JAKARTA - Langkah besar tengah direncanakan Mees Hilgers di bursa transfer musim panas ini. Bek Timnas Indonesia itu tampak sudah mengambil keputusan penting yang akan menentukan arah kariernya ke depan. Setelah lebih dari satu dekade membela FC Twente, mulai dari akademi hingga tim utama, Hilgers kini mengincar tantangan baru di luar Belanda.
Keinginan untuk meninggalkan Twente bukan sekadar spekulasi. Hilgers disebut-sebut tengah serius mempertimbangkan peluang untuk bergabung dengan klub baru sebelum musim 2025/2026 bergulir penuh. Meski kontraknya masih aktif hingga Juni 2026, bek berdarah Belanda-Indonesia itu tampaknya ingin mempercepat proses perpisahan demi mencari pengalaman baru di kompetisi yang lebih kompetitif.
Sinyal kuat kepergian Hilgers pun muncul di tengah persiapan Timnas Indonesia untuk pertandingan penting melawan Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan untuk pindah sebelum laga itu digelar memperlihatkan keseriusan Hilgers dalam mengatur ulang prioritas kariernya.
Yang menarik, kepindahan ini bukan semata karena ketertarikan dari klub-klub lokal. Nama Hilgers mulai masuk dalam daftar incaran sejumlah klub Eropa, khususnya dari Liga Italia dan La Liga Spanyol. Salah satu yang cukup gencar dikabarkan memantau situasinya adalah Venezia, klub yang kini diperkuat Jay Idzes, rekan sesama pemain naturalisasi Indonesia.
Kabar ketertarikan dari Venezia menambah panas rumor transfer sang pemain. Selain itu, beberapa tim dari Spanyol juga disebut menaruh minat terhadap Hilgers. Dengan situasi seperti ini, tak heran jika FC Twente mulai membuka opsi untuk melepas sang pemain.
“Preferensi dia adalah mendapatkan klub baru sekitar 1 Agustus,” ungkapnya. Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa Hilgers memang ingin segala proses kepindahan tuntas sebelum memasuki bulan Agustus.
Twente pun tampaknya tidak akan menjadi penghalang. Klub berjuluk The Tukkers itu siap melepas Hilgers, terlebih karena sang bek telah menunjukkan keinginan kuat untuk hengkang. Tidak hanya itu, sejak lama klub juga dikenal cukup fleksibel dalam melepas pemainnya yang ingin berkembang di luar negeri.
Meski telah menerima beberapa tawaran, Hilgers tetap selektif dalam menentukan destinasi berikutnya. Ia dikabarkan masih mempertimbangkan berbagai aspek dari klub-klub peminat, termasuk potensi menit bermain, gaya permainan tim, serta peluang tampil reguler di liga yang diinginkan.
Langkah strategis ini diambil bukan hanya demi nama besar atau eksposur semata. Hilgers menyadari bahwa bermain di kompetisi top Eropa seperti Serie A atau La Liga dapat menjadi titik balik kariernya. Apalagi, tampil di liga elit juga akan memberikan dampak positif terhadap performanya bersama Timnas Indonesia.
Keputusan cepat sangat penting dalam situasi ini. Laga melawan Arab Saudi dijadwalkan pada 8 Oktober 2025, dan Hilgers diprediksi ingin segera menyelesaikan urusan klub sebelum fokus penuh memperkuat lini belakang Garuda. Jika proses kepindahan berjalan mulus, ia diharapkan dapat tampil dalam kondisi terbaik baik fisik maupun mental pada pertandingan penting itu.
Dari sisi nilai pasar, Mees Hilgers bukanlah pemain sembarangan. Menurut data dari laman Transfermarkt, bek bertinggi 185 cm ini memiliki valuasi sebesar 6,5 juta euro atau sekitar Rp114,4 miliar. Nilai tersebut menjadikannya salah satu aset berharga yang dimiliki Indonesia di panggung Eropa.
Selama berseragam FC Twente, Hilgers telah mencatat 131 penampilan di level senior sejak debut pada 2020. Statistik tersebut mencerminkan peran vitalnya dalam skuat utama Twente selama beberapa musim terakhir. Ia bukan hanya pemain pelapis, tetapi bagian penting dalam struktur pertahanan tim.
Perjalanan panjang Hilgers bersama Twente dimulai sejak 2011 ketika dirinya baru berusia 10 tahun. Ia menjalani seluruh fase pembinaan di akademi klub asal Enschede itu, sebelum naik ke tim senior dan menjalani debut melawan Ajax pada Desember 2020. Selama 14 tahun, Hilgers mengabdikan diri untuk satu klub saja sebuah loyalitas yang jarang ditemui di era sepak bola modern.
Meski begitu, belum adanya raihan trofi besar bersama Twente menjadi salah satu alasan yang mendorongnya untuk mencari tantangan baru. Ia diyakini ingin mencoba meraih prestasi lebih tinggi di klub yang dapat membawanya ke panggung yang lebih luas, baik di level domestik maupun Eropa.
Tak hanya Venezia dan beberapa tim Spanyol, nama Ajax Amsterdam juga pernah dikaitkan dengan Hilgers. Bahkan, ia berpotensi dilatih oleh pelatih keturunan Indonesia, John Heitinga, jika transfer ke sana benar-benar terwujud. Namun, sejauh ini belum ada kabar konkret soal kesepakatan antara kedua pihak.
Di tengah situasi ini, beberapa media asing sempat menyebut bahwa Hilgers “tidak laku” di Eropa, dan berpotensi pindah ke Asia. Namun rumor tersebut dibantah secara tidak langsung lewat banyaknya ketertarikan dari klub-klub besar di Eropa.
Apa pun keputusan akhirnya, jelas bahwa Mees Hilgers tengah berada di persimpangan penting dalam kariernya. Dengan pengalaman, usia yang masih muda, dan kualitas teknis sebagai bek modern, ia punya modal besar untuk sukses di liga mana pun yang ia pilih. Kini, tinggal menunggu waktu untuk melihat di mana Hilgers akan membuka lembaran baru dalam perjalanan panjang sepak bolanya.