JAKARTA - Dalam upaya mempercepat transisi menuju energi bersih, PLN Nusantara Power (PLN NP), anak usaha dari PT PLN (Persero), terus memantapkan langkah inovatifnya melalui pengembangan teknologi hidrogen. PLN NP kini tak hanya memanfaatkan hidrogen sebagai pendingin generator seperti umumnya digunakan, tetapi juga secara aktif mengembangkan riset untuk pemanfaatannya pada kendaraan listrik hidrogen dan pembangkit listrik berbasis teknologi fuel cell.
Langkah ini mempertegas posisi PLN NP sebagai pelopor produksi green hydrogen di Indonesia dan sebagai pemain kunci dalam transformasi sektor ketenagalistrikan nasional ke arah yang lebih ramah lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan strategi jangka panjang pemerintah Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, serta mendukung pencapaian komitmen dekarbonisasi sektor energi yang telah menjadi prioritas global.
Hidrogen: Energi Masa Depan yang Ramah Lingkungan
Hidrogen merupakan unsur paling melimpah di alam semesta dan memiliki densitas energi tinggi. Dalam bentuknya yang bersih, terutama jika diproduksi dari sumber energi terbarukan (green hydrogen), ia memiliki potensi besar untuk menggantikan bahan bakar fosil. Energi yang dihasilkan dari satu kilogram hidrogen setara dengan sekitar 3,3 liter bahan bakar minyak, menjadikannya sebagai salah satu sumber energi alternatif paling efisien dan rendah emisi karbon.
Potensinya tidak hanya terbatas pada sektor pembangkitan listrik, tetapi juga sebagai bahan bakar untuk kendaraan dan sebagai sumber energi dalam sektor industri berat, yang selama ini sulit untuk didekarbonisasi.
Komitmen Jangka Panjang PLN NP untuk Transisi Energi
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa investasi dalam pengembangan hidrogen merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam mendukung agenda transisi energi nasional. Ia menekankan bahwa langkah yang diambil PLN NP bukan sekadar retorika, tetapi implementasi nyata dalam mendekati target Net Zero Emission yang telah ditetapkan.
“Inovasi hidrogen kami bukan hanya wacana, tapi bukti nyata transisi menuju energi bersih. Kami berkomitmen menjadikan hidrogen sebagai bagian penting dalam bauran energi nasional di masa depan,” ujar Ruly dalam keterangannya pada 27 Mei 2025.
Ia juga menambahkan bahwa teknologi hidrogen akan memainkan peran penting dalam pengurangan emisi karbon dari sektor pembangkitan listrik dan transportasi, dua sektor yang saat ini menjadi penyumbang emisi terbesar secara global.
Aplikasi Teknologi: Dari Generator Hingga Kendaraan Listrik
PLN NP telah lebih dulu menggunakan hidrogen sebagai pendingin generator listrik, terutama pada pembangkit berbasis thermal. Penggunaan ini telah terbukti efektif meningkatkan efisiensi kerja mesin serta mengurangi risiko overheat tanpa menambah jejak karbon.
Namun, perusahaan tidak berhenti di sana. Saat ini, PLN NP juga sedang mengembangkan berbagai aplikasi lanjutan untuk teknologi hidrogen, termasuk untuk kendaraan listrik berbasis hidrogen dan pembangkit berbasis fuel cell, yang tidak hanya efisien tetapi juga tidak menghasilkan emisi karbon saat beroperasi.
Uji coba internal terhadap pemanfaatan hidrogen untuk kendaraan listrik telah dilakukan sebagai bagian dari program riset dan pengembangan. Proyek percontohan ini merupakan bagian dari roadmap teknologi hijau perusahaan yang bertujuan menciptakan sistem energi berbasis hidrogen secara terintegrasi.
Kolaborasi Strategis untuk Ekosistem Hidrogen Nasional
Menyadari kompleksitas dan besarnya investasi yang dibutuhkan dalam membangun ekosistem hidrogen, PLN NP juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari sektor swasta, lembaga riset, hingga mitra internasional yang telah berpengalaman dalam produksi, penyimpanan, dan pemanfaatan hidrogen secara aman dan efisien.
Menurut Ruly Firmansyah, sinergi lintas sektor dan lintas negara sangat penting untuk mempercepat pengembangan teknologi ini. “Kami membuka pintu kolaborasi dengan mitra strategis yang memiliki kompetensi dalam rantai pasok hidrogen. Ini bukan hanya tentang teknologi, tapi membangun ekosistem yang berkelanjutan,” jelasnya.
Melalui kemitraan strategis tersebut, PLN NP berharap bisa mempercepat pengembangan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian bahan bakar hidrogen, fasilitas penyimpanan berstandar internasional, serta integrasi dengan pembangkit energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin sebagai sumber listrik untuk proses elektrolisis hidrogen.
Mendorong Posisi Indonesia dalam Peta Energi Global
Dengan potensi energi terbarukan yang besar, Indonesia memiliki peluang menjadi pemain utama dalam industri hidrogen global. Daerah-daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara memiliki potensi besar untuk pengembangan energi surya dan angin yang dapat menjadi basis produksi green hydrogen.
Melalui inisiatif PLN NP, Indonesia tidak hanya mengarah menjadi pengguna, tetapi juga produsen teknologi energi bersih. Hal ini penting untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil.
PLN NP juga menyebut bahwa ke depan, Indonesia berpeluang besar menjadi eksportir hidrogen hijau, terutama ke negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Uni Eropa yang telah memiliki peta jalan penggunaan energi hidrogen secara ambisius.
Tantangan dan Peluang
Meski potensinya sangat besar, pengembangan teknologi hidrogen juga menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Di antaranya adalah tingginya biaya investasi awal, ketersediaan infrastruktur pendukung yang masih terbatas, serta kebutuhan akan regulasi yang jelas dan mendukung.
Namun, dengan dukungan pemerintah dan komitmen sektor industri, hambatan tersebut mulai diurai. Pemerintah sendiri telah menyatakan dukungan terhadap pengembangan hidrogen sebagai bagian dari Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
PLN NP optimis bahwa dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, pengembangan teknologi hidrogen akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju transisi energi berkelanjutan.
Inisiatif PLN Nusantara Power dalam mengembangkan teknologi hidrogen bukan sekadar wujud dari tanggung jawab korporasi terhadap lingkungan, tetapi juga langkah strategis dalam memimpin transformasi energi nasional. Dengan memanfaatkan potensi teknologi hijau yang terus berkembang, serta membangun kemitraan global yang kuat, PLN NP menempatkan dirinya sebagai pionir energi bersih di Indonesia.
Melalui pengembangan teknologi hidrogen yang aplikatif dan berorientasi masa depan, PLN NP tidak hanya mendorong pencapaian target Net Zero Emission 2060, tetapi juga mengukuhkan peran Indonesia dalam peta transisi energi global.