JAKARTA - Transformasi koperasi nasional tak lagi sekadar wacana. Dengan diluncurkannya 80.081 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah, upaya penguatan ekonomi akar rumput kini semakin konkret. Salah satu komponen vital dalam mendukung keberhasilan koperasi tersebut adalah penyediaan akses listrik yang mudah dan andal. Di sinilah PT PLN (Persero) memainkan peran strategis, yakni mengintegrasikan layanan kelistrikan ke dalam ekosistem koperasi desa.
Dalam momen bersejarah yang berlangsung di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kehadiran koperasi dalam memperpendek rantai distribusi kebutuhan pokok rakyat. Menurutnya, koperasi merupakan jalan keluar dari ketergantungan masyarakat terhadap sistem distribusi yang panjang dan tidak efisien, terutama bagi warga berpenghasilan rendah.
“Saudara-saudara, 80 ribu koperasi ini adalah upaya kita memperpendek rantai distribusi bahan-bahan penting bagi rakyat. Rakyat kecil yang ekonominya masih lemah harus punya akses terhadap kebutuhan dasar dengan harga terjangkau,” tegas Presiden Prabowo di hadapan ribuan masyarakat yang hadir.
Lebih dari sekadar tempat belanja atau penyimpanan barang, koperasi yang diluncurkan ini dirancang sebagai pusat layanan masyarakat terpadu. Dilengkapi dengan fasilitas gudang, cold storage, apotek, kendaraan logistik, hingga layanan pinjaman super mikro, koperasi Merah Putih ditujukan untuk menjadi pusat aktivitas ekonomi desa sekaligus pendorong pemerataan pembangunan nasional berbasis ekonomi kerakyatan.
Menindaklanjuti visi tersebut, PLN menyatakan kesiapannya untuk mendukung koperasi melalui sistem layanan kelistrikan yang terintegrasi. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut koperasi desa sebagai mitra strategis dalam memperluas akses dan efisiensi transaksi listrik ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelosok pedesaan.
“Kami juga siap mendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi daerah melalui suplai listrik yang andal,” ujar Darmawan.
PLN akan mengintegrasikan layanan Payment Point Online Bank (PPOB) ke dalam sistem koperasi desa. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan pembayaran tagihan listrik langsung di koperasi, tanpa harus pergi ke tempat lain yang lebih jauh. Langkah ini tidak hanya memudahkan konsumen, tetapi juga membuka peluang pendapatan tambahan bagi koperasi itu sendiri.
Melalui mekanisme PPOB ini, setiap transaksi pembayaran listrik yang dilakukan di koperasi akan memberi kontribusi langsung dalam bentuk insentif. “Setiap orang (yang) bayar (listrik) di sini (Kopdes) nanti kita (Kopdes) akan dapat seribu sampai dua ribu (rupiah). Setiap transaksi seluruh desa tidak perlu jauh-jauh, cukup ke Kopdes,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Koperasi Merah Putih, Zulkifli Hasan.
Zulkifli, yang akrab disapa Zulhas, menjelaskan bahwa peluncuran koperasi ini merupakan bagian dari gerakan besar untuk membangun sistem ekonomi desa yang lebih modern, efisien, dan berpihak pada rakyat kecil. Ia menekankan bahwa koperasi Merah Putih bukanlah koperasi biasa, melainkan lembaga ekonomi masyarakat yang dirancang secara digital, profesional, dan berbasis prinsip gotong royong.
“Hari ini kita melahirkan wajah baru koperasi Indonesia: koperasi desa atau kelurahan Merah Putih. Koperasi yang tidak hanya menjadi wadah produksi dan distribusi, tetapi juga untuk memotong rantai pasok, memberantas tengkulak dan rentenir, pemberdayaan petani, nelayan, serta pelaku ekonomi desa dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan, ekonomi kerakyatan yang berkali-kali disampaikan oleh Bapak Presiden,” jelas Zulhas.
Dengan konsep multifungsi tersebut, koperasi Merah Putih juga menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti sembako, pupuk, dan layanan simpan pinjam yang telah terhubung dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Ini sekaligus memperlihatkan arah pengembangan koperasi yang tidak hanya lokal, tetapi juga nasional, bahkan digital secara operasional.
Komitmen PLN dalam mendukung keberlanjutan koperasi Merah Putih juga menjadi sinyal positif terhadap penguatan ekosistem ekonomi desa secara menyeluruh. Melalui integrasi layanan listrik dan sistem pembayaran digital, masyarakat di pedesaan akan semakin mudah menjangkau layanan kelistrikan yang selama ini mungkin terasa jauh atau rumit.
Tidak hanya untuk kepentingan transaksi rutin, akses listrik yang stabil juga memungkinkan koperasi desa mengoperasikan fasilitas penyimpanan seperti cold storage dengan optimal. Ini menjadi penting dalam menunjang distribusi komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan dari desa ke pasar yang lebih luas. Artinya, integrasi PLN ke dalam koperasi bukan hanya soal membayar listrik, tapi bagian dari strategi besar memodernisasi infrastruktur ekonomi desa.
Dengan sinergi lintas sektor antara pemerintah, PLN, koperasi, dan masyarakat, transformasi ekonomi desa yang diimpikan bukan lagi sekadar retorika. Koperasi Merah Putih dengan dukungan infrastruktur kelistrikan yang kuat berpotensi besar menjadi simpul pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.