JAKARTA - Industri e-sports di Indonesia terus berkembang pesat, membuat kebutuhan akan smartphone gaming yang mumpuni semakin penting. Di tengah pasar yang dipenuhi perangkat mahal, TECNO menghadirkan sesuatu yang segar dengan POVA 7 Ultra 5G. Seri ini merupakan varian tertinggi dari lini POVA 7, namun tetap berada di kisaran harga Rp4,9 juta, menjadikannya salah satu smartphone gaming yang paling underrated di kelasnya. Banyak yang meremehkan ponsel ini, padahal potensinya sangat menarik.
Begitu digenggam, POVA 7 Ultra 5G terasa seperti perangkat yang punya karakter sendiri. Bukan sekadar ponsel gaming dengan spesifikasi tinggi, tetapi juga gadget yang menyatukan performa tinggi dan desain stylish. TECNO tampaknya memahami kebutuhan anak muda modern: perangkat yang bisa digunakan untuk maraton gaming sekaligus tetap menarik saat nongkrong di kafe. Pendekatan ini membuat POVA 7 Ultra 5G menonjol di antara smartphone gaming lain di kelas menengah.
Desain Futuristik dan Mini-LED
POVA 7 Ultra 5G mengusung filosofi Interstellar Spaceship Design, memberikan kesan futuristik yang unik di harga Rp4 jutaan. Bagian modul kamera dibalut elemen segitiga khas POVA, dipadukan dengan Mini-LED Status Light yang memiliki 30 efek dinamis, mulai dari notifikasi, panggilan masuk, hingga saat bermain game.
Pilihan warna Geek Black dan Geek White menegaskan gaya futuristiknya. Varian Geek White yang diuji menunjukkan kesan elegan dan solid, dengan finishing premium yang tetap nyaman digenggam. TECNO juga menyematkan HiOS 15 Special Edition berbasis Android 15, menawarkan tampilan antarmuka bersih, ikon dinamis, dan wallpaper yang dapat dipersonalisasi.
Layar POVA 7 Ultra 5G berpanel AMOLED 6,67 inci 1.5K dengan refresh rate 144Hz, memberikan animasi mulus dan visual tajam. Rasio screen-to-body mencapai 93,8%, menampilkan layar luas dengan bezel tipis, sehingga pengalaman multimedia terasa lebih imersif.
Performa Gaming Andal dengan Dimensity 8350 Ultimate
Untuk sebuah smartphone gaming, performa adalah kunci. POVA 7 Ultra 5G ditenagai MediaTek Dimensity 8350 Ultimate, mampu mencetak skor AnTuTu v10 mencapai 1,4 jutaan dan GeekBench 6 dengan skor 1200 untuk Single-Core dan 4024 untuk Multi-Core, setara dengan smartphone flagship. Dukungan LPDDR5X RAM 12 GB dan UFS 4.0 256 GB membuat multitasking dan gaming berat, seperti PUBG Mobile hingga 120 FPS, berjalan mulus.
Sistem pendingin 12-layer Cooling Architecture dengan vapor chamber 5.300mm² menjaga suhu tetap stabil, menurunkan panas hingga 3°C saat gaming intensif. Tak heran, POVA 7 Ultra 5G terpilih sebagai official gaming phone PUBG Mobile Super League SEA Summer 2025.
Dalam pengujian gaming, perangkat mampu menjalankan Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Delta Force dengan nyaman selama 30 menit tanpa overheat, menjamin pengalaman bermain yang stabil. Selain itu, AI Ella di HiOS 15 menambahkan fitur cerdas, mulai dari AI Noise Cancellation, AI Call Translation, AI Writing, hingga AI Game Assistant, plus jaminan 2 kali update OS dan 3 tahun patch keamanan yang jarang ditemukan di ponsel kelas menengah.
Baterai Jumbo dan Fast Charging
POVA 7 Ultra 5G dibekali baterai 6000mAh yang tahan lama, mendukung gaming, nonton, hingga produktivitas seharian. 70W Ultra Charge, 30W Wireless Charge, dan reverse charging 10W memastikan pengisian cepat dan fleksibel. Fitur Bypass Charging 2.0 memungkinkan daya langsung ke mesin saat bermain game tanpa menambah panas berlebih, menjadikannya ideal untuk sesi gaming panjang. Paket penjualan bahkan menyertakan wireless powerbank, menambah nilai lebih bagi pengguna aktif.
Kamera 108MP yang Kompeten
Sektor fotografi POVA 7 Ultra 5G juga menarik, dengan kamera utama 108MP, didukung 8MP ultra-wide dan kamera depan 13MP. Kombinasi ini cukup untuk kebutuhan sehari-hari, vlogging, atau konten kreatif. Hasil foto menunjukkan warna tajam dan detail yang baik, membuat smartphone ini bukan hanya gaming-friendly tapi juga multimedia-friendly.
Catatan Penting
Meski unggul di banyak sisi, POVA 7 Ultra 5G memiliki beberapa keterbatasan. Tidak tersedia fitur air trigger, yang kadang disediakan kompetitor untuk kenyamanan gaming. Beberapa game, seperti Delta Force, belum kompatibel sehingga frame rate 120 FPS terkunci. Di sektor kamera, tidak ada OIS, sehingga pengguna perlu stabil saat memotret agar hasil optimal.