Kereta Api

Kereta Api Diminati Warga Sumut

Kereta Api Diminati Warga Sumut
Kereta Api Diminati Warga Sumut

JAKARTA - Kesadaran masyarakat akan pentingnya moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan semakin meningkat. Di Sumatera Utara, tren ini terlihat dari semakin banyaknya warga, terutama kalangan muda, yang memilih kereta api sebagai sarana utama dalam beraktivitas maupun bepergian. Selain aman dan nyaman, moda ini juga menawarkan kepastian jadwal dan efisiensi waktu yang sulit ditandingi oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum lainnya.

Fenomena ini tercermin dari pengalaman tiga mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) yang memanfaatkan kereta api untuk berlibur selama masa jeda kuliah. Mereka adalah Nur Agustilahmi Nasution, Alya, dan Ayu Nabila Putri, yang saat itu akan berangkat dari Stasiun Medan menuju Rantau Prapat menggunakan KA Sribilah Utama.

Nur Agustilahmi Nasution, yang akrab disapa Lahmi, menyampaikan alasannya lebih memilih kereta api daripada moda transportasi lainnya. Ia menilai bahwa kereta api memberikan keamanan, kenyamanan, serta ketepatan jadwal yang membuat perjalanan menjadi lebih terprediksi.

“Hal ini tentu sangat memudahkan saya sebagai penumpang sekaligus pelanggan setia kereta api,” kata Lahmi.

Kenyamanan juga menjadi pertimbangan utama bagi Alya. Ia menilai kereta api lebih unggul dibanding kendaraan pribadi karena bebas dari kemacetan, kursinya nyaman, dan suasana di dalamnya tertata rapi. “Saat ini kereta api juga semakin bersih dan tertata rapi, sehingga membuat perjalanan terasa lebih aman dan tenang,” ungkap Alya.

Senada dengan itu, Ayu Nabila Putri menambahkan bahwa suasana tenang di dalam kereta sangat mendukung kegiatan seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau beristirahat. Baginya, kenyamanan itu diperkuat oleh tarif tiket yang terjangkau, apalagi bagi mahasiswa.

“Fasilitasnya cukup lengkap, dan yang paling penting, harganya terjangkau, apalagi untuk mahasiswa seperti saya,” ujar Ayu.

Daya tarik kereta api tak hanya dirasakan oleh pengguna langsung, namun juga tercermin dari peningkatan signifikan jumlah penumpang selama beberapa waktu terakhir. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mencatat pertumbuhan pengguna yang cukup tinggi.

Menurut Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, kereta api terus mendapat sambutan positif karena keunggulannya dalam hal keamanan, kenyamanan, efisiensi waktu, dan kontribusinya terhadap lingkungan.

“Dengan beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi ke kereta api, dapat membantu mengurangi angka kecelakaan, kemacetan, emisi gas buang, serta menghemat waktu dan tenaga,” jelas As’ad.

Lebih lanjut, As’ad menyebutkan bahwa efisiensi kereta api juga terlihat dari daya angkut yang besar. Dalam satu kali perjalanan, rangkaian kereta api jarak jauh di Sumatera Utara mampu menampung antara 500 hingga 600-an penumpang. Misalnya, KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP memiliki kapasitas hingga 636 penumpang per perjalanan.

“Kapasitas tersebut setara dengan sekitar 90 mobil berkapasitas tujuh penumpang atau 318 sepeda motor,” ungkapnya.

Data menunjukkan bahwa pada akhir pekan, kereta api di wilayah ini melayani rata-rata 7.500 hingga 8.500 penumpang per hari. Sementara pada hari kerja, jumlah penumpang berkisar antara 5.500 hingga 7.000 orang per hari. Sepanjang Semester I 2025, tercatat 1.328.372 orang telah menggunakan layanan kereta api di Sumut, meningkat 8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.224.340 penumpang.

Tingkat ketepatan waktu pun menjadi indikator penting keberhasilan layanan. Berdasarkan data, tingkat ketepatan waktu kedatangan kereta penumpang mencapai 99,62 persen, naik dari 99,23 persen pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, ketepatan waktu keberangkatan tetap konsisten di angka 99,83 persen.

Selain pelayanan terhadap penumpang, KAI Divre I Sumut juga menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Beberapa langkah konkret telah diambil, seperti pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Stasiun Medan, serta penyediaan water station gratis di stasiun Medan dan Tebing Tinggi. Inisiatif lainnya termasuk layanan face recognition di Stasiun Medan, yang memungkinkan penumpang naik kereta tanpa perlu menunjukkan tiket fisik.

Berbagai langkah tersebut menunjukkan bahwa pengembangan moda transportasi tidak hanya soal efisiensi dan kenyamanan, namun juga bagaimana kontribusinya terhadap kualitas hidup masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

Pilihan masyarakat Sumatera Utara terhadap kereta api mencerminkan perubahan gaya hidup yang semakin sadar akan pentingnya menjaga bumi, sekaligus mendambakan sistem transportasi yang andal dan bersahabat. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan, kereta api bukan hanya menjadi moda transportasi alternatif, melainkan solusi utama mobilitas modern yang sehat dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index