BYD Jadi Importir Mobil Terbesar Kedua

Jumat, 08 Agustus 2025 | 09:29:02 WIB
BYD Jadi Importir Mobil Terbesar Kedua

JAKARTA - Pasar otomotif Indonesia pada semester pertama 2025 mencatat pergerakan signifikan di segmen impor mobil utuh atau completely built up (CBU). Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, jumlah kendaraan CBU yang masuk ke Tanah Air dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai 61.806 unit. Angka tersebut melonjak 52,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 40.574 unit.

Di tengah tren kenaikan impor ini, pabrikan mobil listrik asal China, BYD, mencuri perhatian. Perusahaan tersebut menempati urutan kedua importir mobil terbesar di Indonesia, sekaligus mencatat pertumbuhan tertinggi di antara para pesaingnya. BYD mengimpor 13.560 unit pada semester I/2025, naik drastis 276,8% dibandingkan capaian 3.599 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Toyota Masih di Puncak, BYD Tancap Gas

Meski pertumbuhan BYD sangat impresif, posisi puncak masih dipegang oleh Toyota. Sepanjang Januari–Juni 2025, Toyota mencatat impor 16.338 unit, tumbuh 23,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pencapaian BYD yang berhasil menyalip beberapa pabrikan besar seperti Mazda dan Hyundai menandai peningkatan minat konsumen terhadap kendaraan listrik. BYD pun optimistis tren ini akan terus berlanjut pada paruh kedua tahun ini.

Optimisme BYD terhadap Pasar Mobil Listrik

Head of Marketing PR & Government BYD Indonesia, Luther T. Panjaitan, menuturkan bahwa prospek penjualan mobil listrik di Indonesia terlihat semakin cerah. Menurutnya, peningkatan pangsa pasar electric vehicle (EV) merupakan sinyal positif bagi industri.

“Dari dua tahun lalu, mobil listrik itu hanya sekitar 3% [market share], tahun lalu sudah mencapai 5%, dan di semester I/2025 telah mencapai hampir 10%. Artinya, ada peningkatan EV awareness yang cukup tinggi,” ujarnya.

Pertumbuhan ini mendorong BYD memperkuat jajaran produknya di Indonesia. Model-model seperti BYD M6, BYD Sealion 7, BYD Atto 3, BYD Dolphin, dan BYD Seal kini menjadi andalan. Tidak hanya itu, BYD juga meluncurkan BYD Atto 1 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, serta menghadirkan MPV listrik premium Denza D9.

Peta Persaingan Importir Mobil di Indonesia

Selain Toyota dan BYD, sejumlah pabrikan lain juga masuk dalam daftar 10 besar importir mobil terbesar semester pertama tahun ini. Mitsubishi Motors berada di peringkat ketiga dengan 7.334 unit. Denza, sub-merek premium BYD, berada di posisi keempat dengan 5.810 unit.

Suzuki menempati posisi kelima dengan impor 5.445 unit, disusul oleh dua pabrikan asal China, Aion (2.705 unit) dan Geely (1.800 unit). Mazda berada di urutan kedelapan dengan 1.406 unit, diikuti Hyundai (1.346 unit) dan Lexus (1.234 unit).

Lonjakan Impor dan Tantangan Industri

Kenaikan signifikan impor mobil CBU, terutama di segmen listrik, menjadi sinyal perubahan arah pasar otomotif Indonesia. Namun, fenomena ini juga membawa tantangan bagi industri komponen lokal. Beberapa pihak menilai lonjakan impor berpotensi menekan pertumbuhan industri perakitan dan komponen di dalam negeri jika tidak diimbangi dengan kebijakan yang tepat.

Meski demikian, dari perspektif konsumen, semakin beragamnya pilihan mobil, terutama di segmen listrik, memberikan keuntungan tersendiri. Pasar yang lebih kompetitif dapat memicu penurunan harga dan peningkatan kualitas layanan purna jual.

Faktor Pendorong Kenaikan Pangsa Pasar EV

Seiring meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan dan efisiensi energi, kendaraan listrik mulai dilirik sebagai alternatif kendaraan masa depan. Dukungan pemerintah melalui insentif pajak, pembangunan infrastruktur pengisian daya, dan promosi penggunaan EV menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan pasar.

Luther menegaskan bahwa tren ini merupakan momentum yang tidak boleh dilewatkan. BYD, dengan berbagai model yang ditawarkan, berupaya menjangkau segmen konsumen yang lebih luas, mulai dari SUV, sedan, hingga MPV listrik premium.

Daftar 10 Importir Mobil Terbesar Semester I/2025

Toyota: 16.338 unit

BYD: 13.560 unit

Mitsubishi Motors: 7.334 unit

Denza: 5.810 unit

Suzuki: 5.445 unit

Aion: 2.705 unit

Geely: 1.800 unit

Mazda: 1.406 unit

Hyundai (HMID): 1.346 unit

Lexus: 1.234 unit

Prospek Semester II/2025

Dengan tren positif pada semester pertama, sejumlah pabrikan mempersiapkan strategi agresif untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan pangsa pasarnya pada semester kedua. Bagi BYD, targetnya tidak hanya mempertahankan posisi kedua, tetapi juga memperbesar jarak dengan pesaing terdekat.

Peningkatan jumlah model yang dipasarkan, kampanye edukasi konsumen, serta kehadiran produk di berbagai segmen menjadi kunci. Bagi industri secara keseluruhan, paruh kedua tahun ini akan menjadi ajang penting untuk menguji seberapa besar daya serap pasar terhadap mobil listrik dan bagaimana respon konsumen terhadap beragam inovasi yang ditawarkan.

Terkini

6 Shio Lepas Beban, Raih Keberuntungan

Jumat, 08 Agustus 2025 | 14:05:05 WIB

Crypto Web3 Bersinar: LINK, DOT, RNDR Menguat

Jumat, 08 Agustus 2025 | 14:07:59 WIB

Profil Egy Maulana Vikri dan Kariernya

Jumat, 08 Agustus 2025 | 14:11:32 WIB

Drama Korea Bisnis dan Wirausaha

Jumat, 08 Agustus 2025 | 14:22:15 WIB

BYD Atto 1, Mobil Listrik Rp195 Juta

Jumat, 08 Agustus 2025 | 15:31:49 WIB