JAKARTA - Kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat, kini semakin mudah dijangkau dengan hadirnya penerbangan langsung dari Yogyakarta ke Bandara Nusawiru. Pembukaan rute ini menjadi angin segar bagi para wisatawan yang selama ini masih menghadapi perjalanan panjang dan melelahkan melalui jalur darat. Dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat, akses transportasi udara ini diharapkan mampu mengerek kunjungan wisatawan sekaligus memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman.
Penerbangan Langsung Susi Air: Solusi Cepat dan Nyaman ke Pangandaran
Maskapai Susi Air mulai resmi mengoperasikan penerbangan langsung dari Bandara Adisucipto Yogyakarta ke Bandara Nusawiru Pangandaran sejak pertengahan Juli 2025. Kepala Bandara Nusawiru, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa jadwal penerbangan dari Yogyakarta ke Pangandaran dimulai pukul 11.10 WIB dengan waktu tempuh sekitar 50 menit, sehingga tiba di Pangandaran sekitar pukul 12.00 WIB.
"Untuk penerbangan dari Yogyakarta ke Nusawiru, maskapai Susi Air berangkat pukul 11.10 WIB dan tiba pukul 12.00 WIB," jelas Hendra Gunawan. Dengan jadwal yang ringkas ini, wisatawan kini bisa menghemat waktu perjalanan secara signifikan.
Untuk penerbangan pulang, rute dari Bandara Nusawiru ke Bandara Adisucipto Yogyakarta dijadwalkan pukul 09.50 WIB dan tiba di Yogyakarta sekitar pukul 10.40 WIB. Penambahan rute ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan mobilitas wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran dari berbagai daerah, khususnya Yogyakarta dan sekitarnya.
Selain dari Yogyakarta, Bandara Nusawiru juga melayani penerbangan dari Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara. Dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit, rute ini semakin memperluas jangkauan akses udara ke Pangandaran dari wilayah Jawa Barat.
Manfaat Penerbangan untuk Sektor Pariwisata Pangandaran
Keberadaan rute penerbangan langsung ini membawa dampak positif yang cukup besar bagi sektor pariwisata Pangandaran. Selama ini, akses utama menuju Pangandaran mayoritas melalui jalur darat yang relatif memakan waktu lama dan kondisi jalan yang tidak selalu mulus. Rute darat dari Yogyakarta ke Pangandaran, misalnya, membutuhkan waktu lebih dari 6 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum.
Dengan adanya penerbangan langsung, wisatawan yang datang dari Yogyakarta maupun Bandung kini dapat mencapai Pangandaran dalam waktu kurang dari satu jam. Ini tentu saja memudahkan mereka yang ingin berlibur dengan waktu terbatas atau mencari kenyamanan dalam perjalanan.
Menurut Hendra Gunawan, kemudahan akses ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung ke Pangandaran. “Dengan banyaknya pilihan transportasi ini, kami harap jumlah kunjungan wisatawan ke Pangandaran akan terus meningkat,” ujar Hendra. Hal ini sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat lokal yang bergantung pada sektor pariwisata.
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal dan Wisata Berkelanjutan
Peningkatan kunjungan wisatawan tidak hanya berdampak pada bisnis pariwisata, tetapi juga berdampak pada sektor lain seperti UMKM, perhotelan, dan jasa transportasi lokal. Wisatawan yang datang dengan lebih mudah dan nyaman cenderung menghabiskan waktu lebih lama serta mengalokasikan anggaran untuk berbagai aktivitas wisata dan belanja.
Menurut pengamatan para pelaku usaha pariwisata di Pangandaran, peningkatan akses transportasi udara akan mendorong perkembangan destinasi wisata yang lebih modern dan berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang menggunakan penerbangan, penataan kawasan wisata juga perlu dilakukan agar mampu melayani kebutuhan turis dengan optimal.
Selain itu, rute penerbangan yang ramah lingkungan dan efisien juga selaras dengan upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan. Pengurangan waktu perjalanan dapat menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh moda transportasi darat. Ini menjadi salah satu poin penting dalam pengembangan wisata modern yang mengedepankan aspek lingkungan.
Alternatif Transportasi untuk Wisatawan dengan Pilihan Fleksibel
Bandara Nusawiru sebagai pintu masuk utama ke Pangandaran kini semakin strategis dengan hadirnya berbagai rute penerbangan yang melayani wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ini memberikan fleksibilitas bagi wisatawan untuk memilih moda transportasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Untuk wisatawan yang mengutamakan efisiensi waktu dan kenyamanan, penerbangan langsung menjadi pilihan ideal. Sedangkan bagi mereka yang ingin menikmati perjalanan sambil melihat pemandangan alam sekitar, jalur darat tetap menjadi opsi menarik.
Hendra Gunawan menekankan bahwa dengan semakin beragamnya pilihan transportasi, baik jalur udara maupun darat, Pangandaran siap menerima gelombang wisatawan yang lebih besar. Kondisi ini juga mendorong pengembangan infrastruktur pendukung seperti hotel, restoran, dan fasilitas wisata lainnya.
Mendorong Konektivitas dan Pemerataan Pariwisata
Pembukaan rute penerbangan langsung juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar daerah dan pemerataan pembangunan pariwisata. Pangandaran sebagai destinasi unggulan di Jawa Barat memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat wisata nasional.
Menurut Hendra, penguatan akses transportasi merupakan langkah strategis yang dapat meningkatkan daya saing Pangandaran di kancah pariwisata domestik maupun internasional. Dengan konektivitas yang baik, daerah ini tidak hanya menarik wisatawan lokal, tapi juga potensial menarik wisatawan mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya di kawasan tersebut.
Keberadaan Bandara Nusawiru yang terus mengembangkan layanan dan rute penerbangan akan semakin memperkuat posisi Pangandaran sebagai destinasi wisata utama di Indonesia.
Langkah Strategis untuk Masa Depan Pariwisata Pangandaran
Penerbangan langsung dari Yogyakarta ke Bandara Nusawiru Pangandaran yang dioperasikan oleh maskapai Susi Air merupakan terobosan penting dalam memudahkan akses wisatawan ke salah satu destinasi pantai terpopuler di Jawa Barat. Dengan waktu tempuh yang singkat dan kenyamanan yang ditawarkan, moda transportasi ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, pengembangan rute udara dari Bandung semakin melengkapi aksesibilitas Pangandaran, memberikan pilihan fleksibel bagi para wisatawan. Keberagaman moda transportasi ini diharapkan mampu mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Langkah ini juga menjadi wujud nyata dari upaya pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mengembangkan destinasi wisata yang ramah lingkungan sekaligus mampu mendorong pemerataan ekonomi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Dengan akses yang semakin baik, Pangandaran siap menyambut lebih banyak wisatawan, membuka peluang usaha baru, dan membawa kemajuan bagi masyarakat setempat dalam jangka panjang.