JAKARTA — Bank Aceh Syariah (BAS) menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola perusahaan yang baik, transparan, dan akuntabel, serta meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah. Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat kepercayaan publik dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah berbasis prinsip syariah.
Dalam keterangannya, Kepala Bidang Humas Bank Aceh, Hafas, menyampaikan bahwa penguatan tata kelola menjadi prioritas utama seluruh jajaran manajemen Bank Aceh. Seluruh pengurus dan calon pengurus bank telah menunjukkan komitmen bersama dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang selaras dengan nilai-nilai integritas dan tanggung jawab.
“Kami menyadari pentingnya kepercayaan publik dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja serta integritas operasional Bank Aceh,” ujar Hafas di Banda Aceh.
- Baca Juga Emas UBS dan Galeri 24 Naik
Menurutnya, implementasi tata kelola yang solid tidak hanya menjadi prioritas internal, namun juga mendapat dukungan kuat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator sektor perbankan nasional. Kehadiran dan pengawasan OJK menjadi bukti nyata bahwa Bank Aceh berjalan dalam koridor hukum dan praktik perbankan yang sehat.
“Keterlibatan OJK merupakan validasi atas komitmen Bank Aceh dalam menjalankan praktik perbankan yang sehat dan bertanggung jawab,” tambah Hafas.
Sebagai bank syariah yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh, Bank Aceh tak hanya fokus pada penguatan internal dan kepatuhan regulasi, tetapi juga menunjukkan komitmen besar terhadap pelayanan publik. Berbagai program dan produk inovatif terus dikembangkan guna memberikan solusi keuangan yang sesuai prinsip syariah dan mampu menjangkau berbagai segmen masyarakat.
“Bank Aceh juga memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat dengan produk dan layanan perbankan syariah yang inovatif dan terpercaya, sembari menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan,” jelas Hafas.
Dalam menghadapi tantangan era digital, Bank Aceh juga tidak tinggal diam. Inovasi layanan digital menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transaksi perbankan. Transformasi digital ini bertujuan memberikan kemudahan bagi nasabah dalam mengakses berbagai layanan perbankan secara cepat, aman, dan fleksibel.
Di sisi lain, Bank Aceh juga terus mengupayakan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah. Melalui penyaluran pembiayaan produktif dan dukungan terhadap sektor-sektor strategis seperti UMKM, infrastruktur, serta program sosial, Bank Aceh ingin berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami berterima kasih atas perhatian dan masukan dari berbagai pihak, yang menjadi pendorong bagi kami untuk terus berbenah dan menjadi bank yang lebih baik,” kata Hafas.
Selain memperkuat layanan, manajemen Bank Aceh juga terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun dari masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya. Bank ini berkomitmen menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan untuk mendukung perbaikan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk terus transparan dalam memberikan informasi dan siap menerima masukan demi perbaikan berkelanjutan,” tegas Hafas.
Sebagai institusi keuangan syariah yang berbasis lokal, Bank Aceh mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk turut mendukung upaya pengembangan perbankan syariah di Aceh. Sinergi antara regulator, pemerintah daerah, dan masyarakat dinilai menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem perbankan yang inklusif dan berdaya saing tinggi.
Langkah-langkah strategis Bank Aceh tersebut dinilai sejalan dengan visi Aceh sebagai pusat ekonomi syariah di Indonesia. Dengan mengedepankan tata kelola yang baik dan pelayanan prima, Bank Aceh berharap mampu menjaga posisi sebagai mitra keuangan terpercaya yang terus tumbuh bersama masyarakat.