JAKARTA - Pergerakan harga emas dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam mengalami penurunan yang cukup konsisten dalam dua hari terakhir. Berdasarkan informasi yang tersedia dari laman resmi Logam Mulia, harga jual emas Antam turun sebesar Rp4.000 menjadi Rp1.907.000 per gram. Sehari sebelumnya, harga juga telah mengalami penurunan sebesar Rp2.000 dan berada di posisi Rp1.911.000 per gram.
Kondisi ini tentu menjadi sorotan, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang masih dinamis. Bagi sebagian kalangan, penurunan harga bisa menjadi peluang akumulasi aset, namun bagi investor jangka pendek, situasi ini bisa menjadi tekanan tersendiri.
Detail Harga Emas Antam Hari Ini
- Baca Juga Emas UBS dan Galeri 24 Naik
Harga emas Antam ditawarkan dalam berbagai pecahan, menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan investor:
0,5 gram: Rp1.003.500
2 gram: Rp3.754.000
3 gram: Rp5.606.000
5 gram: Rp9.310.000
Angka ini menunjukkan adanya koreksi setelah sebelumnya harga emas menyentuh rekor tertingginya pada level Rp2.039.000 per gram.
Kenaikan Signifikan dalam Enam Bulan Terakhir
Meski dalam dua hari terakhir harga mengalami penurunan, secara tahunan maupun semesteran, emas Antam masih mencatatkan kenaikan signifikan. Dibandingkan enam bulan lalu, atau pada posisi awal tahun, harga emas naik sekitar 23,91% dari posisi Rp1.539.000 per gram. Sedangkan jika dibandingkan dengan harga satu tahun sebelumnya, yakni Rp1.378.000 per gram, kenaikannya bahkan mencapai 38,38%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi aset yang stabil dan mengalami apresiasi nilai jangka panjang, meskipun mengalami koreksi dalam jangka pendek.
Harga Buyback Ikut Melemah
Tidak hanya harga jual, harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam juga mengalami pelemahan. Saat ini, harga buyback turun sebesar Rp4.000 menjadi Rp1.751.000 per gram.
Adanya selisih antara harga jual dan harga buyback menjadi hal yang penting diperhatikan. Dalam kondisi saat ini, terdapat selisih Rp156.000 per gram. Artinya, jika seseorang membeli emas dan langsung menjualnya kembali pada hari yang sama, maka akan mengalami potensi kerugian sebesar Rp156.000 per gram.
Perbedaan harga ini sudah mencakup margin keuntungan, serta mempertimbangkan potensi fluktuasi pasar yang sewaktu-waktu bisa berubah.
Pajak Masih Jadi Pertimbangan
Transaksi jual beli emas batangan tidak lepas dari aspek perpajakan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% untuk pemegang NPWP dan 0,9% bagi yang tidak memiliki NPWP.
Setiap transaksi pembelian akan disertai dengan bukti potong PPh 22, yang wajib disimpan untuk keperluan dokumentasi maupun pelaporan pajak pribadi.
Untuk penjualan kembali (buyback), apabila nilainya melebihi Rp10 juta, maka akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% untuk pemegang NPWP dan 3% bagi non-NPWP. Pajak ini dipotong langsung dari total transaksi sehingga nilai bersih yang diterima penjual akan lebih kecil dari harga buyback yang tercantum.
Emas di Pegadaian: Galeri24 dan UBS
Sementara itu, harga emas dari lembaga keuangan lain seperti Pegadaian juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi, khususnya untuk dua produk unggulan: Galeri24 dan UBS. Untuk hari ini, harga emas Antam tidak ditampilkan di situs resmi Pegadaian.
Berikut adalah rincian harga emas Galeri24 dan UBS:
Emas Galeri24:
Turun Rp2.000 menjadi Rp1.889.000 per gram
0,5 gram: Rp991.000
2 gram: Rp3.720.000
5 gram: Rp9.231.000
Emas UBS:
Naik Rp15.000 menjadi Rp1.920.000 per gram
0,5 gram: Rp1.038.000
2 gram: Rp3.809.000
5 gram: Rp9.413.000
Kedua merek ini menjadi alternatif pilihan masyarakat yang ingin berinvestasi dalam bentuk fisik emas selain Antam. Galeri24 tersedia dalam pecahan mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram (1 kg), sementara UBS menyediakan ukuran hingga 500 gram.
Peluang di Balik Penurunan Harga
Bagi investor jangka panjang, penurunan harga seperti yang terjadi saat ini sering kali justru dipandang sebagai peluang untuk melakukan pembelian. Logika investasi emas biasanya menitikberatkan pada konsistensi jangka panjang dan bukan fluktuasi jangka pendek.
Namun demikian, investor tetap diimbau untuk menganalisis tren pasar global, termasuk sentimen terhadap nilai tukar dolar AS, inflasi, dan kebijakan moneter bank sentral di negara-negara besar yang turut memengaruhi harga emas dunia.
Waspada atau Optimis?
Harga emas mungkin tengah mengalami koreksi, namun tren jangka panjang tetap menunjukkan penguatan. Sebagai instrumen investasi yang dikenal stabil, emas masih menjadi primadona di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Namun, setiap keputusan investasi tentu perlu mempertimbangkan banyak faktor — termasuk perhitungan biaya, pajak, dan selisih harga jual-beli. Dengan informasi yang tepat dan strategi yang cermat, penurunan harga seperti sekarang bisa menjadi momentum emas bagi para investor bijak.