JAKARTA - Optimisme pelaku pasar terhadap arah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencuat. Indikasi penguatan yang tercermin dari tren pembelian dan sentimen positif mendorong proyeksi penguatan IHSG dalam waktu dekat. Para analis dari MNC Sekuritas memandang kondisi pasar saat ini cukup kondusif bagi investor yang ingin memanfaatkan peluang teknikal jangka pendek.
Dalam laporan riset hariannya, tim analis MNC Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG memiliki potensi melanjutkan penguatan. Prediksi tersebut muncul setelah IHSG sebelumnya mengalami kenaikan tipis ke level 7.617. Kenaikan tersebut disertai dengan peningkatan volume pembelian yang menjadi sinyal positif dari sisi teknikal.
"Penguatan IHSG diperkirakan akan menguji rentang level 7.675 hingga 7.699," demikian bunyi proyeksi dari tim analis. Dalam situasi pasar yang relatif stabil, level-level teknikal menjadi referensi penting dalam menentukan strategi trading harian.
- Baca Juga Hilirisasi Nikel Dongkrak Investasi
Tim analis juga mengidentifikasi area penting untuk memperkirakan arah pergerakan indeks. Support IHSG berada pada kisaran 7.344 hingga 7.485, sementara resistance diperkirakan berada di rentang 7.675 hingga 7.758. Apabila IHSG mampu menembus batas resistance atas, maka potensi kenaikan lebih lanjut terbuka lebar.
Kondisi ini terjadi setelah IHSG menyentuh level tertinggi sebelumnya di 7.617,91. Meskipun tidak mencatat lonjakan signifikan, tren naik secara konsisten menjadi indikasi bahwa pelaku pasar mulai kembali percaya diri terhadap prospek pasar saham domestik.
Dalam situasi pasar yang demikian, MNC Sekuritas memberikan beberapa rekomendasi saham yang dinilai berpotensi mencatatkan kinerja positif dalam jangka pendek. Rekomendasi ini menyasar emiten dari berbagai sektor, mulai dari barang konsumsi hingga telekomunikasi dan tambang.
CMRY – PT Cisarua Mountain Dairy Tbk
Saham sektor barang konsumsi primer ini menarik perhatian analis MNC Sekuritas karena pergerakan positifnya yang disertai volume beli yang meningkat. CMRY sempat menguat sebesar 4,21% hingga mencapai level Rp4.950.
Rentang harga yang dinilai ideal untuk mencermati saham ini adalah antara Rp4.730 hingga Rp4.900. Dengan target harga di kisaran Rp5.050 hingga Rp5.225, investor disarankan melakukan cut loss jika harga turun di bawah Rp4.600. Strategi ini cocok bagi investor yang mengutamakan momentum jangka pendek, dengan risiko yang relatif terukur.
EXCL – PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk
Saham sektor telekomunikasi ini juga termasuk dalam radar saham pilihan hari ini. Selama EXCL mampu bertahan di atas level stop loss Rp2.480, maka potensi penguatan tetap terbuka.
Area harga antara Rp2.510 hingga Rp2.540 dianggap sebagai titik menarik untuk entry position atau profit taking. Target penguatan ditetapkan di Rp2.630 hingga Rp2.720. Kinerja saham EXCL mencerminkan prospek sektor telekomunikasi yang tetap menjanjikan di tengah adopsi teknologi digital yang semakin masif.
PSAB – J Resources Asia Pasifik Tbk
Sektor tambang juga tidak luput dari pantauan MNC Sekuritas, salah satunya adalah saham PSAB. Saham ini diperkirakan memiliki ruang penguatan selama tetap diperdagangkan di atas level stop loss Rp402.
Harga pantauan berada pada kisaran Rp410 hingga Rp416, dengan target penguatan di area Rp446 hingga Rp474. Potensi kenaikan harga saham ini turut mencerminkan sentimen positif terhadap sektor logam mulia dan tambang, terutama ketika ada kekhawatiran global terkait inflasi dan kebijakan suku bunga.
RAJA – Rukun Raharja Tbk
Saham RAJA juga menunjukkan performa yang solid, dengan catatan penguatan sebesar 5,04% ke Rp2.500. Penguatan tersebut ditopang oleh kenaikan volume beli, meski sempat tertahan oleh garis moving average 20 (MA20).
MNC Sekuritas menilai saham RAJA masih memiliki ruang penguatan. Investor dapat mencermati harga antara Rp2.430 hingga Rp2.470, dengan target kenaikan di kisaran Rp2.560 hingga Rp2.700. Stop loss disarankan di bawah level Rp2.360.
Kinerja RAJA menunjukkan bahwa saham-saham sektor energi dan utilitas masih menarik perhatian, terlebih dalam konteks hilirisasi dan kebutuhan energi yang terus meningkat di dalam negeri.
Waspadai Aksi Profit Taking
Meski prospek jangka pendek terlihat positif, analis tetap mengingatkan investor untuk waspada terhadap potensi aksi ambil untung (profit taking) yang bisa menahan laju penguatan IHSG. Kenaikan indeks yang terlalu cepat dalam waktu singkat bisa memicu pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan, terutama pada saham-saham yang sudah naik signifikan.
Kondisi makroekonomi global juga masih menjadi variabel penting. Fluktuasi harga komoditas, nilai tukar rupiah, serta perkembangan suku bunga The Fed bisa berdampak pada dinamika pasar domestik. Oleh sebab itu, kehati-hatian tetap diperlukan, terutama bagi investor ritel yang lebih sensitif terhadap perubahan harga dalam jangka pendek.
Strategi Trading: Momentum dan Manajemen Risiko
Rekomendasi saham yang disampaikan MNC Sekuritas mencerminkan pendekatan teknikal berbasis momentum. Dalam kondisi pasar yang cenderung sideways atau menguat terbatas, strategi ini dapat memberikan peluang bagi investor harian atau swing trader.
Namun demikian, manajemen risiko tetap menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Menentukan level stop loss dan target harga yang realistis sangat penting untuk mengantisipasi volatilitas. Investor juga disarankan untuk tidak terpaku pada satu sektor saja, melainkan melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan potensi kerugian.
Secara keseluruhan, pergerakan IHSG yang menunjukkan arah positif menjadi peluang bagi investor untuk memaksimalkan potensi keuntungan. Dengan pendekatan yang disiplin dan analisis yang tepat, pasar saham masih menawarkan potensi menarik di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang.