Dokter Ingatkan Orang Tua Waspadai Gejala Batuk Pilek Anak

Rabu, 30 Juli 2025 | 14:43:13 WIB
Dokter Ingatkan Orang Tua Waspadai Gejala Batuk Pilek Anak

JAKARTA - Musim pancaroba sering kali membuat anak-anak lebih rentan terhadap batuk dan pilek. Namun, memberikan obat sembarangan untuk meredakan gejala tersebut bisa berisiko, apalagi jika tanpa mengenali lebih dulu kondisi spesifik yang dialami anak. Dokter spesialis anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, mengingatkan bahwa langkah pertama yang seharusnya dilakukan orang tua bukanlah membeli obat, tetapi mengamati gejala anak dengan cermat.

dr. Kanya menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pemilihan obat. "Orang tua harus tahu gejalanya apa. Jangan sampai jadi over treatment," ujarnya.

Menurut dokter lulusan Universitas Brawijaya ini, batuk pilek yang umum biasanya hanya disertai hidung berair, suara serak, dan batuk ringan. Namun, bila disertai demam tinggi dan nyeri badan, bisa jadi tubuh anak sedang berusaha melawan infeksi yang lebih serius. Kondisi seperti itu tidak boleh dianggap sepele atau disamakan dengan pilek biasa.

Ia mencontohkan kekeliruan yang sering terjadi, yakni saat orang tua memberikan obat penurun demam padahal suhu tubuh anak sebenarnya normal. "Jangan sampai yang seharusnya belum perlu diterapi secara berlebihan, jadi kita salah beli. Yang harusnya tanpa demam, justru yang dipilih dengan demam, sehingga suhunya yang tidak demam akhirnya malah jadi turun," jelasnya.

Untuk itu, ia menyarankan pemilihan obat harus berdasarkan gejala yang benar-benar tampak. Bila gejala ringan, cukup menggunakan obat yang tersedia bebas di apotek atau toko obat bersertifikat, namun dengan tetap memperhatikan dosis dan kandungan obat tersebut. “Makanya paling penting orang tua tahu dulu gejala di anaknya apa, baru kita pilih sediaan yang ada di apotek dan atau toko obat yang sudah tersertifikasi, yang sesuai dengan gejala si anak apa,” tambahnya.

Meskipun beberapa obat batuk dan pilek anak tersedia tanpa resep dokter, bukan berarti penggunaannya bisa sembarangan. Obat-obatan ini memang telah melalui pengujian keamanan dan disetujui oleh BPOM, namun penggunaannya tetap harus bijak dan terarah.

Tak hanya soal obat, dr. Kanya juga mengingatkan bahwa ada metode pendukung lain yang lebih aman untuk membantu anak merasa nyaman saat pilek, seperti nasal irrigation atau cuci hidung. Ia menjelaskan bahwa tindakan ini cukup efektif untuk membersihkan lendir dan kuman yang terjebak di rongga hidung.

“Cuci hidung dapat membantu membersihkan lendir, kuman, dan kotoran di udara yang menempel di dalam rongga hidung. Itu sudah ada penelitiannya dan terbukti efektif,” katanya.

Larutan infus NaCl menjadi pilihan utama karena komposisinya yang menyerupai cairan tubuh, sehingga aman digunakan. Tidak seperti obat, tindakan ini tidak menimbulkan efek samping maupun overdosis. Bahkan, bisa dilakukan secara rutin meskipun anak sedang tidak pilek.

“Jadi hidung tidak mampet, lendirnya hilang, anaknya jadi lebih nyaman, mau makan, mau tidur lebih senang menghadapi harinya, tidak rewel,” ujar dr. Kanya.

Meski demikian, ia memperingatkan bahwa teknik mencuci hidung tidak boleh dilakukan sembarangan. Ia menyarankan agar orang tua tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak atau dokter THT sebelum melakukannya.

"Ada tekniknya, badannya harus maju, kepalanya miring, mulutnya harus dibuka dan seterusnya. Jadi tanyakan dulu ke dokter anaknya masing-masing," jelasnya, menanggapi tren penggunaan teknik ini yang mulai ramai dibahas di media sosial.

Di sisi lain, dr. Kanya juga mengajak orang tua untuk memahami penyebab utama batuk dan pilek pada anak, yaitu infeksi virus dari luar tubuh. Bila daya tahan tubuh anak sedang menurun, maka kemungkinan besar ia akan lebih mudah terserang gejala seperti hidung tersumbat, demam, dan batuk.

Dalam konteks ini, menjaga sistem imun anak menjadi bagian penting dari upaya pencegahan. Ia menekankan bahwa orang tua tak hanya perlu fokus pada pemberian obat, tetapi juga memperhatikan pola makan, waktu tidur, hingga kondisi lingkungan sekitar.

Melalui pendekatan yang menyeluruh—mulai dari pengamatan gejala, pemberian obat yang tepat, hingga tindakan pendukung seperti cuci hidung—orang tua dapat membantu proses pemulihan anak secara lebih efektif, aman, dan sesuai dengan anjuran medis.

Terkini

Empat Shio Beruntung Sebelum Agustus

Kamis, 31 Juli 2025 | 15:57:05 WIB

Wisata Jawa Timur Ala Dunia

Kamis, 31 Juli 2025 | 16:03:26 WIB

Bocoran Harga iPhone 17 Series

Kamis, 31 Juli 2025 | 16:05:53 WIB

Oppo A38: Smartphone Tahan Lama

Kamis, 31 Juli 2025 | 16:08:22 WIB