BANK INDONESIA

Pemkab Barru dan Bank Indonesia Gelar Pasar Murah untuk Stabilkan Harga dan Bantu Masyarakat Jelang Iduladha

Pemkab Barru dan Bank Indonesia Gelar Pasar Murah untuk Stabilkan Harga dan Bantu Masyarakat Jelang Iduladha
Pemkab Barru dan Bank Indonesia Gelar Pasar Murah untuk Stabilkan Harga dan Bantu Masyarakat Jelang Iduladha

JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Barru bersama Bank Indonesia menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Pasar Lama Takkalasi, Kecamatan Balusu. Kegiatan ini berlangsung sebagai bagian dari aksi serentak di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, yang bertujuan membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau menjelang Hari Raya Iduladha.

Wakil Bupati Barru, Abustan A. Bintang, yang mewakili Bupati Andi Ina Kartika Sari membuka secara resmi kegiatan ini. Dalam sambutannya, Abustan menegaskan bahwa program GPM merupakan instruksi langsung dari pemerintah pusat dan bagian dari agenda nasional dalam menjaga kestabilan pangan.

“Seluruh pemerintah daerah diinstruksikan menjalankan program ini untuk memastikan kesiapan pangan masyarakat menghadapi Hari Raya,” ujar Abustan.

GPM menawarkan subsidi pemerintah terhadap sejumlah kebutuhan pokok agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih murah. Selain itu, Bank Indonesia juga turut mendukung secara aktif pembiayaan pelaksanaan program ini.

Menurut Abustan, ada tiga tujuan utama dari pelaksanaan Gerakan Pangan Murah. Pertama, menjaga kestabilan harga bahan pokok agar tidak terjadi lonjakan menjelang hari besar keagamaan. Kedua, memperluas akses masyarakat kecil terhadap 21 jenis pangan utama yang disediakan dalam program ini. Ketiga, membuka peluang bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk memasarkan produk lokal mereka.

Di lokasi pasar murah, sejumlah produk lokal seperti kue dan sayuran segar tampak dipasarkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT). Abustan menilai kehadiran produk-produk lokal ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi warga dan menciptakan suasana Iduladha yang damai dan sejahtera.

Ia pun mengajak pihak perbankan untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ini agar beban subsidi tidak hanya dipikul oleh pemerintah pusat dan Bank Indonesia saja.

“Sebagai contoh, subsidi untuk 1 ton beras senilai Rp10 juta bisa dibagi ke lima bank, sehingga masing-masing hanya menanggung Rp2 juta,” jelasnya.

Abustan juga mengusulkan agar pelaksanaan pasar murah selanjutnya dilakukan di lokasi yang lebih strategis dan ramai, seperti Islamic Center atau Masjid Agung. Ia meminta dinas teknis dan Bulog untuk menyiapkan kebutuhan demi kelancaran kegiatan.

“Bulog telah memberikan dukungan sangat baik selama ini. Kami berharap setelah Lebaran nanti, harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula tetap stabil tanpa lonjakan signifikan,” tambahnya.

Menjelang Iduladha, yang jatuh pada Jumat mendatang, Abustan mengimbau seluruh camat, lurah, dan kepala desa untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah masing-masing serta memastikan kebersihan lingkungan.

Lebih jauh, ia juga mengingatkan agar distribusi daging kurban dilaksanakan secara adil dan tepat sasaran. “Pastikan daging kurban benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan, bukan karena kedekatan pribadi atau keluarga,” tegasnya.

Menurut Abustan, aparat desa dan kecamatan memiliki tanggung jawab moral yang besar dalam memastikan masyarakat miskin, khususnya yang tergolong dalam kategori sangat miskin, memperoleh haknya. “Jika tidak dijalankan dengan baik, hal ini akan menjadi tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat nanti,” ujarnya mengingatkan.

Kegiatan pasar murah ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Barru, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), perwakilan Bank Sulselbar dan BRI Cabang Barru, pihak Bulog, para lurah, kepala desa, anggota Kelompok Wanita Tani, serta tamu undangan lainnya.

Dengan kolaborasi antara Pemkab Barru dan Bank Indonesia melalui program Gerakan Pangan Murah, diharapkan masyarakat berpenghasilan rendah dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus mendorong stabilitas harga menjelang momentum penting Iduladha. Program ini juga membuka peluang pengembangan ekonomi lokal melalui pemberdayaan kelompok wanita tani dan pelaku usaha kecil, yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index