah. Hal ini dibuktikan dengan tingginya persentase anggota klaster usaha yang telah memiliki akses rekening bank. Dari total 468.820 anggota, sebanyak 84,1% atau 402.386 anggota telah menjadi nasabah BRI.

Sebagai bagian dari pemberdayaan keuangan, mereka juga aktif mengikuti 2.035 pelatihan serta menerima 548 bantuan sarana dan prasarana produksi. Inisiatif ini menjadi salah satu cara BRI mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang merata dan berkualitas.

Di sisi lain, BRI juga mencatatkan peningkatan signifikan dalam penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha mikro. Hingga pertengahan 2025, lebih dari 170 ribu anggota klaster telah memperoleh akses pembiayaan dari BRI. Peningkatan akses modal ini diharapkan bisa mendorong produktivitas dan mendorong pertumbuhan usaha kecil ke level yang lebih tinggi.

Peran Klasterku Hidupku tidak hanya sekadar mendukung pelaku usaha eksisting, tetapi juga mendorong transformasi UMKM menjadi unit usaha yang lebih modern dan kompetitif. Selain program ini, BRI juga menggulirkan berbagai inisiatif lainnya seperti Desa BRILiaN, Rumah BUMN, LinkUMKM, dan PARI. Berbagai program tersebut menjadi bukti nyata bagaimana BRI berperan aktif dalam membangun ekosistem UMKM yang sehat.

Inisiatif pemberdayaan yang dilakukan BRI memberikan dampak langsung pada perekonomian lokal, mulai dari penguatan sumber daya manusia UMKM, peningkatan kapasitas produksi, hingga akses pemasaran yang lebih luas. Pendekatan yang dilakukan secara terintegrasi ini membuat BRI tetap relevan sebagai bank yang mengedepankan ekonomi kerakyatan.

Kiprah BRI dalam memperluas jangkauan klaster usaha juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui skema pembiayaan produktif dan literasi keuangan, BRI memastikan bahwa UMKM di pelosok negeri mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang, sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkini