JAKARTA - Kepercayaan diri menjadi bekal utama Timnas basket 3x3 putri Indonesia saat menghadapi tantangan besar di FIBA 3x3 Women’s Series Jakarta. Di tengah dominasi tim-tim kuat Asia seperti Australia dan Filipina, Srikandi Merah Putih tetap menatap laga dengan penuh semangat. Mereka datang bukan untuk sekadar tampil, tapi untuk unjuk gigi dan membuktikan bahwa Indonesia juga mampu bersaing di level internasional.
Dengan komposisi perpaduan antara pemain muda dan senior, skuad Indonesia membawa amunisi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Nama-nama seperti Natasha Debby, Evelyn Fiyo, Natasya Amelia, dan Valencia Callistan menghiasi roster utama. Mereka dipilih karena dinilai mampu membawa keseimbangan antara energi muda dan pengalaman bertanding.
Pelatih kepala Fandi Andika Ramadhani, atau akrab disapa Rama, tak ragu menyatakan bahwa timnya akan tampil ngotot sejak awal. Ia menilai bahwa bermain di kandang sendiri memberikan dorongan mental yang besar bagi para pemain.
"Kami fokus membangun chemistry dan kekuatan fisik. Target kami ialah menunjukkan daya saing dan semangat juang Indonesia," kata Rama.
Persiapan yang dilakukan tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga pembentukan mental bertanding. Rama melihat bahwa kunci menghadapi lawan tangguh adalah soliditas tim dan kepercayaan satu sama lain. Ia berharap bahwa anak asuhnya mampu mengimbangi gaya permainan cepat dan agresif yang biasa diperagakan oleh tim-tim dari luar negeri.
Salah satu pilar utama dalam skuad adalah Natasha Debby. Meski selama ini lebih dikenal bermain di nomor reguler, kali ini ia dipercaya tampil membela Merah Putih di nomor 3x3. Bagi pebasket berusia 31 tahun itu, ini adalah pengalaman sekaligus tantangan baru dalam kariernya.
“Kami sudah banyak perkembangan dibanding dari minggu kemarin. Kami saling mengerti satu sama lain,” ujar Debby, menggambarkan proses adaptasi yang cukup cepat di antara pemain.
“Sangat senang bisa main membela timnas, kali ini di 3x3. Ini tantangan baru bagi saya," lanjutnya.
Peran Natasha Debby tidak hanya sebagai pemain, tetapi juga sebagai panutan bagi rekan-rekan yang lebih muda. Dengan pengalamannya, ia mampu mengarahkan tim di tengah tekanan pertandingan, serta memberikan motivasi ketika semangat mulai menurun. Kombinasi antara kepemimpinan Debby dan agresivitas para pemain muda diyakini menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia.
Namun tantangan di Pool B tidak main-main. Timnas Indonesia harus menghadapi dua lawan berat yang memiliki catatan prestasi mentereng di ajang internasional: Australia dan Filipina.
Australia menurunkan skuad yang dipenuhi pemain tangguh seperti Hannah Hank, Anneli Maley, Miela Sowah, dan Marena Whittle. Keempatnya telah sering tampil dalam turnamen kelas dunia, dengan teknik permainan yang agresif dan pertahanan rapat. Dari sisi pengalaman, Australia jelas lebih unggul, namun Indonesia tak gentar.
Filipina pun membawa amunisi berbahaya. Nama-nama seperti Mikka Cacho, Reynalyn Ferrer, Alexis Pana, dan Kaye Pingol sudah terbiasa bermain bersama dan memiliki chemistry yang kuat. Mereka dikenal sebagai tim yang memiliki kecepatan tinggi dan strategi rotasi bola yang efektif.
Meski harus bersaing dengan dua kekuatan besar itu, skuad Indonesia memiliki keunggulan lain: dukungan publik tuan rumah. Bertanding di Plaza Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, menjadi keuntungan tersendiri. Kehadiran penonton diharapkan mampu memberikan suntikan semangat ekstra bagi para pemain di lapangan.
“Tampil di hadapan publik sendiri menjadi nilai tambah untuk bisa melangkah jauh di FIBA 3x3 Women’s Series Jakarta,” tegas pelatih Rama.
Atmosfer pertandingan di Jakarta memang digadang-gadang akan sangat meriah. Lokasi venue yang disulap menjadi lapangan basket 3x3 berstandar dunia menunjukkan keseriusan panitia dalam menyukseskan event ini. Tidak hanya fasilitas, aspek promosi dan penjualan tiket pun dilakukan secara masif. Tiket harian dijual mulai dari Rp 10.000, sementara tiket terusan dibanderol seharga Rp300.000.
Antusiasme publik terhadap turnamen ini diprediksi tinggi, apalagi dengan hadirnya tim nasional yang tampil sebagai tuan rumah. Partisipasi masyarakat tidak hanya penting untuk membangun atmosfer pertandingan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan langsung terhadap kemajuan olahraga basket 3x3 putri di Indonesia.
Jadwal pertandingan Timnas basket 3x3 putri Indonesia juga sudah ditetapkan. Mereka akan menghadapi Australia lebih dulu pada pukul 15.45, kemudian melawan Filipina di pertandingan malam pada pukul 19.45. Dua pertandingan itu akan menjadi penentu nasib Indonesia di fase grup, apakah bisa melaju ke babak selanjutnya atau tidak.
Partisipasi dalam FIBA 3x3 Women’s Series Jakarta bukan sekadar kompetisi, tetapi juga kesempatan untuk belajar, berkembang, dan memperkenalkan potensi basket putri Indonesia di kancah internasional. Tim ini adalah representasi semangat baru yang lahir dari regenerasi pemain, pelatihan berkelanjutan, serta dukungan federasi dan masyarakat.
Langkah Timnas basket 3x3 putri Indonesia memang tidak mudah. Tapi dengan semangat pantang menyerah, strategi yang matang, dan dukungan dari penonton tuan rumah, kejutan bukan hal yang mustahil. Apapun hasilnya nanti, keikutsertaan mereka di ajang ini menjadi pijakan penting dalam sejarah perkembangan basket 3x3 putri Tanah Air.