Penerbangan

Erupsi Reda, Penerbangan di Ngurah Rai Lancar Lagi

Erupsi Reda, Penerbangan di Ngurah Rai Lancar Lagi
Erupsi Reda, Penerbangan di Ngurah Rai Lancar Lagi

JAKARTA - Setelah sempat mengalami gangguan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kini kembali pulih. Sebanyak 18 penerbangan yang sebelumnya tertunda atau dibatalkan telah menjalani proses recovery dan dijadwalkan kembali mengudara sesuai dengan rencana.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, memastikan bahwa operasional di bandara telah berlangsung normal, dengan semua sistem berjalan sebagaimana mestinya. Hasil pemantauan terbaru menunjukkan tidak ada indikasi paparan abu vulkanik yang bisa membahayakan aktivitas penerbangan.

“Operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan dengan normal,” ujar Syaugi.

Hasil Pemeriksaan Abu Vulkanik: Aman untuk Terbang

Sebagai bagian dari prosedur keamanan pasca-erupsi, tim teknis Bandara Ngurah Rai melakukan pengujian melalui metode paper test untuk mendeteksi paparan abu vulkanik. Pemeriksaan ini dilakukan di empat titik terpisah pada pukul 08.00–09.00 Wita, dan tidak ditemukan adanya abu di area landasan maupun fasilitas penerbangan lainnya.

Hal ini menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan dilanjutkannya proses recovery terhadap penerbangan-penerbangan yang sebelumnya tertunda, khususnya yang berasal dari atau menuju negara-negara di kawasan Asia dan Australia.

Deretan Maskapai yang Telah Pulih Jadwalnya

Sebanyak 18 penerbangan dari sejumlah maskapai internasional besar telah kembali ke jadwal normal setelah sebelumnya terdampak oleh kondisi cuaca akibat erupsi gunung.

Detail penerbangan recovery yang diterima oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga pukul 10.30 Wita meliputi:

4 penerbangan Qantas (rute Sydney–Denpasar–Sydney dan Melbourne–Denpasar–Melbourne)

2 penerbangan Air Busan (rute Busan–Denpasar–Busan)

2 penerbangan Jetstar Airways (Singapura–Denpasar–Melbourne)

4 penerbangan Korean Air (Incheon–Denpasar–Incheon)

2 penerbangan China Eastern (Pudong–Denpasar–Pudong)

2 penerbangan China Southern (Guangzhou–Denpasar–Guangzhou)

2 penerbangan Singapore Airlines (Singapura–Denpasar–Singapura)

“Seluruh penerbangan tersebut direncanakan akan diberangkatkan hari ini,” jelas Syaugi pada pukul 13.00 Wita.

Belum Ada Pembatalan Baru

Meski erupsi sempat menyebabkan gangguan pada hari sebelumnya, Syaugi menegaskan bahwa hingga Selasa siang, tidak ada informasi tambahan mengenai pembatalan penerbangan baru. Situasi di lapangan juga disebut kondusif, dengan keberangkatan dan kedatangan penumpang berjalan tertib.

“Secara keseluruhan operasional berjalan dengan tertib dan lancar, baik proses pemberangkatan maupun kedatangan penumpang,” tambahnya.

Imbauan kepada Penumpang

Untuk mengantisipasi potensi gangguan susulan atau perubahan jadwal dari maskapai, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai mengimbau calon penumpang untuk selalu melakukan konfirmasi ulang kepada maskapai masing-masing, serta hadir di bandara minimal dua hingga tiga jam sebelum waktu keberangkatan.

Langkah ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup dalam proses check-in, keamanan, dan boarding, terutama di tengah pemulihan aktivitas bandara pasca-gangguan.

Latar Belakang: Erupsi Gunung Lewotobi dan Dampaknya

Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi yang menyebabkan sebanyak 24 penerbangan dibatalkan sehari sebelumnya. Hal ini merupakan bentuk kewaspadaan terhadap dampak abu vulkanik yang dapat membahayakan penerbangan, baik dari segi jarak pandang maupun potensi kerusakan mesin pesawat.

Meski lokasi Gunung Lewotobi berada cukup jauh dari Bali, arah angin dan penyebaran abu bisa menjangkau area udara yang dilalui oleh rute-rute penerbangan internasional dan domestik menuju atau keluar dari Pulau Dewata.

Namun dengan hasil pemantauan terbaru dan kondisi cuaca yang membaik, kegiatan di bandara kini dipastikan aman.

Koordinasi Antarlembaga dan Keamanan Operasional

Pemulihan operasional di Bandara Ngurah Rai merupakan hasil dari koordinasi cepat antara otoritas bandara, maskapai penerbangan, dan BMKG sebagai penyedia informasi cuaca dan vulkanologi. Penilaian kondisi runway, visibilitas udara, serta arah dan kecepatan angin menjadi faktor penting yang diperhitungkan dalam proses ini.

Upaya ini menunjukkan pentingnya sistem mitigasi bencana yang telah diterapkan secara disiplin di sektor transportasi udara Indonesia.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sempat menimbulkan gangguan pada layanan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Namun dengan pantauan intensif dan hasil tes yang menunjukkan tidak adanya abu vulkanik, operasional bandara kini kembali berjalan normal. Sebanyak 18 penerbangan internasional telah kembali dijadwalkan dan situasi di bandara dilaporkan lancar serta kondusif.

Masyarakat diimbau tetap waspada, mengikuti perkembangan informasi dari maskapai dan otoritas bandara, serta merencanakan keberangkatan dengan waktu yang cukup. Kecepatan pemulihan ini menjadi bukti kesiapan sektor penerbangan Indonesia dalam menghadapi gangguan bencana alam secara profesional dan terkoordinasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index