JAKARTA - Perkembangan kendaraan listrik di Bali terus mengalami percepatan, terutama di kawasan wisata Sanur. Untuk mendukung operasional shuttle bus listrik yang kini mulai melayani masyarakat, PT PLN (Persero) UID Bali berencana menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Saat ini, di kawasan Semawang, Sanur, telah tersedia satu SPKLU berkapasitas 50 kW dan satu SPKLU khusus kendaraan roda dua. Penambahan SPKLU diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan, kepraktisan, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik di wilayah ini.
Rencana Kemitraan dan Lokasi Strategis
Manager Strategi Pemasaran PT PLN UID Bali, Eko Sudaryono, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Bumda Intaran. “Nanti rencananya kami akan diskusi untuk kemitraan (SPKLU) di lokasi parkir Mertasari,” ungkapnya. Meskipun rincian jumlah dan kapasitas daya SPKLU di Mertasari belum dapat dipastikan, Eko berharap penambahan SPKLU dapat terealisasi tahun ini. “Harapannya SPKLU bisa dimanfaatkan untuk operasional di sisi shuttle bus tersebut,” tambahnya.
Sebaran SPKLU di Bali
Saat ini tercatat ada 168 SPKLU yang tersebar di 101 titik lokasi di Bali, dengan 50 unit khusus untuk kendaraan roda dua. Mayoritas SPKLU berada di Bali Selatan, mengingat wilayah ini menjadi pusat pariwisata sekaligus konsentrasi pengguna kendaraan listrik yang lebih tinggi dibandingkan Bali Utara maupun Bali Timur. Meski demikian, Eko menegaskan pentingnya menempatkan SPKLU di beberapa titik di luar Bali Selatan untuk menunjang kebutuhan masyarakat yang ingin bepergian ke berbagai kawasan di pulau ini menggunakan kendaraan listrik.
Penggunaan SPKLU oleh Turis dan Masyarakat
Sejumlah turis pun telah mulai memanfaatkan SPKLU, meskipun Eko tidak memiliki data pasti karena sistem pengisian bersifat self-service. Ke depan, PLN UID Bali berencana menambah unit SPKLU di lokasi lain, dengan memastikan jarak antar-SPKLU mudah ditemukan. Menurut Eko, jangkauan mobil listrik saat ini, dengan kemampuan menempuh 200 hingga 400 km, sudah lebih dari cukup untuk mendukung mobilitas. “Kalau 33,4 km itu paling cuma turun sekitar 10% penggunaan dari baterai apabila dia full. Jadi, lebih dari cukup sebenarnya kalau untuk saat ini,” ungkapnya.
Uji Coba Bus Listrik di Sanur
Sejak awal Agustus, enam bus listrik telah diujicobakan secara gratis di kawasan Sanur. Bus ini beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 22.00 Wita, dengan pemberangkatan terakhir pukul 21.00 Wita. Kapasitas tiap bus mampu menampung 10 hingga 12 penumpang, dan layanan ini cukup diminati baik oleh warga lokal maupun turis asing. Pantauan di Pantai Mertasari menunjukkan banyak wisatawan yang menaiki bus listrik, bahkan ada yang menunggu giliran untuk menikmati perjalanan dengan kendaraan ramah lingkungan tersebut.
Manfaat Penambahan SPKLU untuk Mobilitas dan Pariwisata
Penambahan SPKLU tidak hanya mendukung operasional bus listrik, tetapi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik pribadi. Dengan distribusi yang tepat, masyarakat maupun turis tidak perlu khawatir kehabisan daya, dan perjalanan antarwilayah di Bali dapat lebih lancar. Strategi ini juga mendukung upaya Bali menjadi destinasi wisata yang modern sekaligus ramah lingkungan.
Tantangan dan Strategi ke Depan
Salah satu tantangan utama pengembangan kendaraan listrik adalah ketersediaan SPKLU yang tersebar merata. Namun, dengan rencana penambahan unit di lokasi strategis, termasuk di luar Bali Selatan, PLN berharap ekosistem kendaraan listrik di pulau ini dapat berkembang lebih baik. Ke depannya, kombinasi bus listrik, kendaraan listrik pribadi, dan SPKLU yang memadai akan meningkatkan kualitas mobilitas, mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, dan menghadirkan pengalaman wisata yang lebih modern dan bersih.
Rencana penambahan SPKLU di kawasan Sanur dan sekitarnya menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam mendukung transisi menuju energi bersih. Langkah ini tidak hanya memudahkan operasional shuttle bus listrik, tetapi juga memberikan fasilitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Dengan strategi penempatan yang tepat dan penambahan unit secara bertahap, Bali terus memperkuat posisinya sebagai pionir penggunaan kendaraan listrik, sekaligus menghadirkan transportasi publik yang modern, aman, dan ramah lingkungan.