Dorong Transportasi Hijau, Jakarta Pacu Elektrifikasi Rute Blok M–Ancol

Minggu, 27 Juli 2025 | 11:35:44 WIB
Dorong Transportasi Hijau, Jakarta Pacu Elektrifikasi Rute Blok M–Ancol

JAKARTA - Langkah serius Pemerintah Provinsi Jakarta untuk mengurangi polusi udara kembali ditegaskan melalui perluasan penggunaan kendaraan listrik pada transportasi publik. Rute Blok M–Ancol kini menjadi simbol komitmen tersebut, menyusul peluncuran layanan bus listrik secara penuh yang dirancang menjadi bagian dari visi besar Jakarta menuju kota rendah emisi.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa elektrifikasi transportasi menjadi prioritas utama dalam kebijakan lingkungan perkotaan. Upaya ini tak hanya sebatas mengganti armada, tapi juga bagian dari transformasi menyeluruh demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat ibu kota.

“Target kami tahun ini 200 bus listrik beroperasi. Saat ini sudah 70 unit jalan, sisanya 130 segera menyusul,” ujar Pramono dalam pernyataannya kepada media.

Pemerintah provinsi menilai pengendalian emisi kendaraan bermotor menjadi aspek penting untuk mengatasi persoalan udara yang selama ini menjadi keluhan warga. Pramono menyebut bahwa elektrifikasi transportasi bukan sebatas kebijakan jangka pendek, melainkan fondasi pembangunan kota berkelanjutan.

Langkah ini juga memperkuat posisi Jakarta sebagai kota yang berkomitmen pada keberlanjutan global. Dalam pidatonya di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York beberapa waktu lalu, Pramono menyampaikan visi Jakarta untuk menurunkan emisi karbon secara drastis, terutama dari sektor transportasi.

“Seperti yang saya sampaikan di PBB, Jakarta harus serius memperbaiki kualitas udara lewat pengurangan emisi transportasi. Ini bukan slogan,” tegasnya.

Implementasi program bus listrik dimulai secara bertahap. Untuk rute Blok M–Ancol, pemerintah telah mengoperasikan 13 unit bus listrik yang secara aktif melayani penumpang. Rute ini dipilih karena tingginya volume pergerakan warga serta potensi strategisnya sebagai penghubung kawasan hiburan dan pusat bisnis.

Tidak hanya itu, Pramono juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan tambahan mobil listrik untuk mendukung program ini. Secara keseluruhan, hingga akhir 2025, diperkirakan 550 kendaraan listrik akan beroperasi di Jakarta.

“Tak hanya bus, Pemprov Jakarta juga telah mengoperasikan 300 mobil listrik,” jelasnya.

Dengan demikian, integrasi transportasi ramah lingkungan kian menguat. Blok M yang selama ini dikenal sebagai simpul moda transportasi perkotaan mulai diarahkan menjadi hub baru kendaraan listrik. Rute menuju Ancol pun dinilai cocok karena menghubungkan kawasan rekreasi populer yang dapat menjadi percontohan mobilitas hijau bagi masyarakat.

Pemerintah menetapkan target jangka menengah dan panjang untuk pengembangan transportasi berbasis listrik. Salah satu target ambisius yang dicanangkan adalah menjadikan 50 persen armada Transjakarta bertenaga listrik pada 2027, dan sepenuhnya berbasis listrik pada 2030.

“Kami mulai sejak 2022 dengan pengadaan 100 bus listrik sebagai uji coba. Ini program bertahap, tapi arahnya tetap Jakarta bebas emisi,” kata Pramono.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi makro Pemprov Jakarta untuk mewujudkan kota cerdas dan ramah lingkungan. Program elektrifikasi transportasi ini juga didukung oleh regulasi yang memberi insentif bagi pengembangan kendaraan listrik, serta kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat infrastruktur pengisian daya dan pengadaan armada.

Selain mempercepat realisasi nol emisi karbon, kebijakan ini juga membuka peluang ekonomi baru, seperti sektor manufaktur kendaraan listrik lokal dan penyediaan layanan pendukungnya. Dengan begitu, kebijakan ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

Peluncuran bus listrik di koridor Blok M–Ancol turut mendapat sambutan positif dari warga. Banyak yang menyambut baik kenyamanan armada baru yang tidak bising dan lebih ramah lingkungan. Pemerintah juga menjamin bahwa pengoperasian armada ini tetap mempertimbangkan aspek keselamatan dan efisiensi, sesuai standar Transjakarta.

Sementara itu, Pramono menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti di satu rute saja. Ia menilai, keberhasilan implementasi rute hijau di Blok M–Ancol bisa menjadi model untuk wilayah lain di Jakarta, bahkan untuk kota-kota besar lain di Indonesia.

“Kami ingin perubahan nyata. Bukan hanya jumlah armada, tapi juga dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan lingkungan warga,” ungkapnya.

Selain itu, dukungan terhadap transportasi umum ramah lingkungan terus dikembangkan lewat integrasi antarmoda, penambahan halte modern, serta edukasi publik tentang pentingnya peralihan dari kendaraan pribadi ke moda publik.

Rencana jangka panjang ini juga dinilai krusial mengingat beban emisi kendaraan di Jakarta tergolong tinggi. Data terakhir menunjukkan bahwa sektor transportasi menyumbang lebih dari 70 persen polusi udara di ibu kota. Dengan demikian, langkah elektrifikasi menjadi salah satu solusi paling konkret dan strategis yang diambil Pemprov.

Jakarta kini menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan kebutuhan mobilitas urban dengan perlindungan lingkungan. Namun, melalui program elektrifikasi yang dirancang matang, kota ini mulai menunjukkan arah yang jelas menuju perbaikan kualitas udara dan pembangunan berkelanjutan.

Transformasi ini juga menjadi penanda bahwa Jakarta tidak hanya ingin menjadi kota modern, tapi juga sehat, inklusif, dan berorientasi pada masa depan. Transportasi hijau adalah bagian dari komitmen itu  dan rute Blok M–Ancol kini menjadi pionirnya.

Terkini