Real Madrid Bidik Rodri untuk Tengah

Minggu, 27 Juli 2025 | 10:26:56 WIB
Real Madrid Bidik Rodri untuk Tengah

JAKARTA - Ketika Toni Kroos memutuskan gantung sepatu, Real Madrid bukan hanya kehilangan seorang gelandang visioner, tetapi juga poros utama dari permainan yang selama ini mereka bangun. Absennya sosok pengatur ritme di lini tengah semakin terasa dalam berbagai laga krusial, termasuk saat kekalahan menyakitkan dari Paris Saint-Germain di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. Kini, upaya klub untuk menutup lubang tersebut berlanjut dan semua mata tertuju pada satu nama: Rodri Hernandez.

Rodri menjadi figur yang sangat diidamkan oleh pelatih Xabi Alonso dan manajemen Los Blancos. Gelandang bertahan milik Manchester City itu dipandang sebagai profil ideal untuk membawa stabilitas dan kualitas pada jantung permainan Madrid. Namun, ambisi tersebut tidak datang tanpa tantangan. Madrid harus merancang strategi cerdas di tengah keterbatasan finansial dan regulasi skuad mereka yang saat ini sudah penuh.

Sumber internal klub menyebut bahwa Madrid tidak dapat melakukan pembelian pemain baru tanpa terlebih dahulu melepas setidaknya satu anggota skuad utama. Namun, kondisi ini tak lantas menghentikan langkah mereka. Sebaliknya, manajemen klub memilih untuk menyusun pendekatan yang lebih kreatif—dengan merancang tawaran pertukaran pemain berskala besar yang dapat memikat Manchester City.

Rencana tersebut melibatkan tawaran uang tunai sebesar €40 juta yang disertai dengan dua nama besar: Eduardo Camavinga dan Rodrygo Goes. Keduanya adalah pemain muda berbakat yang telah memberi kontribusi signifikan bagi tim dalam beberapa musim terakhir. Namun dalam konteks jangka panjang, Madrid tampaknya siap menjadikan mereka bagian dari kesepakatan demi mendatangkan gelandang yang mereka anggap sebagai pondasi masa depan.

Rodri sendiri sempat menjadi sorotan pemandu bakat Real Madrid dalam ajang Piala Dunia Antarklub musim panas ini. Meskipun baru pulih dari cedera ACL yang membuatnya absen sejak September lalu, performanya tetap mencerminkan kelas dan pengaruh yang luar biasa dalam permainan Manchester City. Tidak mengherankan jika Madrid mengidentifikasi dirinya sebagai pewaris alami Kroos.

Usia Rodri yang kini menginjak 29 tahun dianggap berada dalam titik prima seorang gelandang. Ia memiliki pengalaman, kualitas teknis tinggi, dan pemahaman taktis yang mumpuni. Dalam sistem permainan Xabi Alonso yang mengedepankan kontrol bola dan distribusi akurat, kehadiran Rodri bisa menjadi katalis transformasi.

Namun, respons dari Manchester City cukup tegas. Klub asuhan Pep Guardiola tersebut menegaskan tidak berniat menjual Rodri dalam kondisi apa pun. Statusnya sebagai pemain kunci dan jantung dari sistem permainan City membuat mereka enggan melepasnya, meskipun Real Madrid menyodorkan proposal yang menggiurkan.

Menurut laporan dari CaughtOffside, Madrid tidak akan memaksakan negosiasi musim ini jika City tetap menolak. Sebagai alternatif, mereka siap menunggu hingga musim panas 2026 ketika kontrak Rodri tinggal tersisa satu tahun. Dalam kondisi tersebut, harga transfer sang pemain diyakini akan menurun secara signifikan, berkisar antara €60 juta hingga €80 juta, jika sang gelandang tidak memperpanjang masa baktinya di Etihad.

Skenario ini menjadi cerminan pendekatan jangka panjang Real Madrid yang tidak hanya berorientasi pada hasil instan, tetapi juga keseimbangan finansial dan pembangunan skuad yang berkelanjutan. Madrid sadar bahwa menggantikan sosok sebesar Kroos bukanlah hal yang bisa dilakukan dalam semalam. Oleh karena itu, mereka siap menunggu momen yang tepat untuk memastikan target yang mereka incar benar-benar sesuai dengan kebutuhan tim.

Di sisi lain, pengorbanan potensial terhadap Camavinga dan Rodrygo juga menjadi tanda keseriusan manajemen klub. Camavinga dikenal sebagai gelandang masa depan Prancis dan telah menjadi bagian penting dalam rotasi lini tengah Madrid. Sementara Rodrygo telah mencatat banyak gol penting, termasuk di Liga Champions. Namun dalam kalkulasi taktis, tampaknya Madrid menilai Rodri memiliki dampak yang lebih besar terhadap struktur permainan mereka di musim-musim mendatang.

Langkah ini juga memperlihatkan kepercayaan tinggi Xabi Alonso terhadap ide jangka panjangnya. Mantan gelandang elegan itu paham betul pentingnya keseimbangan di lini tengah, terutama dalam transisi antara fase bertahan dan menyerang. Ia tampaknya percaya bahwa Rodri adalah sosok yang tepat untuk mengisi peran itu, memberikan ketenangan, distribusi akurat, dan kepemimpinan dari lini kedua.

Walaupun transfer ini masih jauh dari kata pasti, arah kebijakan Madrid sudah cukup jelas. Mereka tak sekadar mencari pemain bintang, melainkan fondasi strategis untuk membangun era baru. Dengan atau tanpa Rodri, fokus utama mereka tetap pada menciptakan stabilitas di lini tengah yang sempat hilang sejak Kroos pamit dari panggung sepak bola.

Pertanyaannya kini bukan hanya soal apakah Manchester City bersedia bernegosiasi, tetapi juga apakah Rodri sendiri siap mempertimbangkan tantangan baru bersama klub yang dikenal memiliki sejarah panjang dalam meramu gelandang kelas dunia. Jika keputusan tersebut akhirnya berpihak pada Real Madrid, maka babak baru lini tengah Los Blancos akan segera dimulai dengan Rodri sebagai pusat orbitnya.

Terkini