JAKARTA - Instrumen kebijakan moneter adalah alat yang digunakan bank sentral untuk mengontrol peredaran uang dan menjaga stabilitas ekonomi negara.
Bank sentral bertugas untuk menjaga kelancaran perputaran uang dalam perekonomian negara, dan salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui kebijakan moneter.
Kebijakan ini bertujuan untuk mempengaruhi kondisi ekonomi, termasuk inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang, agar tetap stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sebagai warga negara, penting untuk memahami berbagai instrumen kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral untuk mencapai tujuan ekonomi tersebut.
Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang mengatur peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi, dengan fokus utama pada inflasi dan tingkat pengangguran.
Selain itu, terdapat berbagai instrumen kebijakan moneter lainnya yang perlu diperhatikan.
Kebijakan Diskonto (Discount Rate)
Kebijakan diskonto adalah instrumen dari kebijakan moneter yang diukur melalui tingkat suku bunga bank.
Dalam hal ini, bank umum meminjamkan dana kepada Bank Indonesia sebagai bank sentral, dengan tujuan untuk mengatur peredaran uang. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Peningkatan suku bunga oleh bank sentral akan mengurangi jumlah uang yang beredar, membantu mengatasi inflasi.
Ketika suku bunga naik, masyarakat cenderung lebih tertarik menabung karena bunga yang lebih tinggi. Akibatnya, jumlah uang yang beredar berkurang.
- Sebaliknya, penurunan suku bunga akan menambah jumlah uang yang beredar, membantu mengatasi deflasi.
Ketika suku bunga diturunkan, masyarakat akan lebih cenderung menggunakan uang mereka karena bunga yang lebih rendah, yang menyebabkan peredaran uang meningkat.
Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka adalah instrumen dari kebijakan moneter yang digunakan untuk mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian surat berharga pemerintah. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Jika bank sentral menjual Surat Berharga Negara (SBI), ini akan mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mengatasi inflasi.
Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, uang yang dibayarkan akan diterima oleh bank sentral, sehingga mengurangi uang yang beredar.
- Sebaliknya, jika bank sentral membeli SBI, ini akan menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi deflasi.
Ketika bank sentral membeli SBI, uang yang dibayarkan akan masuk ke masyarakat, meningkatkan jumlah uang yang beredar.
Kebijakan Rasio Cadangan Wajib
Instrumen dari kebijakan moneter lainnya adalah rasio cadangan wajib, yang mengatur jumlah cadangan kas yang harus disimpan oleh bank umum. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Jika bank sentral menaikkan cadangan kas, ini akan mengurangi jumlah uang yang beredar, yang berfungsi untuk mengatasi inflasi.
Akibatnya, bank-bank umum harus menahan lebih banyak uang sebagai cadangan, sehingga uang yang beredar di masyarakat berkurang.
- Sementara itu, jika cadangan kas diturunkan, ini akan meningkatkan jumlah uang yang beredar, membantu mengatasi deflasi.
Dalam hal ini, bank umum dapat mengeluarkan lebih banyak uang ke masyarakat, meningkatkan peredaran uang di pasar.
Penetapan Suku Bunga Acuan
Untuk mencapai tujuan kebijakan moneter, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengendalikan peredaran uang melalui penetapan suku bunga.
- Kredit Ketat adalah kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar guna mengatasi inflasi.
Hal ini berarti pemberian kredit menjadi lebih sulit karena syarat yang lebih ketat, yang pada gilirannya mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha yang dapat mengakses kredit.
- Kredit Longgar adalah kebijakan yang bertujuan menambah jumlah uang yang beredar guna mengatasi deflasi.
Dalam kebijakan ini, pemberian kredit dipermudah dengan syarat yang lebih longgar, memungkinkan lebih banyak masyarakat atau pengusaha untuk mendapatkan kredit.
Suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia menjadi acuan bagi bank-bank umum di Indonesia dalam menjalankan operasional mereka, sehingga peredaran uang dapat dikendalikan sesuai kebutuhan.
Imbauan Moral
Instrumen dari kebijakan moneter terakhir adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank Indonesia memberikan himbauan kepada seluruh bank umum untuk menyesuaikan kebijakan mereka dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga pinjaman, sesuai dengan kondisi ekonomi yang berlaku.
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil pemerintah untuk mendukung kegiatan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan pengaturan jumlah peredaran uang di masyarakat.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah menjaga kestabilan pasokan uang dalam suatu negara.
Kebijakan moneter sangat penting karena jumlah uang yang beredar mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan lainnya.
Oleh karena itu, Bank Indonesia sebagai bank sentral bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan moneter ini, sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Selain kebijakan moneter, terdapat pula kebijakan fiskal yang berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Bedanya, kebijakan fiskal berfokus pada pengelolaan pendapatan dan pengeluaran negara, yang dapat dilihat melalui pengelolaan pajak dan APBN.
Sementara itu, kebijakan moneter di Indonesia lebih terfokus pada pengaturan kebijakan diskonto, suku bunga bank, dan lainnya.
Pengertian Kebijakan Moneter Menurut Para Ahli
Soeharsono Sagir
Kebijakan moneter menunjukkan kemampuan Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu menjaga stabilitas nilai rupiah dengan mengendalikan inflasi dan nilai tukar rupiah.
Sadono Sukirno
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil bank sentral untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan suku bunga di perekonomian, dengan tujuan mengontrol pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
Suryana
Kebijakan moneter merupakan kebijakan pemerintah yang berusaha memengaruhi jalannya perekonomian dengan cara mengendalikan penawaran uang dalam masyarakat atau memengaruhi tingkat suku bunga.
Natsir
Kebijakan moneter adalah segala tindakan atau upaya dari bank sentral untuk mempengaruhi perkembangan variabel moneter, seperti uang beredar, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga kredit, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perry Warjiyo
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diterapkan oleh otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk agregat moneter untuk mendukung perkembangan ekonomi, dengan memperhatikan siklus kegiatan ekonomi, karakteristik ekonomi negara, dan faktor ekonomi fundamental lainnya.
Muana Nanga
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga, dengan tujuan memengaruhi tingkat permintaan agregat dan mengurangi ketidakstabilan ekonomi.
Dengan demikian, kebijakan moneter adalah serangkaian langkah yang diambil oleh pemerintah, bank sentral, atau otoritas moneter suatu negara untuk mengontrol suplai uang, ketersediaan uang, dan suku bunga, guna mencapai tujuan yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.
Tujuan Kebijakan Moneter
Bank Indonesia bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, yang tercantum dalam UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7 tentang Bank Indonesia. Kestabilan nilai rupiah meliputi kestabilan harga barang dan jasa, yang tercermin pada tingkat inflasi.
Untuk mencapai tujuan ini, sejak 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama (Inflation Targeting Framework) dan mengadopsi sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating).
Kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan.
Oleh karena itu, Bank Indonesia juga menerapkan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk menetapkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menerapkan berbagai kebijakan moneter, seperti penetapan sasaran-sasaran moneter (misalnya uang beredar atau suku bunga), guna menjaga sasaran laju inflasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Bank Indonesia juga dapat mengendalikan moneter berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut:
Menjamin Stabilitas Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus terjaga secara terkontrol dan berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan keseimbangan antara arus barang dan jasa serta peredaran uang.
Oleh karena itu, tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui pengaturan dan penetapan yang terkait dengan peredaran uang di masyarakat.
Mengendalikan Inflasi
Untuk menekan inflasi, Bank Indonesia perlu menetapkan kebijakan yang dapat mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah untuk mengendalikan inflasi.
Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
Tujuan kebijakan moneter selanjutnya adalah untuk meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan. Kestabilan peredaran uang mendukung peningkatan kegiatan produksi.
Dengan meningkatnya kegiatan produksi, kebutuhan akan sumber daya manusia juga bertambah. Hal ini dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja.
Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar
Tujuan kebijakan moneter berikutnya adalah untuk melindungi stabilitas harga barang di pasar. Ketika harga pasar stabil, masyarakat akan merasa lebih percaya terhadap harga yang ada, baik saat ini maupun di masa depan.
Hal ini akan menjaga daya beli masyarakat antar periode tetap konsisten. Kestabilan harga ini dapat dicapai dengan mengatur keseimbangan antara peredaran uang, permintaan barang, dan produksi barang.
Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
Kebijakan moneter tidak hanya mempengaruhi ekonomi domestik, tetapi juga ekonomi internasional.
Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga keseimbangan neraca pembayaran internasional, yang dapat tercapai dengan menjaga kesetaraan antara ekspor dan impor. Oleh karena itu, kebijakan devaluasi sering diterapkan untuk mencapai tujuan ini.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan kebijakan moneter adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapainya, berbagai faktor harus berfungsi dengan baik, seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, pengendalian inflasi, peningkatan kegiatan produksi, serta permintaan barang.
Semua komponen ini saling terkait dan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Jenis-jenis Kebijakan Moneter
Dalam pengelolaan peredaran uang, Bank Indonesia mengimplementasikan dua jenis kebijakan moneter, yakni sebagai berikut:
Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan moneter ekspansif adalah langkah yang diambil untuk mengelola dan mengatur peredaran uang dalam perekonomian dengan tujuan utama meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pelaksanaannya dapat dilakukan melalui peningkatan pembelian sekuritas pemerintah oleh Bank Indonesia, pengurangan persyaratan cadangan bagi bank, dan penurunan suku bunga.
Dampak dari kebijakan ini bukan hanya meningkatkan daya beli konsumen dan kegiatan bisnis, tetapi juga dapat menurunkan tingkat pengangguran di masyarakat.
Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan yang diambil untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, khususnya saat terjadi inflasi.
Langkah-langkah yang diambil dalam kebijakan ini antara lain penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, dan penambahan persyaratan cadangan untuk bank.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menekan inflasi dengan mengurangi likuiditas di pasar.
Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia
Berikut ini adalah contoh-contoh kebijakan moneter yang diterapkan di Indonesia:
Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia
Bank Indonesia mengadakan kebijakan kredit langsung untuk memberikan bantuan dana kepada sektor atau proyek yang membutuhkan pembiayaan segera.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peredaran uang karena sektor-sektor tersebut harus segera membiayai aktivitas mereka.
Penyediaan Fasilitas Overdraft
Fasilitas overdraft adalah contoh kebijakan moneter di mana Bank Indonesia memberikan bantuan pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi kepada bank-bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas.
Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk mengendalikan peredaran uang dan menjaga kestabilan likuiditas di pasar.
Penerbitan Surat Utang Negara
Penerbitan surat utang negara adalah salah satu contoh kebijakan moneter di mana pemerintah berusaha untuk menghimpun dana dari masyarakat.
Dengan cara ini, jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat ditekan, sehingga membantu pengendalian inflasi.
Program Intervensi Rupiah
Program intervensi rupiah adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan melaksanakan pinjam meminjam dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode tujuh hari.
Tujuannya adalah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasi pasar terbuka dan mengendalikan fluktuasi nilai tukar rupiah.
Sebagai penutup, instrumen kebijakan moneter memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.