Industri Halal RI Siap Bersaing di Pasar Global

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:55:44 WIB
Industri Halal RI Siap Bersaing di Pasar Global

JAKARTA - Penguatan daya saing industri halal tak hanya menjadi prioritas nasional, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk tampil sebagai pemain utama di pasar global. Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), terus mendorong percepatan transformasi industri halal dengan menekankan pentingnya ekosistem yang terintegrasi dan kolaboratif.

Transformasi ini mencakup aspek kebijakan, regulasi, infrastruktur, hingga inovasi produk. Dalam forum Media Gathering Halal Indonesia International Industry Expo 2025 (Halal Indo 2025) yang digelar di Jakarta pada Kamis, 17 Juli 2025, Kepala Pusat Industri Halal Kemenperin, Kris Sasono Ngudi Wibowo, memaparkan berbagai langkah konkret yang tengah dilakukan.

“Guna mencapai sasaran tersebut, strateginya antara lain meliputi penguatan regulasi dan kebijakan, pengembangan infrastruktur ekosistem halal, fasilitasi sertifikasi halal untuk IKM, inovasi produk dan industri berbasis halal, promosi dan ekspor produk halal, serta kolaborasi global dan diplomasi halal,” jelasnya.

Panduan Strategis Pengembangan Industri Halal

Langkah pemerintah memperkuat sektor ini dituangkan dalam peta jalan pengembangan industri halal. Dokumen strategis ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029, yang bertujuan memberikan panduan menyeluruh bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan dan evaluasi industri halal di Tanah Air.

Kemenperin saat ini tengah menyusun berbagai strategi inovatif, di antaranya pembangunan Halal Innovation Hub dan penyusunan kurikulum inovasi halal dalam pendidikan vokasi. Inovasi ini tidak hanya difokuskan pada produk, tetapi juga mencakup riset bersama perguruan tinggi dan pelaku industri, inkubasi usaha, dan akselerator halal di Kawasan Industri Halal (KIH).

Untuk memperkuat data dan pemantauan, dashboard data halal nasional pun tengah dibangun sebagai bagian dari upaya menyeluruh menciptakan ekosistem berbasis data.

Infrastruktur dan Sertifikasi Halal Terus Ditingkatkan

Keberadaan infrastruktur pendukung industri halal kini semakin lengkap. Lebih dari 20 unit kerja di bawah Kemenperin telah mendapatkan akreditasi sebagai bagian dari sistem nasional, baik sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Lembaga Penjamin Proses Produk Halal (PL3H), maupun Lembaga Sertifikasi Profesi.

Capaian ini berdampak langsung terhadap peningkatan jumlah sertifikasi halal di sektor industri. Data hingga semester pertama 2025 menunjukkan bahwa sebanyak 162.109 sertifikat halal telah diterbitkan. Industri makanan menjadi sektor dengan jumlah sertifikasi terbanyak, yakni mencapai 130.111 unit, disusul minuman (10.383) dan farmasi serta produk kimia dan obat tradisional (1.633).

Target pemberian fasilitasi sertifikasi halal tahun ini dipatok pada angka 2.925 industri, mencakup skema reguler dan self-declare. Tak hanya itu, pelatihan penyelia halal juga digelar secara intensif agar implementasi halal di industri berjalan konsisten.

“Program fasilitasi sertifikasi halal regular yang diberikan Kemenperin juga disertai dengan fasilitasi pelatihan penyelia halal, agar penerapan halal di sektor industri bisa berjalan dengan konsisten,” ungkap Kris.

Promosi Global dan Kolaborasi Antar-Pemangku Kepentingan

Untuk memperluas pengakuan global terhadap produk halal Indonesia, Kemenperin juga aktif menggelar promosi internasional. Salah satunya melalui ajang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) serta pameran Halal Indo 2025 yang akan berlangsung pada 25–28 September di ICE BSD, Tangerang.

Halal Indo 2025 tidak hanya menjadi ajang terbesar di dalam negeri, tetapi juga bagian dari pameran halal internasional. Ajang ini diharapkan menjadi platform strategis bagi pelaku industri untuk meningkatkan visibilitas dan akses pasar di tingkat global.

“Halal Indo 2025 bukan sekadar menjadi pameran industri halal terbesar di tanah air saat ini, namun juga telah menjadi bagian dari siklus agenda pameran halal internasional,” ujar Kris.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dan sektor swasta. “Pasar global sudah luar biasa besar, kita perlu terus bersinergi dan berkolaborasi untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai pemimpin industri halal,” imbuhnya.

Indonesia Konsisten di Peringkat Tertinggi Ekonomi Syariah Global

Dari sisi prestasi, posisi Indonesia dalam sektor ekonomi syariah terus menunjukkan konsistensi. Berdasarkan laporan Dinar Standard, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam Top 15 Global Islamic Economy Indicator Score 2024/25. Keunggulan Indonesia terlihat dalam sektor modest fashion, farmasi, kosmetik, hingga makanan halal.

Data SGIER 2024/25 menunjukkan konsumsi masyarakat muslim global mencapai US$2,43 triliun pada tahun 2023. Angka ini menggarisbawahi besarnya potensi pasar bagi produk-produk halal, termasuk dari Indonesia.

Halal Jadi Gaya Hidup dan Standar Baru

Perkembangan industri halal bukan sekadar urusan sertifikasi atau regulasi, tetapi juga mencerminkan transformasi nilai dalam masyarakat. Halal kini menjadi bagian dari gaya hidup yang diadopsi oleh berbagai kalangan.

Senior Head of Stakeholders Relations ParagonCorp, M. Adi Yasir, menyampaikan bahwa pihaknya menjadikan prinsip halal sebagai fondasi utama dalam setiap lini produksi. Komitmen ini diterapkan mulai dari pemilihan bahan baku bersertifikasi internasional hingga proses manufaktur berbasis teknologi dan keberlanjutan.

“Yang terpenting juga adalah value halal itu sudah mendarah daging di seluruh lini manajemen kami. Maka itu, Wardah telah menjadi pionir dalam memproduksi produk kosmetik halal di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam mendukung UMKM, ParagonCorp turut berkontribusi melalui pemberian sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha mikro. Inisiatif ini sejalan dengan upaya memperkuat ekosistem halal di sektor usaha kecil dan menengah agar lebih kompetitif.

Dengan berbagai langkah strategis dan dukungan multipihak, Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pusat industri halal dunia—menggabungkan nilai religius, inovasi, dan peluang ekonomi secara berkelanjutan.

Terkini

Cuka Apel untuk Kesehatan Alami

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:27:41 WIB

Wisata Pulau Eksotis Dekat Jakarta

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:30:24 WIB

3 Shio Paling Hoki 18 Juli 2025

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:21:15 WIB

Cirebon Ubah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:23:20 WIB