JAKARTA — Jelang libur Hari Raya Iduladha, lalu lintas penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk yang menghubungkan Bali dan Jawa melalui Selat Bali diprediksi mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan prediksi dari pengelola pelabuhan dan otoritas terkait, arus kendaraan dan penumpang yang keluar maupun masuk Bali diperkirakan meningkat hingga 12 persen dibandingkan hari normal.
Meski tidak sepadat lonjakan arus mudik dan balik saat Idulfitri, pergerakan masyarakat dan kendaraan menjelang Hari Raya Kurban tetap menjadi perhatian serius PT ASDP Indonesia Ferry dan instansi terkait. Mereka telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif guna memastikan kelancaran penyeberangan dan mencegah potensi penumpukan kendaraan di pelabuhan maupun di jalan akses utama.
Lonjakan Arus Diprediksi Terjadi Dua Hari Sebelum Iduladha
- Baca Juga Harga Sembako Jogja Turun
Menurut Yani Andriyanto, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, peningkatan jumlah kendaraan dan penumpang diprediksi terjadi terutama pada dua hari sebelum perayaan Iduladha.
“Kalau situasi di lapangan memang membutuhkan, kami siap langsung menambah kapal untuk memperkuat armada,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa saat ini kondisi masih tergolong normal, namun pemantauan intensif terus dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan mendadak.
Berdasarkan data produksi penyeberangan terakhir, tercatat bahwa pada hari Senin lalu, jumlah penumpang yang keluar dari Bali mencapai 20.783 orang, dengan kendaraan roda dua sebanyak 2.542 unit, kendaraan kecil 1.718 unit, bus 275 unit, dan truk 2.260 unit.
Sementara itu, jumlah penumpang dan kendaraan yang masuk ke Bali tercatat 17.145 orang, dengan roda dua 1.150 unit, kendaraan kecil 1.515 unit, bus 303 unit, dan truk 1.870 unit.
Langkah Antisipatif: Koordinasi dengan Regulator, Jadwal Kapal Diperketat
Ryan Dewangga, Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk, mengonfirmasi bahwa meskipun saat ini belum terlihat lonjakan drastis, timnya telah melakukan persiapan menyeluruh.
“Kami sudah melakukan langkah-langkah antisipatif, apabila terjadi kenaikan drastis. Prediksinya memang bisa naik hingga 12 persen dari hari normal,” jelas Ryan.
Untuk itu, pihak pelabuhan telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), guna menyusun jadwal operasional kapal yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap kondisi di lapangan. Penjadwalan ini memungkinkan kapal besar dan kapal tambahan di Landing Craft Machine (LCM) dapat segera beroperasi jika dibutuhkan.
“Antisipasi kami tentunya adalah dengan menyiapkan skenario terbaik agar tidak terjadi antrean panjang, apalagi hingga mengular ke Jalan Nasional,” imbuh Ryan.
Tidak Akan Ada Antrean seperti Idulfitri, Tapi Tetap Waspada
Pengalaman arus mudik dan balik saat Idulfitri lalu menjadi pelajaran penting bagi otoritas pelabuhan. Meskipun peningkatan arus menjelang Iduladha diperkirakan tidak sebesar saat Idulfitri, potensi kepadatan tetap harus diwaspadai.
“Kami menilai bahwa antrean seperti saat Idulfitri tidak akan terjadi, namun kami tetap siaga penuh agar kendaraan tidak sampai tertahan di dalam pelabuhan atau menyebabkan kemacetan di akses jalan nasional,” kata Yani menambahkan.
Kenyamanan dan Keselamatan Penumpang Jadi Prioritas
ASDP bersama aparat keamanan, Dinas Perhubungan, BPTD, serta tim teknis lainnya telah memperkuat sinergi guna menjaga kelancaran dan keamanan proses penyeberangan. Persiapan juga melibatkan peningkatan layanan di area pelabuhan, termasuk area tunggu kendaraan dan fasilitas umum bagi para pemudik.
Dengan skenario terbaik yang telah disiapkan, pihak ASDP dan Pelabuhan Gilimanuk berharap perjalanan Iduladha tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Penyeberangan Bali-Jawa Tetap Jadi Titik Krusial Pergerakan Nasional
Pelabuhan Gilimanuk masih menjadi titik vital dalam jalur logistik dan mobilitas masyarakat antara Pulau Jawa dan Bali. Selain menjadi pintu gerbang utama arus mudik dan balik, pelabuhan ini juga berperan penting dalam distribusi barang kebutuhan pokok serta mobilitas wisatawan dan pekerja antar pulau.
Dengan perkiraan kenaikan arus lalu lintas 12 persen jelang Iduladha, pelabuhan ini kembali membuktikan perannya sebagai simpul transportasi strategis nasional yang harus dijaga kelancarannya secara optimal.