OJK Edukasi ASN Cegah Investasi Ilegal

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:33:24 WIB
OJK Edukasi ASN Cegah Investasi Ilegal

JAKARTA - Upaya penguatan literasi keuangan terus digencarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kali ini menyasar segmen strategis: kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Melalui pendekatan edukatif dan berskala langsung, OJK ingin memastikan bahwa para ASN memiliki pemahaman yang baik soal investasi sehat dan terhindar dari skema investasi bodong yang kian marak.

Langkah ini dinilai krusial mengingat ASN memiliki profil pendapatan tetap, namun tidak imun terhadap ancaman aktivitas keuangan ilegal. Farid Faletehan, Kepala OJK Malang, menyatakan bahwa ASN memiliki potensi yang signifikan untuk menjadi sasaran skema investasi abal-abal jika tak dibekali literasi yang memadai.

“OJK memilih ASN sebagai target kegiatan edukasi karena bekal literasi pasar modal dapat mendorong kebiasaan investasi yang sehat dan mengurangi paparan terhadap risiko investasi ilegal,” tegas Farid.

Sebagai bentuk konkret, OJK Malang telah menggelar berbagai pelatihan di wilayah kerjanya, termasuk kegiatan Training of Trainers (ToT) yang dirancang khusus bagi ASN. Salah satu sesi pelatihan terbaru dilaksanakan di Kota Probolinggo pada pekan lalu. Kegiatan ini bertujuan membentuk agen-agen edukasi literasi keuangan di lingkungan pemerintahan agar pemahaman yang benar bisa ditularkan secara luas dan berkelanjutan.

Farid menekankan bahwa makin hari, skema investasi ilegal tampil semakin meyakinkan dan agresif dalam menyasar korbannya. Tidak sedikit ASN yang akhirnya mengalami kerugian finansial akibat terjebak dalam bujuk rayu keuntungan cepat.

“Gaji yang diterima ASN bisa lenyap jika terjebak dalam skema investasi bodong,” ujarnya mengingatkan.

OJK berharap, melalui pelatihan semacam ToT, para ASN bisa menjadi pelaku aktif dalam membangun budaya investasi yang bertanggung jawab. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga sebagai role model di masyarakat luas.

Dalam pernyataannya, Farid juga menggarisbawahi pentingnya mengalihkan pendapatan ASN ke instrumen legal yang sudah terdaftar dan diawasi oleh otoritas resmi. Investasi pada produk-produk pasar modal seperti reksa dana, saham, atau obligasi merupakan opsi yang lebih aman dibandingkan tergiur iming-iming return tinggi tanpa kejelasan legalitas.

“Dan pertumbuhan penyaluran kredit di daerah-daerah di bawah naungan OJK Malang seperti Kota Malang juga positif. Menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang baik,” ujarnya lagi.

Kondisi ekonomi yang menunjukkan perbaikan di berbagai wilayah turut menjadi momentum bagi ASN untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan. OJK percaya bahwa ASN memiliki peran penting dalam menyebarluaskan semangat inklusi keuangan di masyarakat.

Dalam konteks sosial dan psikologis, ASN juga dinilai memiliki kerentanan tersendiri terhadap bujuk rayu investasi bodong. Jabatan, relasi sosial, dan harapan keuntungan cepat bisa menjadi pintu masuk praktik-praktik ilegal yang tampak meyakinkan di permukaan.

“Karena semakin tinggi jabatan maka dorongan untuk bergabung dalam investasi bodong semakin besar,” ungkap Farid menekankan risiko laten yang mengintai pejabat publik.

Lebih lanjut, program literasi yang dijalankan tidak hanya menargetkan peningkatan pemahaman soal produk keuangan legal, tetapi juga membekali peserta dengan kemampuan mengidentifikasi karakteristik penipuan berkedok investasi. Penekanan diberikan pada prinsip kehati-hatian, validasi informasi, serta pentingnya memastikan legalitas suatu entitas yang menawarkan jasa keuangan.

Tujuan jangka panjang OJK adalah menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Bagi ASN, ini berarti tanggung jawab ganda: sebagai pengguna layanan keuangan yang cerdas dan sebagai penggerak literasi di tengah komunitas mereka.

Dengan mendorong ASN untuk aktif dalam pasar modal legal, OJK juga secara tidak langsung mendukung upaya penguatan basis investor domestik, sebuah pilar penting dalam membangun stabilitas pasar keuangan nasional.

Peningkatan kesadaran akan risiko keuangan pribadi menjadi salah satu aspek kunci dari literasi keuangan yang diusung. Di tengah banyaknya penawaran investasi dengan iming-iming keuntungan besar, kapasitas untuk menganalisis risiko dan memilih produk yang benar-benar terdaftar di bawah pengawasan OJK menjadi pelindung utama dari kerugian finansial.

Melalui pendekatan sistematis seperti ToT ini, OJK Malang berharap ASN tidak hanya cakap dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik, tetapi juga tangguh secara finansial. Ketangguhan ini diharapkan menular ke lingkungan sosial mereka, sehingga menciptakan masyarakat yang semakin sadar pentingnya investasi legal.

Program-program semacam ini diharapkan terus berlanjut, bukan hanya sebagai respons terhadap maraknya investasi bodong, tetapi juga sebagai fondasi jangka panjang bagi pembangunan inklusi keuangan yang berkelanjutan di Indonesia.

Terkini

Cuka Apel untuk Kesehatan Alami

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:27:41 WIB

Wisata Pulau Eksotis Dekat Jakarta

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:30:24 WIB

3 Shio Paling Hoki 18 Juli 2025

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:21:15 WIB

Cirebon Ubah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:23:20 WIB