Listrik Terangi Dusun Bandealit

Jumat, 01 Agustus 2025 | 12:31:03 WIB
Listrik Terangi Dusun Bandealit

JAKARTA - Terisolasi selama puluhan tahun tanpa akses listrik, warga Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, kini menyongsong harapan baru. Untuk pertama kalinya, kawasan terpencil yang berada di dalam wilayah konservasi Taman Nasional Meru Betiri ini menikmati aliran listrik berkat program ekspansi jaringan dari PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur.

Lebih dari sekadar fasilitas teknis, kehadiran listrik menjadi simbol dimulainya perubahan sosial dan ekonomi bagi warga yang telah lama hidup dalam keterbatasan. Momen penyalaan listrik di dusun ini menjelang Hari Kemerdekaan RI menjadi penanda penting atas pemerataan akses energi yang selama ini diperjuangkan pemerintah dan PLN.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, dalam keterangannya dari Surabaya mengatakan bahwa masuknya listrik ke Dusun Bandealit bukan hanya tentang menyalakan lampu, tetapi juga membuka ribuan peluang yang sebelumnya mustahil dijangkau masyarakat setempat.

“Keberhasilan penyalaan listrik di Dusun Bandealit merupakan bagian dari program perluasan jaringan PLN yang terbagi dalam tiga tahap strategis,” ungkap Ahmad Mustaqir.

Pada tahap pertama, PLN berhasil melistriki 40 pelanggan dengan membangun jaringan kabel terisolasi berpilin tegangan menengah sepanjang 5.023 meter sirkuit (ms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 150 ms. Tahap ini menjadi fondasi bagi dua tahap lanjutan yang dirancang untuk menjangkau wilayah lebih luas.

Untuk tahap kedua, PLN akan menambah infrastruktur berupa jaringan tegangan menengah dan rendah serta material pendukung lainnya yang ditargetkan mampu melayani 125 pelanggan baru. Sedangkan tahap ketiga menyasar kawasan-kawasan yang lebih terpencil dengan potensi 65 pelanggan tambahan.

Langkah bertahap ini mencerminkan strategi PLN dalam mengatasi tantangan geografis dan ekologis kawasan konservasi, sekaligus menjamin keberlanjutan sistem kelistrikan yang dibangun.

“PLN percaya listrik adalah hak dasar masyarakat. Dengan adanya listrik, kami ingin mendorong kemajuan pendidikan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas hidup,” tambah Ahmad.

Penyalaan listrik di kawasan konservasi seperti Meru Betiri bukanlah hal yang sederhana. Selain harus mematuhi aturan konservasi alam yang ketat, pembangunan infrastruktur juga menghadapi medan berat dan akses yang sulit. Namun semua tantangan itu tidak menyurutkan komitmen PLN untuk terus menyambungkan energi hingga ke pelosok paling ujung.

Masyarakat pun menyambut penuh rasa syukur atas perubahan besar ini. Salah satunya adalah Agus, warga Dusun Bandealit, yang merasa haru karena untuk pertama kalinya dalam hidupnya bisa menikmati listrik secara permanen.

"Terima kasih PLN dan Pemerintah Kabupaten Jember yang telah memberikan akses listrik di wilayah kami. Selama ini nenek dan orang tua kami hidup tanpa listrik. Semoga kehadiran listrik ini dapat meningkatkan kesejahteraan wilayah kami," ujarnya dengan nada penuh harap.

Kehadiran listrik memang membawa dampak yang besar. Selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi konvensional seperti lampu minyak atau genset, listrik juga membuka pintu kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Anak-anak kini bisa belajar di malam hari, pelaku UMKM bisa meningkatkan produktivitas, dan akses informasi menjadi lebih terbuka.

Komitmen PLN untuk menghadirkan listrik di wilayah-wilayah yang belum terjangkau tidak berhenti di Bandealit. Menurut proyeksi tahun 2025, PLN berencana melistriki 125 lokasi lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur. Wilayah-wilayah tersebut termasuk Madura, Kediri, Situbondo, Ponorogo, Jember, hingga Malang.

Ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang PLN untuk mencapai target elektrifikasi 100 persen di Jawa Timur, sekaligus memastikan bahwa tidak ada warga negara yang tertinggal dari akses energi.

Dari sudut pandang pembangunan nasional, langkah seperti ini sangat penting untuk memastikan keadilan sosial dalam bentuk nyata. Pemerataan listrik menjadi indikator kemajuan dan pemerataan pembangunan. Khususnya di wilayah konservasi, kehadiran listrik yang ramah lingkungan dan sesuai regulasi dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan.

Bagi Dusun Bandealit, listrik kini menjadi awal dari lembaran baru kehidupan. Di tengah hamparan hutan lindung Meru Betiri yang eksotis, masyarakat mulai menata masa depan yang lebih terang secara harfiah dan simbolik. Harapan tumbuh seiring cahaya yang kini menyala di rumah-rumah mereka.

Terkini