JAKARTA - Guna memastikan kelancaran arus penumpang dan kendaraan antarpulau di jalur laut Bali–Nusa Tenggara Barat, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali menetapkan jadwal penyeberangan feri dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar untuk periode 3–7 Juni 2025. Penyesuaian ini menyusul peningkatan volume perjalanan pascalibur panjang dan menjelang libur sekolah.
Keputusan ini diumumkan secara resmi melalui akun Instagram @satpelpelabuhanpadangbai yang dikelola oleh Satuan Pelaksana Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Jadwal ini disusun agar mobilisasi penumpang dan distribusi logistik tetap berjalan tertib dan teratur.
BPTD Tegaskan Komitmen Layanan Feri Tetap Prima
Kepala BPTD Wilayah XII Provinsi Bali, I Nyoman Suarta, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga kualitas layanan penyeberangan, termasuk keandalan jadwal keberangkatan feri antarpulau. “Kami memastikan setiap kapal beroperasi sesuai jadwal, dengan memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, serta kesiapan teknis kapal dan dermaga,” kata Nyoman Suarta saat dikonfirmasi di Padang Bai.
Ia menambahkan bahwa seluruh kapal yang dijadwalkan telah melalui proses pengecekan laik laut dan siap beroperasi melayani penyeberangan pada rute Padang Bai–Lembar selama periode tersebut. BPTD juga menyiagakan personel tambahan untuk pengaturan arus kendaraan dan penumpang di area pelabuhan.
“Pengaturan ini penting untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada musim liburan dan memastikan tidak terjadi antrean panjang kendaraan di area dermaga,” ujar Suarta.
Jadwal Penyeberangan Feri Padang Bai–Lembar (3–7 Juni 2025)
Berikut rincian jadwal keberangkatan kapal feri dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar untuk hari Selasa, 3 Juni 2025:
22.30 – 00.00: KMP PBK Muryati
00.00 – 01.30: KMP Shita Giri Nusa
01.30 – 04.00: KMP Salindo Mutiara I
04.00 – 06.30: KMP Roditha
06.30 – 09.00: KMP Naraya
09.00 – 11.30: KMP Surya 777
11.30 – 13.30: KMP Marina Primera
13.30 – 15.00: KMP Rama Giri Nusa
15.00 – 16.30: KMP Dharma Ferry IX
16.30 – 18.00: KMP Putri Yasmin
18.00 – 19.30: KMP Sindu Dwitama
19.30 – 21.00: KMP Gerbang Samudra
21.00 – 22.30: KMP Nawasena
Jadwal ini akan berlaku hingga 7 Juni 2025, dengan kemungkinan penyesuaian jika terjadi kondisi cuaca buruk atau gangguan teknis lainnya. Masyarakat diminta untuk terus memantau informasi dari akun resmi pelabuhan atau menghubungi posko layanan penyeberangan di Padang Bai.
Penumpang Diimbau Datang Lebih Awal dan Ikuti Aturan
BPTD dan pihak pelabuhan mengimbau seluruh penumpang untuk tiba minimal 2 jam sebelum jadwal keberangkatan guna menghindari keterlambatan atau kemacetan di area pelabuhan. Selain itu, semua kendaraan wajib antre dengan tertib, mengikuti arahan petugas lapangan.
“Waktu keberangkatan kami susun secara sistematis agar semua pengguna jasa penyeberangan bisa dilayani dengan adil dan efisien. Mohon kerja sama dari masyarakat agar tetap tertib dan mengikuti protokol keselamatan,” ujar Suarta.
Pihak pelabuhan juga menyediakan fasilitas tambahan seperti ruang tunggu yang nyaman, toilet bersih, dan layanan informasi 24 jam untuk mendukung kenyamanan pengguna jasa feri.
Fokus pada Keselamatan dan Kelaikan Kapal
Menurut Koordinator Operasional Satpel Padang Bai, Made Artana, seluruh kapal feri yang beroperasi telah memenuhi standar kelaikan laut dan dilakukan inspeksi rutin oleh Syahbandar. “Kami tidak akan berkompromi soal keselamatan. Semua kapal wajib memenuhi standar keselamatan pelayaran, mulai dari pelampung, sekoci, hingga sistem komunikasi,” jelasnya.
Made juga menyatakan bahwa kondisi cuaca laut sepanjang awal Juni masih cukup kondusif untuk pelayaran, meskipun pihaknya tetap berkoordinasi secara intensif dengan BMKG dan instansi terkait untuk mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem.
Peningkatan Volume Penumpang Diprediksi Terjadi
Khusus menjelang akhir pekan (6–7 Juni 2025), volume penumpang dan kendaraan diprediksi akan meningkat seiring dengan masuknya masa libur sekolah dan wisatawan domestik yang hendak menyeberang dari Bali ke Lombok. BPTD telah mengantisipasi hal ini dengan memperbanyak frekuensi keberangkatan dan menyiagakan kapal cadangan.
“Lonjakan penumpang menjadi perhatian kami. Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh operator kapal untuk meningkatkan kapasitas layanan apabila terjadi kepadatan luar biasa,” kata I Nyoman Suarta.
Pihaknya juga menyiapkan posko siaga dan layanan informasi bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi mendadak selama penyeberangan.
Dukungan Operator dan Stakeholder Terkait
Koordinasi antara BPTD, ASDP, dan operator swasta seperti KMP Dharma Ferry, KMP Sindu Dwitama, serta KMP Surya 777, turut diperkuat agar jadwal keberangkatan berjalan sesuai rencana. “Semua stakeholder transportasi laut terlibat aktif. Operator kapal kami dorong untuk tidak hanya mengandalkan armada utama, tapi juga menyiapkan opsi kapal pengganti jika dibutuhkan,” ujar Made Artana.
Selain itu, aparat dari Polsek Kawasan Pelabuhan Padang Bai juga dilibatkan untuk menjaga ketertiban dan pengamanan lalu lintas di sekitar area pelabuhan, terutama pada jam-jam sibuk menjelang sore dan malam hari.