JAKARTA - Langkah besar pemerintah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui koperasi desa memasuki babak baru. Hari ini, Senin, 21 Juli 2025, momentum peluncuran kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) digelar di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan menyita perhatian publik dengan kehadiran sejumlah tokoh penting nasional.
Sejak pukul 08.00 WIB, beberapa pejabat tinggi negara tampak menghadiri acara tersebut. Di antara mereka, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terlihat hadir di lokasi acara peluncuran. Kehadiran mereka menandai pentingnya inisiatif KDMP sebagai proyek strategis nasional di bawah pemerintahan yang akan datang.
Tak hanya itu, acara juga dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dan anggota DPR RI sekaligus figur publik Varrel Bramasta, yang turut memberi warna tersendiri dalam kegiatan yang sarat pesan kebangsaan ini.
Peluncuran KDMP sendiri direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada hari yang sama. Salah satu lokasi yang dijadikan pusat kegiatan adalah KDMP Bentang, yang menjadi simbol kesiapan Klaten dalam menyambut program koperasi berbasis desa yang ambisius ini.
Sebelum acara peluncuran, Menteri Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas melakukan peninjauan langsung ke titik lokasi pelaksanaan guna memastikan semua aspek teknis dan administratif berjalan sesuai rencana. Ia menyampaikan optimisme bahwa koperasi ini akan menjadi garda depan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat desa dan kelurahan.
“InsyaAllah akan segera diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Prabowo. Ini bukan sekadar program, tapi gerakan ekonomi rakyat,” ujar Zulhas saat meninjau kesiapan lokasi.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie juga telah memberikan pernyataan sebelumnya terkait kemajuan pembentukan kelembagaan KDMP. Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Rabu, 9 Juli 2025, Budi menyampaikan bahwa proses pembentukan koperasi sudah mendekati 100 persen penyelesaian.
"Koperasi desa/kelurahan terdapat 80.560 telah terbentuk. Sebagian besar provinsi 100% terbentuk," ungkap Budi Arie di hadapan anggota Komisi VI.
Ia juga menambahkan bahwa dari total koperasi tersebut, sebanyak 77.120 di antaranya telah memiliki badan hukum, yang berarti secara legalitas, KDMP sudah bisa beroperasi secara resmi di banyak wilayah.
Program KDMP ini digagas sebagai instrumen penguatan ekonomi lokal yang menjangkau langsung ke level akar rumput. Melalui koperasi, pemerintah menargetkan terjadinya distribusi ekonomi yang lebih merata, penguatan UMKM desa, serta pemberdayaan masyarakat di luar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi konvensional.
Kehadiran Menteri Erick Thohir di lokasi turut menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan koperasi ini. Sebagai Menteri BUMN, Erick memandang keberadaan koperasi sebagai mitra strategis dalam menciptakan ekosistem usaha mikro yang terhubung dengan jaringan distribusi nasional.
Program KDMP juga disebut-sebut sebagai bagian dari visi besar Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam membangun ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kekuatan lokal dan kemandirian desa. Dengan struktur kelembagaan yang telah dibentuk di lebih dari 80.000 desa dan kelurahan, serta dukungan regulasi yang sudah disiapkan, peluncuran ini menjadi simbol dimulainya babak baru koperasi di Indonesia.
Menariknya, peluncuran ini tidak hanya melibatkan para pemangku kepentingan pemerintahan, tetapi juga menyentuh lapisan masyarakat desa secara langsung. Di berbagai daerah, pembentukan koperasi telah menjadi wadah baru bagi warga desa untuk mengakses pembiayaan, memasarkan produk, hingga menjalin kemitraan ekonomi yang lebih luas.
Kehadiran publik figur seperti Varrel Bramasta dalam peluncuran KDMP pun menjadi simbol dari upaya mendekatkan kebijakan publik kepada generasi muda. Dalam beberapa kesempatan, Varrel telah menyuarakan dukungannya terhadap penguatan ekonomi lokal dan pelibatan anak muda dalam kegiatan produktif berbasis komunitas.
Dengan infrastruktur kelembagaan yang hampir rampung dan dukungan politik yang kuat, peluncuran KDMP di Klaten bukan hanya seremoni simbolik, melainkan sebuah tonggak penting dalam perjalanan pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkeadilan.
Langkah selanjutnya yang menjadi tantangan adalah bagaimana koperasi-koperasi ini mampu tumbuh secara sehat, transparan, dan profesional di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah. Namun setidaknya, dengan fondasi yang sudah dibangun, KDMP telah membuka ruang baru bagi desa-desa di Indonesia untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional dari bawah.