JAKARTA - Pergerakan pasar saham Indonesia menunjukkan tren positif yang terus meningkat, seiring dengan catatan rekor baru pada indeks harga saham gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI). Sepanjang pekan ini, BEI mencatat kapitalisasi pasar mengalami peningkatan 0,36% menjadi Rp14.182 triliun dari Rp14.131 triliun pada pekan sebelumnya. Lonjakan ini sejalan dengan IHSG yang bergerak naik sebesar 0,36% dan ditutup pada level 7.830,493 dari 7.858,851 pada pekan sebelumnya.
Kenaikan IHSG sepekan terakhir tidak lepas dari tingginya minat investor domestik maupun asing, meski investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,12 triliun. Sepanjang tahun 2025, akumulasi net sell investor asing mencapai Rp50,95 triliun. Meski begitu, pasar saham domestik tetap menunjukkan fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang, tercermin dari berbagai rekor baru yang dicetak selama pekan ini.
Rekor All Time High IHSG dan Kapitalisasi Pasar
Salah satu pencapaian penting yang menjadi sorotan adalah rekor All Time High (ATH) IHSG. Pada hari Kamis, IHSG menembus level 7.952,088, melampaui rekor sebelumnya di 7.943,825 yang tercatat pada pekan sebelumnya. Momentum positif ini diikuti dengan pencapaian kapitalisasi pasar yang juga mencatat rekor tertinggi, yaitu Rp14.377 triliun pada hari yang sama, melampaui capaian sebelumnya Rp14.372 triliun.
Rekor tersebut menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia semakin diminati investor, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Aktivitas perdagangan yang tinggi turut menjadi indikator positif bagi likuiditas pasar dan kepercayaan investor terhadap fundamental perusahaan tercatat di BEI.
Aktivitas Transaksi Saham Meningkat
Tidak hanya IHSG dan kapitalisasi pasar, frekuensi dan volume transaksi saham juga mencatatkan rekor baru. Pada Jumat pekan lalu, frekuensi transaksi saham mencapai 2,49 juta kali transaksi, melewati capaian sebelumnya 2,36 juta kali pada Senin. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 40,69% menjadi Rp25,22 triliun dibandingkan Rp17,92 triliun pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian juga naik 19,56% menjadi 47,19 miliar lembar saham dari 39,47 miliar lembar saham.
Peningkatan frekuensi dan volume transaksi ini mencerminkan minat investor yang tinggi, baik untuk trading jangka pendek maupun investasi jangka panjang. Selain itu, aktivitas transaksi yang meningkat juga menjadi sinyal bahwa pasar saham Indonesia semakin likuid dan dinamis, memberikan peluang bagi investor untuk melakukan diversifikasi portofolio.
Pertumbuhan Emisi dan Obligasi di BEI
Selain transaksi saham, BEI mencatat pertumbuhan signifikan dalam emisi dan instrumen surat berharga lainnya. Sepanjang tahun 2025, tercatat 122 emisi dari 68 emiten dengan nilai total Rp138,84 triliun. Di sektor obligasi dan sukuk, terdapat 635 emisi dengan nominal outstanding Rp513,93 triliun dan USD117,27 juta, diterbitkan oleh 137 emiten. Selain itu, BEI juga mencatat 200 seri Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp6.360,61 triliun dan USD502,10 juta, serta 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,13 triliun.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa BEI tidak hanya menjadi pusat perdagangan saham, tetapi juga menjadi sarana penting bagi pembiayaan korporasi dan pemerintah melalui berbagai instrumen keuangan. Diversifikasi instrumen yang tersedia memungkinkan investor menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Optimisme Investor dan Fundamental Pasar
Kenaikan kapitalisasi pasar dan aktivitas transaksi yang tinggi menegaskan optimisme investor terhadap fundamental pasar modal Indonesia. Investor domestik dan institusi mulai memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan portofolio, sementara investor asing tetap mengamati pergerakan pasar dengan cermat.
Kondisi positif ini juga membuka peluang bagi perusahaan tercatat untuk mendapatkan akses modal melalui emisi saham baru atau obligasi, mendukung pertumbuhan bisnis dan ekspansi usaha. Dengan adanya likuiditas yang tinggi, investor memiliki fleksibilitas untuk masuk dan keluar pasar sesuai strategi investasi masing-masing.
Sepanjang pekan terakhir, pasar saham Indonesia mencatatkan berbagai rekor baru, baik dari sisi IHSG, kapitalisasi pasar, maupun aktivitas transaksi saham. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental pasar modal domestik, meskipun masih terdapat tekanan dari investor asing yang melakukan net sell.
Dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, pertumbuhan emisi saham, obligasi, dan instrumen pasar modal lainnya, BEI semakin memperkuat posisinya sebagai pusat perdagangan yang dinamis dan likuid. Investor memiliki kesempatan untuk memanfaatkan momentum ini untuk diversifikasi portofolio, mengoptimalkan strategi investasi, dan mendukung pertumbuhan korporasi di Indonesia.
Tren positif ini menjadi sinyal optimisme bagi pasar modal Indonesia ke depan, seiring dengan meningkatnya partisipasi investor dan ketersediaan berbagai instrumen keuangan yang dapat disesuaikan dengan tujuan investasi masing-masing. Kapitalisasi pasar yang terus tumbuh dan aktivitas perdagangan yang tinggi menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin matang, stabil, dan menjanjikan peluang jangka panjang bagi seluruh pelaku pasar.