JAKARTA - Musim baru Serie A menghadirkan dinamika menarik sejak pekan perdana. Juara bertahan Napoli menorehkan kemenangan 2-0 atas Sassuolo, sementara Juventus juga membuka musim dengan kemenangan identik atas Parma. Di sisi lain, AC Milan harus menelan kekalahan mengejutkan 1-2 dari Cremonese di San Siro, dan Inter Milan menunjukkan tajinya dengan pesta gol 5-0 atas Torino. Hasil-hasil ini seolah menegaskan bahwa papan atas Serie A musim ini akan berlangsung sengit dan penuh drama.
Ekspektasi terhadap Juventus kini kembali menguat. Setelah beberapa musim gagal menegaskan dominasi mereka, klub yang dikenal dengan julukan Bianconeri ini diyakini mampu bersaing lagi di level tertinggi. Antonio Conte, pelatih Napoli, bahkan menilai bahwa kembalinya Juventus akan membuat persaingan Scudetto musim ini lebih seimbang. “Ini akan menjadi liga yang sangat seimbang. Saya melihat kembalinya tiga besar (Juve, Inter, dan AC Milan), tetapi bagi Inter ini bukan kembalinya; mereka sudah tampil baik tahun lalu dan selama bertahun-tahun konsisten punya musim yang kuat. Dua tim besar lainnya pasti akan kembali, dengan skuad kuat dan perlengkapan tepat untuk tampil baik. Kami harus mencoba melakukan yang terbaik, dan pada akhirnya hasilnya akan terlihat,” ujar Conte dalam wawancara dengan Il Bianconero.
Juventus memang telah lama absen dari puncak Serie A sejak terakhir kali menjadi juara pada 2020. Meski musim-musim terakhir tampil naik-turun, reputasi mereka sebagai klub tersukses di Italia membuat Bianconeri selalu masuk daftar kandidat juara. Namun, aktivitas transfer yang minim beberapa musim belakangan sempat menimbulkan pertanyaan mengenai kekuatan skuad. Konsistensi menjadi tantangan utama, mengingat musim lalu Juventus menutup klasemen di posisi keempat setelah pergantian pelatih dua kali.
- Baca Juga 10 Makanan Tradisional Papua Wajib Coba
Tantangan ini menjadi fokus manajemen untuk menjaga tradisi kemenangan klub. Modal pengalaman para pemain senior tentu menjadi keuntungan, namun Juventus harus bisa memadukan kemampuan mereka dengan tenaga muda agar performa stabil sepanjang musim. Sebab, tradisi juara saja tidak cukup tanpa konsistensi di lapangan. Beberapa bintang tetap bertahan di skuad, sehingga pengalaman mereka bisa menjadi faktor pembeda dalam persaingan ketat musim ini.
Di sisi lain, performa pekan perdana juga memberikan gambaran awal tentang peta persaingan. Napoli, sebagai juara bertahan, menegaskan posisi mereka, sementara AC Milan dan Inter Milan menunjukkan kualitas berbeda. Kemenangan telak Inter 5-0 atas Torino menunjukkan bahwa tim besutan Simone Inzaghi tetap tangguh, sementara kekalahan AC Milan menjadi alarm bagi Stefano Pioli untuk menata ulang lini serang timnya. Juventus, dengan kemenangan 2-0 atas Parma, mengirim sinyal bahwa mereka kembali serius mengejar gelar.
Percaya diri Conte terhadap Napoli, sekaligus pengakuannya atas kekuatan Juventus, AC Milan, dan Inter Milan, menegaskan bahwa persaingan musim ini bakal sengit. Mini-turnamen pekan perdana ini memperlihatkan bahwa tiga besar Serie A siap memberikan perlawanan ketat, dengan Juventus sebagai salah satu pesaing yang paling diperhitungkan.
Pertanyaannya kini, mampukah Juventus membuktikan diri sebagai bagian dari “tiga besar” yang disebut Conte? Jawaban itu akan terlihat seiring berjalannya musim. Serie A musim ini diprediksi akan menawarkan lebih banyak kejutan, dengan persaingan terbuka yang tidak hanya menyoroti kualitas pemain asing, tetapi juga kemampuan klub dalam membangun strategi dan konsistensi.
Dengan kombinasi pengalaman, talenta muda, dan strategi yang tepat, Juventus memiliki peluang untuk menegaskan kembali dominasinya. Seiring jalannya musim, penggemar Bianconeri berharap tradisi kemenangan tidak hanya menjadi kenangan, melainkan nyata di lapangan. Persaingan Serie A 2025/2026 memang tampak semakin menarik, penuh drama, dan menegangkan sejak pekan perdana.