KAI

KAI Daop 4 Aktif Cegah Gangguan Rel KA

KAI Daop 4 Aktif Cegah Gangguan Rel KA
KAI Daop 4 Aktif Cegah Gangguan Rel KA

JAKARTA - Keselamatan perjalanan kereta api tak hanya bergantung pada teknologi dan infrastruktur. Di balik ketepatan jadwal dan kenyamanan layanan kereta api, terdapat kerja lapangan yang berkelanjutan untuk menjamin jalur tetap aman dan bebas dari gangguan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang mengambil langkah aktif dalam mencegah potensi bahaya dengan menjalankan patroli jalur dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar rel.

Langkah ini bukan hanya tindakan rutin semata, melainkan upaya menyeluruh yang melibatkan keterlibatan masyarakat, aparat keamanan, hingga edukasi ke sekolah-sekolah. Tujuan utamanya jelas: menciptakan lingkungan rel kereta yang aman dan mendukung kelancaran operasional KA di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Patroli Jalur Setiap Hari di Titik Rawan

Patroli jalur dilakukan setiap hari, terutama di titik-titik rawan yang dekat dengan permukiman padat, perlintasan sebidang, serta lokasi yang sebelumnya pernah mengalami gangguan seperti pelemparan batu, pengganjalan rel, dan aktivitas berisiko lainnya di sekitar rel. Petugas pengamanan KAI secara aktif mendatangi lokasi-lokasi tersebut dan melakukan pendekatan persuasif kepada warga.

“Setiap kali petugas bertemu warga yang beraktivitas di sekitar rel selalu memberikan imbauan secara persuasif dan humanis untuk menjauh dari area jalur kereta, serta mengingatkan agar tidak melakukan tindakan yang membahayakan,” ujar Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo.

Patroli ini menjadi bagian penting dalam sistem pengamanan. Petugas tak hanya menyisir jalur rel, tetapi juga memantau kondisi jembatan dan mencatat temuan untuk dilaporkan, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis, yang berpotensi mengganggu keselamatan perjalanan kereta.

Edukasi Keselamatan di Sekolah dan Komunitas

Selain patroli, KAI Daop 4 aktif menggelar sosialisasi keselamatan perkeretaapian. Sepanjang semester pertama tahun 2025, tercatat 218 kali kegiatan edukasi dilakukan di wilayah kerja Daop 4. Sosialisasi ini menyasar warga sekitar jalur rel, sekolah, hingga pengguna jalan di perlintasan sebidang.

Pesan yang disampaikan beragam, mulai dari larangan bermain di rel, bahaya melempar batu ke kereta, hingga risiko mengganjal rel dengan benda asing. Aktivitas ini penting untuk menanamkan kesadaran bahwa keselamatan kereta api adalah tanggung jawab bersama.

“Petugas menyampaikan pesan-pesan penting seputar keselamatan di perlintasan sebidang dan larangan aktivitas berbahaya di jalur KA,” jelas Franoto.

Melalui edukasi langsung ke komunitas dan pelajar, KAI berharap generasi muda memahami pentingnya menjaga keselamatan perkeretaapian dan tidak melakukan tindakan iseng atau ceroboh yang bisa membahayakan nyawa.

Kolaborasi dengan Aparat Keamanan

Dalam pelaksanaan patroli, KAI Daop 4 juga melibatkan unsur TNI dan Polri, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Kehadiran aparat ini memberi dampak signifikan terhadap kepatuhan warga di sekitar rel. Selain meningkatkan rasa aman, pendekatan ini juga membuka ruang komunikasi antara masyarakat dan petugas.

Franoto menegaskan bahwa keselamatan perjalanan KA tak cukup jika hanya bertumpu pada sarana dan prasarana. Peran serta masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar rel, sangat dibutuhkan agar jalur bebas dari gangguan dan potensi bahaya.

“Kami mengajak seluruh pihak, khususnya warga di sekitar rel, untuk menjadi mitra KAI dalam menjaga lingkungan jalur KA tetap aman,” ucapnya.

Bahaya Aktivitas Tidak Aman di Sekitar Rel

Salah satu tantangan utama yang dihadapi KAI Daop 4 adalah aktivitas masyarakat di sekitar rel. Meski sudah ada pagar pembatas di beberapa titik, masih banyak warga yang memanfaatkan area rel sebagai tempat bermain anak-anak, menjemur pakaian, bahkan jalur lintasan alternatif. Beberapa kasus ekstrem melibatkan tindakan seperti mengganjal rel dengan batu atau melempari KA yang melintas.

Tindakan-tindakan ini tidak hanya membahayakan perjalanan KA, tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan fatal bagi warga sendiri. Oleh karena itu, patroli dan edukasi menjadi senjata utama untuk mencegah insiden sebelum terjadi.

Keselamatan: Tanggung Jawab Bersama

Langkah preventif yang dilakukan KAI Daop 4 menunjukkan bahwa keselamatan perjalanan kereta tidak bisa diandalkan hanya pada perangkat otomatis. Perlu kerja sama antara operator, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan tentunya masyarakat sebagai pengguna dan penghuni kawasan sekitar rel.

Dari patroli jalur hingga penyuluhan keselamatan, semua upaya itu bermuara pada satu tujuan: menjaga perjalanan kereta api agar tetap aman, nyaman, dan bebas gangguan. Sebab, satu gangguan kecil di rel bisa berdampak besar terhadap keselamatan ratusan bahkan ribuan penumpang yang berada dalam perjalanan.

Dengan konsistensi dan dukungan semua pihak, Daop 4 optimis dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi operasional KA, sekaligus menumbuhkan budaya keselamatan yang lebih kuat di tengah masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index