Sembako

Harga Sembako Jatim Terkini: Kunci Belanja Hemat

Harga Sembako Jatim Terkini: Kunci Belanja Hemat
Harga Sembako Jatim Terkini: Kunci Belanja Hemat

JAKARTA - Fluktuasi harga sembako menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika pasar kebutuhan pokok di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur. Setiap perubahan harga, sekecil apa pun, memiliki dampak langsung terhadap pengeluaran rumah tangga masyarakat. Karena itulah, pemantauan harga sembako secara berkala menjadi langkah penting untuk merencanakan belanja secara bijak dan efisien.

Perubahan harga yang terjadi hari ini mencerminkan kondisi pasar yang terus bergerak. Sebagian komoditas mengalami kenaikan, sementara sebagian lainnya justru menunjukkan penurunan. Fenomena ini lumrah terjadi dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang berkelindan di belakang layar, seperti pasokan, cuaca, dan kebijakan pemerintah.

Sembako, atau sembilan bahan pokok, adalah komponen penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sembilan kebutuhan tersebut mencakup beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Masing-masing bahan ini memiliki peran vital dalam mencukupi kebutuhan gizi dan keberlangsungan aktivitas rumah tangga secara umum.

Tak hanya itu, ada pula beberapa komoditas lain yang meskipun tidak masuk ke dalam daftar sembako resmi, tetapi sangat berperan penting dalam kebutuhan dapur, seperti cabai. Harga cabai yang fluktuatif sering menjadi indikator utama bagi masyarakat untuk menilai kestabilan harga bahan makanan.

Berikut ini adalah daftar harga terbaru sembako di Jawa Timur menurut pemantauan dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo):

Beras Premium: Rp 14.922/kg

Beras Medium: Rp 12.895/kg

Gula Kristal Putih: Rp 16.498/kg

Minyak Goreng Curah: Rp 18.208/kg

Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.376/liter

Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.139/liter

Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.479/liter

Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.905/kg

Daging Ayam Ras: Rp 30.960/kg

Daging Ayam Kampung: Rp 67.315/kg

Telur Ayam Ras: Rp 27.149/kg

Telur Ayam Kampung: Rp 45.399/kg

Susu Kental Manis Merek Bendera: Rp 12.633 (370 gr)

Susu Kental Manis Merek Indomilk: Rp 12.689 (370 gr)

Susu Bubuk Merek Bendera: Rp 42.085 (400 gr)

Susu Bubuk Merek Indomilk: Rp 41.442 (400 gr)

Garam Bata: Rp 1.693/buah

Garam Halus: Rp 9.800/kg

Cabai Merah Keriting: Rp 32.056/kg

Cabai Merah Besar: Rp 32.472/kg

Cabai Rawit Merah: Rp 44.019/kg

Bawang Merah: Rp 40.897/kg

Bawang Putih: Rp 30.999/kg

Gas Elpiji: Rp 19.945/tabung

Dari pemantauan tersebut, dapat disimpulkan bahwa beberapa komoditas mengalami penyesuaian harga. Garam bata mengalami kenaikan sebesar 5%, sedangkan garam halus naik 2,37%. Kenaikan juga terjadi pada susu kental manis merek Indomilk yang naik 2,43%.

Sebaliknya, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, di antaranya cabai rawit merah yang turun sebesar 6,48%, telur ayam kampung turun 2,49%, dan daging ayam ras mengalami penurunan sebesar 2,26%.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga

Perubahan harga sembako tidak terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab. Ada sejumlah faktor yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi harga pasar. Di antaranya adalah:

-Permintaan dan Penawaran: Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran dapat menyebabkan harga melonjak atau menurun drastis. Jika permintaan tinggi tetapi pasokan terbatas, harga cenderung naik.

-Cuaca dan Kondisi Alam: Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh cuaca. Musim kemarau, banjir, atau serangan hama bisa menyebabkan gagal panen dan menurunkan pasokan bahan pokok.

-Kebijakan Pemerintah: Regulasi seperti pembatasan impor, pengenaan pajak baru, atau penghapusan subsidi bisa berdampak langsung pada harga di pasar.

-Biaya Produksi dan Distribusi: Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, dan logistik turut mendorong naiknya harga kebutuhan pokok.

-Kurs dan Nilai Tukar: Barang-barang yang diimpor akan semakin mahal jika nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing.

-Inflasi dan Stabilitas Ekonomi: Inflasi yang tinggi menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan biaya hidup meningkat, termasuk harga sembako.

-Gangguan Distribusi: Masalah transportasi seperti kemacetan, pemogokan, atau cuaca ekstrem bisa menyebabkan kelangkaan di pasar lokal.

Harga sembako yang terus berfluktuasi menuntut masyarakat untuk lebih cermat dalam menyusun anggaran rumah tangga. Pemantauan rutin terhadap harga pasar menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi nasional maupun global.

Kondisi harga sembako juga menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada stabilitas pangan. Dengan mengetahui tren kenaikan dan penurunan harga, langkah-langkah antisipatif bisa segera diterapkan guna menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa harga-harga ini bisa berbeda antar pasar, bergantung pada lokasi dan kondisi distribusi lokal. Meski demikian, data rata-rata seperti ini tetap menjadi acuan penting bagi semua pihak baik konsumen, pedagang, maupun pembuat kebijakan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index