JAKARTA - Di tengah tantangan distribusi logistik nasional yang membutuhkan moda transportasi efisien, hemat biaya, dan berkelanjutan, kereta api terus membuktikan perannya sebagai salah satu solusi utama. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (KAI Daop 1) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat layanan angkutan barang berbasis rel, yang kini semakin vital dalam mendukung rantai pasok nasional.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan bahwa Daop 1 secara aktif mengoperasikan sejumlah terminal dan stasiun barang di wilayah Jabodetabek serta sekitarnya. Terminal-terminal tersebut telah melayani berbagai jenis komoditas secara terintegrasi dan modern. Stasiun-stasiun seperti Jakarta Gudang, Pasoso, Sungai Lagoa, JICT, Klari, Lemah Abang (Cikarang Dry Port), Cikampek, Karawang, hingga Nambo menjadi pusat aktivitas distribusi logistik yang menggunakan kereta api sebagai moda utamanya.
“Setiap hari terdapat puluhan perjalanan KA barang multikomoditi, petikemas, hingga kiriman parcel yang beroperasi dari dan menuju wilayah Jabodetabek,” ujar Ixfan. Layanan ini tidak hanya mendukung kelancaran arus barang, tetapi juga memberikan efisiensi tinggi dengan mengurangi ketergantungan pada angkutan darat yang rawan macet dan pungutan liar (pungli).
Adapun komoditas yang diangkut melalui jalur kereta api sangat beragam. Mulai dari semen, batu bara, baja coil, bahan bakar minyak (BBM), crude palm oil (CPO), air galon, klinker, kontainer, hingga barang hantaran (parcel). Keragaman komoditas ini menunjukkan bahwa kereta api mampu menjangkau berbagai sektor industri dalam skala besar.
Salah satu kekuatan utama dari moda angkutan berbasis rel adalah kepastian waktu tempuh. Karena bebas dari hambatan lalu lintas dan pungli, kereta api menjadi pilihan logistik yang lebih reliabel dan aman, terutama untuk pengiriman jarak menengah hingga jauh. Ixfan menyebutkan bahwa satu rangkaian kereta barang mampu menarik hingga 30 gerbong sekaligus. Ini setara dengan ±30 unit truk kontainer ukuran 40 kaki yang beroperasi di jalan raya.
Kapasitas besar ini menjadikan kereta api sebagai moda unggulan dari sisi efisiensi operasional. Di samping itu, angkutan berbasis rel juga lebih unggul dalam aspek penggunaan energi. Kereta api menggunakan lebih sedikit energi per ton barang yang diangkut dibanding truk, sehingga menghasilkan biaya logistik yang lebih rendah bagi pelaku usaha.
Tak hanya unggul secara teknis dan efisien, kereta api juga memberikan nilai tambah dari sisi lingkungan. Moda ini menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan truk logistik konvensional. Dengan demikian, penggunaan kereta api untuk distribusi barang sejalan dengan semangat dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan. Hal ini sangat relevan dengan upaya global untuk menekan emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi.
“Dengan kapasitas besar, ketepatan waktu, serta mendukung prinsip transportasi hijau, angkutan barang KAI menjadi solusi strategis dalam mewujudkan sistem logistik nasional yang efisien dan berkelanjutan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” jelas Ixfan.
KAI Daop 1 juga terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pendukung di berbagai stasiun. Beberapa stasiun barang seperti Pasoso, Sungai Lagoa, Jakarta Gudang, Klari, dan Lemah Abang telah dilengkapi fasilitas bongkar muat modern. Di antaranya container yard, loading dock, train scale, reach stacker, dan gantry crane. Fasilitas ini mempercepat proses penanganan logistik dan menjamin keamanan serta efisiensi distribusi.
Di tengah era transformasi digital dan pertumbuhan e-commerce, KAI Daop 1 Jakarta pun telah mengadaptasi sistem pengiriman barang berbasis online. Melalui layanan pengiriman e-commerce dan BHP (barang hantaran pos), kereta api kini juga melayani pengiriman skala kecil hingga menengah secara reguler. Layanan ini aktif beroperasi hingga enam kali sepekan melalui Stasiun Pasar Senen, Klari, dan Cikampek.
Langkah-langkah modernisasi yang dilakukan KAI Daop 1 membuktikan bahwa kereta api bukan hanya moda tradisional yang mengangkut penumpang, tetapi juga telah berevolusi menjadi sistem logistik yang canggih. Dengan kemampuan mengangkut dalam jumlah besar secara terjadwal dan akurat, kereta api kini menjadi pilar penting bagi kelancaran distribusi komoditas strategis nasional.
Upaya ini juga didukung oleh peran KAI secara nasional yang menempatkan pengembangan angkutan barang sebagai bagian dari strategi besar peningkatan layanan dan kontribusi terhadap pembangunan. Optimalisasi jalur logistik berbasis rel ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi biaya distribusi bagi pelaku industri dan UMKM, tetapi juga turut memperkuat daya saing logistik Indonesia secara global.
KAI Daop 1 Jakarta, sebagai salah satu ujung tombak jaringan logistik kereta api nasional, terus menunjukkan langkah progresif dengan memperkuat infrastruktur, meningkatkan kapasitas, serta memperluas jangkauan layanan. Dukungan terhadap sistem logistik hijau melalui moda transportasi ramah lingkungan menjadi nilai tambah tersendiri yang sejalan dengan arah pembangunan Indonesia ke depan.
Dengan semua keunggulan tersebut, peran kereta api dalam distribusi logistik nasional bukan sekadar alternatif, melainkan menjadi solusi utama yang menjawab kebutuhan efisiensi, kecepatan, dan keberlanjutan.