JAKARTA - Upaya untuk memperkuat kemandirian energi nasional terus digulirkan secara konkret. Salah satu langkah terobosan dilakukan oleh PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), dengan memulai pembangunan infrastruktur gasifikasi di Pulau Nias, Sumatra Utara. Proyek yang menandai babak baru dalam transisi energi ini dimulai dengan seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias.
Gasifikasi di PLTMG Nias tidak hanya berperan sebagai penyedia energi yang lebih bersih, tapi juga menjadi bagian dari peta jalan strategis dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, langkah ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap visi Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan ketahanan dan kedaulatan energi nasional.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menegaskan bahwa proyek gasifikasi ini bukan semata-mata proyek kelistrikan, tetapi merupakan bagian integral dari strategi nasional di sektor energi.
“Gasifikasi di PLTMG Nias bukan sekadar menyediakan listrik yang andal dan terjangkau, tetapi juga mendukung penguatan ekonomi lokal dan ketahanan energi nasional,” kata Jisman dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa proyek ini merupakan salah satu dari enam klaster gasifikasi yang sedang dikembangkan pemerintah, yang tersebar di Nias, Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, Papua Utara, Papua Selatan, dan Kalimantan. Setiap klaster diharapkan dapat mempercepat transformasi energi di wilayah terpencil dan memperkuat jaringan kelistrikan nasional yang berkelanjutan.
Kontribusi Nyata bagi Daerah dan Lingkungan
Proyek gasifikasi di Nias juga menjadi simbol sinergi antarsektor dalam mengakselerasi pembangunan berkelanjutan. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut proyek ini sebagai langkah nyata dari kerja sama lintas lembaga dan perusahaan dalam mewujudkan ekosistem energi yang lebih hijau.
“Melalui kerja sama berbagai pihak, kami tak hanya membangun infrastruktur energi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru dan lapangan kerja yang berdampak langsung ke masyarakat,” ungkap Darmawan.
Darmawan juga menyoroti potensi sistem kelistrikan Nias yang saat ini memiliki cadangan daya sekitar 20 megawatt (MW) atau 43% dari beban puncak. Angka tersebut memberikan ruang besar untuk pengembangan sektor-sektor ekonomi unggulan di wilayah tersebut, mulai dari perikanan, pariwisata, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, proyek ini juga diproyeksikan mampu memberikan efisiensi biaya operasional. PLN memperkirakan efisiensi yang dihasilkan dari penggunaan gas bisa mencapai Rp72,4 miliar per tahun pada tahap awal. Jika kapasitas penuh telah tercapai, angka efisiensi ini dapat meningkat hingga Rp153 miliar per tahun.
Infrastruktur Modern Penunjang Transisi Energi
Dalam implementasinya, proyek gasifikasi ini mencakup pembangunan infrastruktur penunjang yang modern dan ramah lingkungan. Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menjelaskan bahwa komponen utama dari proyek ini meliputi tangki penyimpanan Liquefied Natural Gas (LNG) berkapasitas 3.000 meter kubik dan sistem regasifikasi dengan kapasitas 13 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Fasilitas ini akan menopang operasional PLTMG berkapasitas awal 35 MW, dengan rencana peningkatan hingga 59 MW ke depan,” jelas Rakhmad.
Keunggulan lain dari penggunaan LNG dalam proyek ini adalah kemampuannya dalam mengurangi emisi karbon secara signifikan. Rakhmad menyebut bahwa penggunaan gas dapat memangkas emisi hingga 30 persen dibanding penggunaan BBM. Pada tahap awal, pengurangan emisi diperkirakan mencapai 29 ribu ton CO₂ per tahun, dan bisa meningkat menjadi 47 ribu ton saat kapasitas terpasang beroperasi penuh.
Inisiatif ini menjadi salah satu kontribusi penting PLN dalam upaya menekan emisi karbon nasional dan mencapai target dekarbonisasi sektor energi, sejalan dengan komitmen Indonesia dalam perjanjian iklim internasional.
Diharapkan Berdampak Luas bagi Masyarakat
Proyek gasifikasi PLTMG Nias diproyeksikan tidak hanya berkontribusi terhadap penyediaan energi, tetapi juga berperan sebagai pendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Rakhmad mengungkapkan bahwa proyek ini akan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 150 ribu pelanggan di Pulau Nias.
“Kami berharap dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan agar proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi lebih dari 150 ribu pelanggan di Nias,” tutupnya.
Dengan pelaksanaan proyek ini, PLN menunjukkan komitmen kuat dalam menghadirkan energi bersih, efisien, dan terjangkau ke pelosok negeri. Di saat yang sama, gasifikasi menjadi bagian penting dalam memperkuat sistem energi nasional yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan.