Serie A

Juventus Bidik Sancho, Milan Incar Schick di Bursa Serie A

Juventus Bidik Sancho, Milan Incar Schick di Bursa Serie A
Juventus Bidik Sancho, Milan Incar Schick di Bursa Serie A

JAKARTA - Ketika bursa transfer musim panas memasuki fase krusial, dua raksasa Serie A, Juventus dan AC Milan, bergerak aktif untuk memperkuat lini serang mereka. Juventus memfokuskan perhatian pada Jadon Sancho, winger Manchester United, sementara Milan membidik striker Bayer Leverkusen, Patrik Schick. Langkah keduanya mengindikasikan keinginan kuat untuk memperbaiki performa tim menyambut musim baru.

Juventus secara resmi telah mengajukan penawaran senilai 15 juta poundsterling kepada Manchester United untuk memboyong Sancho ke Turin. Tawaran ini datang setelah serangkaian komunikasi intens antara pihak klub Italia dan perwakilan Sancho dalam 24 jam terakhir. Ketertarikan Juventus terhadap Sancho bukanlah hal baru, namun kini mereka mulai menunjukkan langkah konkret.

Dalam laporan Football Italia, penawaran Juventus lebih rendah dari nilai yang diinginkan United, yakni sekitar 21 juta euro. Juventus menilai harga tersebut terlalu tinggi, mengingat kontrak Sancho di Old Trafford tersisa satu tahun dan gaji sang pemain cukup besar. Kendati begitu, Juventus optimistis bisa mencapai kesepakatan karena sang pemain telah menyetujui persyaratan pribadi dan dikabarkan menolak tawaran dari klub lain.

Sancho sendiri berada dalam posisi yang rumit di Manchester United. Setelah gagal tampil konsisten sejak kedatangannya dari Borussia Dortmund pada 2021 dengan banderol mencapai 85 juta euro, winger Inggris ini hanya mencetak 12 gol dalam 83 penampilan. Dalam dua musim terakhir, dia bahkan harus menjalani masa peminjaman, termasuk kembali ke Dortmund dan terakhir ke Chelsea.

Kini, United lebih tertarik menjual Sancho secara permanen dibanding melanjutkan skema peminjaman. Hal ini menambah urgensi bagi Juventus untuk segera menuntaskan proses negosiasi. Jika berhasil, kedatangan Sancho akan menambah opsi kreatif dalam formasi Massimiliano Allegri yang selama ini kerap mengandalkan kekuatan sayap dalam membongkar pertahanan lawan.

Sementara itu, di kota mode Milan, AC Milan juga bergerak cepat dalam mencari penyerang baru. Nama Patrik Schick masuk radar mereka sebagai pengganti beberapa pemain yang telah atau akan meninggalkan klub, seperti Tammy Abraham dan Luka Jovic, serta peminjaman Francesco Camarda ke Lecce.

Schick, yang kini berusia 29 tahun, tampil impresif musim lalu bersama Bayer Leverkusen dengan mencetak 27 gol dan satu assist dari 45 pertandingan. Performa tajamnya menjadi faktor utama mengapa Rossoneri menjadikannya target utama. Terlebih lagi, kehadiran Direktur Olahraga Igli Tare dan pelatih Allegri disebut turut mendorong Milan untuk mengejar penyerang asal Republik Ceko itu.

Schick bukan sosok asing di Liga Italia. Ia pernah memperkuat Sampdoria dan AS Roma antara 2016 hingga 2019. Selama periode tersebut, ia mencatatkan 78 penampilan dan mencetak 16 gol. Pengalaman bermain di Serie A menjadi nilai tambah, karena adaptasi yang lebih mudah dan pemahaman terhadap gaya permainan liga.

Meskipun masih terikat kontrak dengan Leverkusen hingga 2027, Milan tetap menilai peluang transfer ini masih terbuka. Kontrak jangka panjang justru memberikan ruang negosiasi lebih luas karena klub Jerman kemungkinan bersedia melepas sang pemain jika mendapat tawaran yang cocok. Selain itu, Milan masih memiliki sejumlah opsi cadangan, namun Schick dianggap sebagai profil paling cocok untuk mengisi kekosongan di lini depan.

Jika transfer ini terwujud, Milan akan mendapatkan penyerang dengan insting mencetak gol tinggi serta mampu bermain dalam berbagai skema ofensif. Dengan kehilangan beberapa ujung tombak, Rossoneri harus segera menemukan pemain yang bisa menjamin produktivitas di depan gawang.

Langkah agresif Juventus dan AC Milan ini mencerminkan tekad kuat mereka untuk kembali mendominasi Serie A dan bersaing di kancah Eropa. Juventus berusaha bangkit dari performa mengecewakan musim lalu, sementara Milan ingin mempertahankan konsistensi di papan atas dan meraih hasil lebih baik di Liga Champions.

Kedua klub juga menunjukkan pendekatan berbeda dalam strategi rekrutmen. Juventus mengincar pemain yang mengalami masa sulit di klub lain, namun masih menyimpan potensi besar, seperti Sancho. Sedangkan Milan mencari striker dengan produktivitas tinggi dan rekam jejak bagus di Eropa seperti Schick.

Yang menjadi pertanyaan kini adalah apakah keduanya mampu menuntaskan proses transfer sebelum kompetisi dimulai. Bursa transfer tidak hanya soal negosiasi harga, tetapi juga soal waktu dan momentum. Dengan persaingan yang ketat antar klub Eropa, segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk intervensi dari klub lain atau perubahan keputusan pemain.

Namun yang pasti, baik Juventus maupun Milan sama-sama mengirimkan pesan jelas: mereka tidak ingin tertinggal dalam persaingan. Bursa transfer musim panas ini bisa menjadi penentu arah baru bagi kedua klub besar Italia tersebut.

Dengan pergerakan ini, penggemar Serie A patut menantikan apakah Sancho akan kembali menemukan performa terbaiknya di Turin, atau apakah Schick akan kembali menjadi momok pertahanan lawan di Serie A bersama AC Milan. Kedua transfer ini, jika berhasil, tidak hanya memperkuat tim secara teknis tetapi juga menambah daya tarik kompetisi yang terus berkembang dalam intensitas dan kualitas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index