JAKARTA - Kemajuan pesat sepak bola Indonesia kembali mendapat pengakuan internasional. Dalam pembaruan ranking FIFA per 10 Juli 2025, Timnas Indonesia resmi menempati peringkat ke-118 dunia. Capaian ini menandai lonjakan lima tingkat dari posisi sebelumnya dan menjadi pencapaian terbaik Merah Putih dalam hampir dua dekade terakhir.
Pencapaian ini pun menuai apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Melalui akun Instagram resminya, Erick menyampaikan kebanggaannya atas perkembangan Tim Garuda yang dinilai semakin menunjukkan progres signifikan di kancah internasional.
“Alhamdulillah Timnas Indonesia berhasil naik 5 posisi ke peringkat 118 di ranking FIFA terbaru. Ranking 118 ini merupakan posisi terbaik untuk Indonesia dalam 19 tahun terakhir,” tulis Erick.
Lebih lanjut, mantan Presiden Inter Milan itu mengajak seluruh pihak untuk terus memberikan dukungan, mengingat target besar PSSI belum tercapai sepenuhnya.
“Kita terus dorong Timnas Indonesia bisa masuk dalam 100 besar ranking FIFA,” tambahnya.
Imbas Langsung dari Performa di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Peningkatan ranking ini tidak lepas dari performa impresif skuad Garuda dalam dua laga terakhir di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Indonesia sempat mencuri kemenangan penting atas China dengan skor 1-0—hasil yang menjadi sorotan, mengingat China berada di peringkat lebih tinggi dalam ranking FIFA sebelumnya.
Kemenangan tersebut sempat mendongkrak posisi Indonesia ke peringkat 116, menurut situs pemeringkat independen Footy Rankings. Namun, kekalahan telak 0-6 dari tim kuat Jepang dalam laga berikutnya mengoreksi posisi akhir Indonesia ke tangga 118 dalam daftar resmi FIFA.
Walaupun harus mengakui keunggulan Jepang, torehan Indonesia tetap patut diapresiasi. Dalam waktu kurang dari setahun, Timnas berhasil memperbaiki posisinya secara signifikan, sekaligus mencetak rekor baru sejak terakhir kali menyentuh posisi 120 pada Desember 2009.
Peta Persaingan di Asia Tenggara
Dengan posisi ke-118 saat ini, Indonesia kian mendekat ke rival regionalnya. Vietnam, yang sempat stabil di kisaran peringkat 90–110, kini turun ke posisi 113 setelah merosot empat tingkat. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan di kawasan Asia Tenggara semakin ketat, dengan setiap negara berupaya mempertahankan performa terbaiknya.
Sementara itu, Thailand masih menjadi negara ASEAN dengan peringkat tertinggi yakni di posisi 102. Malaysia juga menunjukkan tren positif, naik enam tingkat ke posisi 125.
Posisi ini menempatkan Indonesia di antara negara-negara dengan peningkatan performa terbaik di Asia Tenggara, dan menjadi indikator bahwa langkah-langkah pembinaan serta naturalisasi pemain yang dilakukan belakangan ini mulai membuahkan hasil.
Evaluasi dan Tantangan ke Depan
Meski pencapaian ini layak dibanggakan, Timnas Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar. Terutama terkait dengan konsistensi permainan di level tertinggi, serta kesiapan menghadapi tim-tim raksasa seperti Jepang.
Laga melawan Jepang menjadi pengingat akan jarak kualitas yang masih harus dikejar. Namun, pengalaman menghadapi tim sekelas Samurai Biru juga menjadi ajang pembelajaran penting bagi para pemain muda Indonesia yang sedang dalam proses pengembangan.
Dengan program pelatihan dan kompetisi yang terus digelar, serta kehadiran pelatih-pelatih asing seperti Shin Tae-Yong dan kini Gerald Vanenburg di kelompok umur, diharapkan dapat menanamkan fondasi kuat bagi generasi sepak bola Indonesia berikutnya.
Target Masuk 100 Besar: Bukan Mustahil
PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir memang telah menargetkan Indonesia untuk menembus 100 besar FIFA. Target ini bukanlah sekadar retorika. Berbagai program seperti naturalisasi pemain diaspora, pengembangan liga domestik, serta kompetisi kelompok umur nasional mulai menunjukkan dampaknya.
Dengan kalender pertandingan internasional yang padat ke depan—baik di level senior maupun U-23—Indonesia memiliki cukup banyak kesempatan untuk mengumpulkan poin FIFA yang dapat meningkatkan ranking.
Terlebih, jika mampu mencatat hasil positif di kualifikasi lanjutan Piala Dunia 2026 dan Piala Asia, bukan tidak mungkin Timnas Garuda masuk ke dalam jajaran 100 besar dunia dalam satu atau dua tahun ke depan.
Dukungan Publik dan Pemerintah Jadi Kunci
Perjalanan menuju puncak klasemen tidak dapat dilakukan tanpa dukungan menyeluruh dari berbagai pihak. Pemerintah, masyarakat, sponsor, hingga komunitas sepak bola nasional memegang peran penting untuk memastikan kemajuan yang sedang dibangun tidak terhenti di tengah jalan.
Atmosfer positif yang sudah terbangun, mulai dari tingginya animo penonton di stadion hingga euforia netizen di media sosial, menjadi faktor yang perlu terus dipelihara demi menjaga semangat para pemain dan ofisial.
Kenaikan peringkat FIFA ke posisi 118 bukan hanya angka di atas kertas, tetapi simbol dari transformasi dan kerja keras yang sedang dijalankan sepak bola Indonesia. Ini adalah batu loncatan penting menuju cita-cita lebih besar: tampil sebagai kekuatan kompetitif di Asia dan masuk 100 besar dunia.
Jika performa dan program pembinaan terus konsisten, bukan hal yang mustahil melihat Timnas Indonesia berlaga di ajang prestisius seperti Piala Dunia di masa mendatang.