JAKARTA - Turnamen bola voli putra antarnegara Asia Tenggara, SEA V League 2025, memasuki babak krusial dengan digelarnya leg kedua di Jakarta. GOR Internasional Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, menjadi panggung utama penyelenggaraan kompetisi yang mempertemukan lima negara peserta, yakni Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Kamboja.
Perhelatan ini tidak sekadar menjadi lanjutan dari leg pertama yang telah digelar di Filipina, namun juga momen penting bagi tim nasional voli Indonesia untuk memperbaiki posisi klasemen dan menjaga peluang tampil dalam kompetisi tingkat Asia Tenggara yang lebih besar tahun depan. Dalam leg pertama, Indonesia finis di posisi kedua setelah kalah dari Thailand, yang tampil dominan dengan menyapu bersih empat pertandingan tanpa kekalahan.
Ketua III Bidang Pertandingan PP PBVSI, Reginald Nelwan, menegaskan bahwa hasil pertandingan di leg kedua ini akan digabungkan dengan poin dari leg pertama. “Sehingga poin leg 2 ini nantinya diakumulasi dengan leg 1,” jelasnya. Hal ini membuat setiap pertandingan pada leg kedua menjadi sangat menentukan dalam perburuan gelar juara.
Dalam laga pembuka, Timnas Indonesia akan langsung menghadapi Filipina. Laga ini dijadwalkan menjadi pertandingan kedua di hari pembukaan setelah duel Vietnam vs Kamboja. Pertandingan antara Indonesia dan Filipina akan berlangsung pada malam hari dan diprediksi bakal menyedot perhatian publik, mengingat performa solid anak asuh pelatih asal Jepang, Jiang Jie, dalam leg pertama.
Indonesia sebelumnya berhasil mengalahkan Filipina dengan skor telak 3-0. Kemenangan itu menunjukkan dominasi permainan tim Merah Putih, namun pelatih Jiang tetap mewaspadai perubahan strategi lawan di leg kedua. “Kami terus melakukan evaluasi dari pertandingan sebelumnya. Tidak boleh lengah, karena semua tim bisa bangkit kapan saja,” ungkapnya saat diwawancarai usai sesi latihan di Jakarta.
Adapun Thailand, yang tampil sempurna di leg pertama, akan menjadi lawan yang diincar Indonesia untuk dibalas pada leg kedua. Kekalahan 1-3 dari Thailand sebelumnya jadi cambuk bagi timnas untuk meningkatkan performa dan konsistensi.
Menariknya, leg kedua ini juga menandai pemanfaatan pertama GOR Internasional Velodrome Rawamangun sebagai venue resmi pertandingan bola voli berskala internasional. Venue yang sebelumnya lebih dikenal sebagai arena balap sepeda ini kini dikembangkan untuk mendukung berbagai cabang olahraga, termasuk voli.
Direktur Utama Jakarta Experience Board (JXB), Yunn Bali Mohammad Yusuf, menyebutkan pemilihan Velodrome Rawamangun sebagai bagian dari strategi untuk mempromosikan fasilitas olahraga baru di Jakarta Timur. “Tujuan bermain di GOR Velodrome ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat Jakarta. Sekaligus menunjukkan bahwa kawasan ini juga siap menyelenggarakan event skala nasional maupun internasional,” tuturnya.
Yunn Bali juga menambahkan bahwa keterlibatan JXB bersama PP PBVSI dalam menggelar SEA V League menjadi wujud nyata kolaborasi antar-lembaga untuk memajukan olahraga di Ibu Kota. “Ini bukan sekadar soal olahraga, tetapi bagaimana kita memberikan ruang dan fasilitas terbaik bagi atlet dan juga masyarakat untuk mendukung tim nasionalnya secara langsung,” tambahnya.
Dalam konteks persaingan, SEA V League tahun ini memiliki nilai penting karena dua tim teratas akan berkesempatan tampil dalam National League tahun depan. Dengan sistem akumulasi poin dari dua leg, setiap pertandingan di Jakarta memiliki bobot krusial dalam menentukan peringkat akhir.
Sementara itu, pelatih tim Filipina, Sergio Veloso, menyatakan timnya siap memberikan perlawanan meski menghadapi tekanan besar dari suporter tuan rumah. “Kami sudah melakukan banyak evaluasi dari pertemuan sebelumnya. Indonesia memang kuat, tapi kami datang untuk tampil maksimal,” ujarnya.
Adapun Vietnam dan Kamboja juga tidak ingin sekadar menjadi pelengkap. Keduanya berambisi mencuri poin penting demi mendongkrak posisi klasemen, terutama Vietnam yang tampil cukup kompetitif di leg pertama.
Atmosfer kompetisi dipastikan semakin hangat dengan antusiasme penonton Jakarta yang menantikan aksi dari tim nasional. Tiket pertandingan sudah mulai dijual secara daring dan panitia menargetkan ribuan penonton akan hadir langsung di GOR Velodrome, menyulut semangat para pemain Merah Putih.
Selain menjadi ajang kompetisi, kehadiran SEA V League di Jakarta juga diharapkan memberi dampak positif terhadap pengembangan olahraga voli di tanah air, khususnya dalam menjaring talenta muda dan menghidupkan kembali gairah masyarakat terhadap olahraga ini.
Dengan berbagai dinamika yang mengiringi, gelaran leg kedua SEA V League menjadi lebih dari sekadar turnamen. Ia menjadi panggung pembuktian bagi Indonesia dan simbol kebangkitan voli nasional yang selama ini terus berkembang lewat pembinaan dan kompetisi berkelanjutan.