JAKARTA - Masyarakat Kota Mataram dan sekitarnya diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul beredarnya sebuah video viral yang menunjukkan aksi dugaan penipuan bermodus mengaku sebagai petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, tampak dua orang tak dikenal memberhentikan seorang pengendara sepeda motor di kawasan Abian Tubuh Baru, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.
Aksi tersebut menimbulkan keresahan publik, karena para pelaku mengaku sebagai petugas dari lembaga resmi seperti OJK dan memaksa untuk memeriksa kendaraan dengan dalih adanya masalah administratif. Namun, tindakan mereka dilakukan tanpa adanya identitas resmi maupun surat tugas yang jelas.
"Modus ini sangat meresahkan. Pelaku menyamar sebagai petugas OJK dan memberhentikan pengendara tanpa prosedur yang sah. Ini bukan tindakan yang dibenarkan oleh OJK maupun aparat berwenang lainnya," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Gede Putu Aryadi, saat dikonfirmasi pada Selasa 30 APRIL 2025.
Video Viral Bikin Resah, Aparat Lakukan Penelusuran
Video berdurasi sekitar 30 detik itu memperlihatkan seorang pemuda yang sedang mengendarai sepeda motor dihentikan secara tiba-tiba oleh dua orang pria. Dalam video tersebut, para pelaku memaksa membuka bagasi motor dan melakukan pemeriksaan sepihak. Rekaman ini dengan cepat menyebar di media sosial dan grup pesan instan, menimbulkan keresahan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.
Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram telah menerima laporan dari masyarakat dan segera melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku serta motif dari aksi tersebut.
Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa mengatakan, pihaknya sedang menelusuri kebenaran dari peristiwa dalam video tersebut dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami hal serupa.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Jika ada yang mengaku petugas OJK atau instansi pemerintah lain, pastikan mereka menunjukkan identitas resmi. Jangan ragu menanyakan surat tugas atau memverifikasi langsung ke instansi terkait," ujar Kombes Mustofa.
OJK Tegaskan Tidak Pernah Lakukan Razia di Jalan
Menanggapi isu yang beredar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi membantah bahwa pihaknya pernah menginstruksikan atau melakukan razia di jalan terhadap kendaraan bermotor. OJK menegaskan bahwa lembaga mereka tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan kendaraan atau melakukan pemeriksaan langsung di jalan raya.
"Kami tidak pernah dan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan razia kendaraan di jalan. Jika ada yang mengaku petugas OJK dan melakukan pemeriksaan kendaraan, itu jelas tindakan penipuan," tegas Kepala OJK Nusa Tenggara Barat, Parwanto Noegroho, dalam pernyataan resminya.
Parwanto juga menambahkan bahwa masyarakat perlu mengenali ciri-ciri resmi petugas OJK, yang selalu dilengkapi dengan identitas pegawai dan surat tugas resmi dalam menjalankan tugas lapangan, itupun hanya dalam konteks yang sesuai dengan hukum, bukan razia di jalanan.
Masyarakat Diminta Tidak Panik, Namun Tetap Waspada
Pemerintah Kota Mataram melalui aparat desa dan kelurahan turut menyosialisasikan informasi ini kepada warga. Warga diminta untuk tidak panik, namun tetap waspada terhadap berbagai bentuk penipuan yang semakin beragam modusnya.
"Kami sudah instruksikan para kepala lingkungan dan kelurahan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama anak-anak muda dan pengguna kendaraan bermotor. Jangan mudah percaya dengan orang tak dikenal yang mengaku dari instansi tertentu," kata Aryadi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat atau mengalami kejadian serupa ke pihak berwenang atau ke layanan darurat Polresta Mataram di nomor 110.
Pentingnya Literasi Digital dan Cek Fakta
Pakar keamanan digital dari Universitas Mataram, Dr. Lalu Heru Santosa, menekankan pentingnya literasi digital sebagai langkah pencegahan terhadap penipuan digital yang kian marak.
"Masyarakat harus memiliki kemampuan untuk membedakan informasi yang valid dan yang menyesatkan. Penyebaran video seperti ini memang berguna sebagai peringatan, tapi harus disikapi dengan rasional, bukan kepanikan," ujar Dr. Heru.
Ia menambahkan bahwa seiring meningkatnya kejahatan siber dan penipuan daring, masyarakat perlu lebih berhati-hati, terutama terhadap orang yang mengaku petugas resmi tanpa identitas yang jelas.
Kesimpulan dan Langkah Pencegahan
Kasus dugaan penipuan bermodus OJK di Mataram menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap oknum yang menyalahgunakan nama lembaga resmi. Pemerintah, aparat kepolisian, dan OJK telah memberikan imbauan serta klarifikasi agar masyarakat tidak terjebak dalam modus serupa.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan masyarakat antara lain:
Selalu minta identitas resmi dan surat tugas dari siapapun yang mengaku petugas.
Segera laporkan kejadian mencurigakan ke pihak berwenang.
Hindari menyerahkan dokumen pribadi atau membuka kendaraan tanpa alasan hukum jelas.
Edukasi keluarga dan orang sekitar tentang modus-modus penipuan terbaru.
Dengan meningkatnya kewaspadaan, literasi digital, dan kerja sama antarwarga serta aparat, diharapkan kasus serupa tidak terjadi kembali dan keamanan masyarakat Mataram dapat terus terjaga.