Pertambangan

Masa Depan Pertambangan Berkelanjutan

Masa Depan Pertambangan Berkelanjutan
Masa Depan Pertambangan Berkelanjutan

JAKARTA - Praktik pertambangan di Indonesia kini menghadapi era baru yang menuntut keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Berbeda dari pandangan lama yang sering mengasosiasikan pertambangan dengan dampak negatif, kini perusahaan tambang diwajibkan untuk menjalankan kegiatan yang ramah lingkungan dan sesuai regulasi ketat pemerintah. Tekanan global dan tuntutan masyarakat mendorong pertambangan berkelanjutan menjadi suatu keharusan yang tidak bisa diabaikan.

Salah satu perusahaan yang menjalankan komitmen tersebut adalah Harita Nickel, yang beroperasi di sekitar perairan Pulau Obi. Windy Prayogo, Environment Marine Manager Harita Nickel, menjelaskan bahwa pengelolaan limbah dan kualitas air menjadi fokus utama karena lokasi penambangan dan bongkar muat nikel yang berdekatan dengan laut. “Manajemen sadar betul akan kondisi laut yang harus dijaga dan tidak boleh sampai tercemar oleh kegiatan penambangan,” ungkap Windy.

Pemantauan Kualitas Air yang Ketat

Harita Nickel menerapkan sistem pemantauan kualitas air secara berkala menggunakan Sparing (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Industri Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan) yang merupakan instrumen dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Selain itu, pengujian kualitas air juga dilakukan secara rutin melalui laboratorium independen yang terakreditasi, untuk memastikan air tambang dan hasil pengolahan memenuhi standar baku mutu yang berlaku.

“Pengelolaan limbah cair kegiatan penambangan terkoneksi langsung dengan Kementerian LHK Indonesia secara online dengan menggunakan instrumen Sparing,” tambah Windy pada acara Energy & Mining Editor Society (E2S) Retret 2025 yang bertema “Collaboration to Advance The ESDM Sector” di Bogor.

Ke depannya, Harita Nickel berencana mengembangkan inovasi teknologi pengelolaan air yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya target ke-6 tentang air bersih dan sanitasi serta ke-13 mengenai penanganan perubahan iklim.

Inovasi Pengendalian Sedimen untuk Menjaga Laut Pulau Obi

Untuk mengurangi dampak lingkungan, Harita Nickel membangun lebih dari 52 kolam sedimentasi di area Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trimegah Bangun Persada (TBP) dan PT Gane Permai Sentosa (GPS). Kolam ini berfungsi menangkap partikel sedimen yang terbawa dari aktivitas penambangan sebelum air tersebut dilepaskan ke lingkungan. Sistem ini memastikan air yang kembali ke lingkungan telah memenuhi standar baku mutu yang ketat.

“Ukuran kolam sedimen lebih dari 500 ukuran kolam renang olimpiade,” jelas Windy, menunjukkan skala besar upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan perusahaan.

Pendekatan adaptif dan terintegrasi ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan air dan limbah pertambangan yang berkelanjutan bukan hanya mungkin, tapi juga penting demi keberlangsungan industri sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Kepatuhan Lingkungan oleh PT Dairi Prima Mineral

PT Dairi Prima Mineral, yang beroperasi dalam penambangan seng dan timah hitam sejak 1998, juga menunjukkan komitmen kuat terhadap pengelolaan lingkungan. Baiq Idayani, Government & Media Relations Manager perusahaan, menyatakan bahwa manajemen sangat memperhatikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan sebagai persyaratan operasional.

“Ini menunjukkan betapa manajemen sangat memberikan perhatian khusus terhadap kepatuhan terhadap regulasi guna menjaga lingkungan di sekitar area tambang tetap terjaga,” ujar Idayani.

Perusahaan saat ini tengah mengupayakan persetujuan revisi Feasibility Study dari Kementerian ESDM serta Addendum Kelayakan Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup. Idayani berharap dukungan pemerintah pusat dan daerah dapat memperlancar proses perizinan konstruksi dan operasi.

Menuju Pertambangan Hijau dan Berkelanjutan

Tren pertambangan masa depan di Indonesia semakin jelas mengarah pada praktik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Regulasi ketat pemerintah yang didukung pengawasan intensif serta keterbukaan informasi kepada masyarakat menuntut perusahaan tambang untuk menerapkan prinsip good mining practice secara konsisten.

Inisiatif seperti pengelolaan limbah cair yang terhubung langsung secara online dengan Kementerian LHK, pengembangan kolam sedimentasi berskala besar, dan proses sertifikasi lingkungan independen menjadi contoh bagaimana industri pertambangan dapat berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kendati menghadapi tantangan operasional dan regulasi, perusahaan seperti Harita Nickel dan Dairi Prima Mineral membuktikan bahwa pertambangan berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan. Komitmen mereka tidak hanya menjaga keberlangsungan usaha, tetapi juga melindungi ekosistem dan memenuhi aspirasi masyarakat yang semakin kritis terhadap lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index