Kementerian BUMN Apresiasi Kesuksesan Program Turn Around Kopi PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo yang Mampu Tingkatkan Produktivitas

Kamis, 05 Juni 2025 | 11:29:17 WIB
Kementerian BUMN Apresiasi Kesuksesan Program Turn Around Kopi PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo yang Mampu Tingkatkan Produktivitas

JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, Sub Holding PTPN III (Persero), dalam menjalankan program Turn Around Kebun Kopi di Kawasan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur. Program yang dijalankan melalui Kerjasama Operasi (KSO) ini tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat posisi Kopi Jawa Arabika di pasar global.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengunjungi langsung Java Coffee Estate (JCE) dan Pabrik Kopi milik KSO PTPN IV PalmCo bersama PTPN I SupportingCo di kawasan tersebut. Dalam kunjungan ini, Kartika menyatakan bahwa program peremajaan dan peningkatan kualitas kebun kopi yang dilakukan PalmCo telah menunjukkan perkembangan signifikan.

“Hari ini kita melihat langsung pengerjaan peremajaan kebun kopi yang dilakukan PalmCo berdampak besar pada pertumbuhan produksi,” ujar Kartika, yang akrab disapa Tiko.

Peningkatan Produktivitas Berbasis Teknologi dan Bibit Unggul

Sejak dimulainya KSO pada Mei 2022, PalmCo melakukan program intensifikasi yang mencakup peremajaan kebun menggunakan bibit unggul serta penerapan teknologi pertanian modern yang efisien. Langkah ini menjadi tulang punggung dalam meningkatkan produktivitas kopi di Kebun Kalisat dan Blawan.

“Grafik produksinya naik terus. Maka, pertahankan dan tingkatkan skalanya dengan tetap memperhatikan kualitas panen serta mutu produk. Sehingga ekspor ke mancanegara yang sudah berhasil dilakukan juga dapat diperluas lagi,” tambah Kartika.

Data produksi menunjukkan bahwa produktivitas kopi di JCE mengalami lonjakan signifikan dengan capaian tertinggi dalam enam tahun terakhir, yaitu mencapai 482 kilogram per hektar pada tahun 2023 dan 2024. Ini menunjukkan efektivitas strategi pengelolaan kebun yang diterapkan.

Kopi Jawa Arabika Kembali Mendunia

Selain peningkatan produktivitas, pemasaran Kopi Jawa Arabika juga mengalami kemajuan pesat. Kopi hasil panen dari kebun ini konsisten menembus pasar ekspor di Eropa dan Amerika Serikat, mengukuhkan reputasi kopi Indonesia di kancah internasional.

Kartika juga berharap agar PTPN dapat memperluas kerjasama dengan petani kopi di kawasan Gunung Ijen yang lahan budidayanya berada di bawah Perhutani. “Model kerjasamanya yakni masyarakat menanam kopi di lahan Perhutani. Kemudian, dalam prosesnya dibina oleh PTPN, dan hasilnya dibeli oleh PTPN untuk diolah di pabriknya dan dijual dengan nilai yang tinggi hingga ke luar negeri. Sehingga buat petani nilai tambahnya semakin besar dibandingkan mereka bertani tradisional,” jelasnya.

Dukungan PTPN III untuk Petani dan Produksi Kopi

Direktur Utama PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, mengungkapkan bahwa total produksi kopi PTPN mencapai 825 ribu kilogram per tahun dengan 80 persen di antaranya diekspor. PTPN III juga berkomitmen untuk mendukung program tanam ulang di kebun kopi yang dikelola PTPN I melalui KSO dengan PTPN IV PalmCo.

“Kopi masyarakat kita olah di sini, kita jual, dan sebisa mungkin ekspor juga arahnya. Sehingga pendapatan petani meningkat,” tegas Ghani.

Transformasi Kebun Kopi dan Peningkatan Keuntungan

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan bahwa keberhasilan Turn Around kopi di Kawasan Ijen merupakan hasil dedikasi dan komitmen seluruh tim dalam melakukan transformasi menyeluruh. Peremajaan tanaman dan penerapan best practices telah berhasil mengembalikan kejayaan kopi Jawa di pasar internasional.

Laporan keuangan menunjukkan tren positif dengan laba bersih sebelum pajak yang meningkat secara signifikan sejak 2022. Setelah mengalami kerugian hingga Rp20 miliar pada 2021, kebun kopi yang dikelola KSO JCE berhasil mencatat keuntungan Rp18,09 miliar pada 2022, naik menjadi Rp28,48 miliar di 2023 dan Rp32 miliar di tahun berikutnya.

“Terima kasih kepada Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan yang terus memberikan dukungan kepada kami. Kami ingin membawa praktek terbaik ini ke petani kopi di Indonesia. Sehingga nantinya tidak hanya JCE dan PTPN saja, tapi seluruh petani kopi Indonesia mampu menikmati hasil bertani kopi yang maksimal,” pungkas Jatmiko.

Rencana Pengembangan Ke Depan

Dalam sisa masa kerja sama enam tahun mendatang, PalmCo berencana mengoptimalkan komposisi tanaman menghasilkan di kebun kopi agar operasional, keuangan, dan dampak sosial dapat terus berkelanjutan dan bertumbuh.

Keberhasilan Turn Around kopi di Kawasan Ijen menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara BUMN, pengelolaan modern, dan pemberdayaan petani dapat meningkatkan produktivitas serta daya saing kopi Indonesia di pasar global. Inovasi ini juga menjadi model bagi pengembangan komoditas perkebunan lain dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan ekonomi nasional.

Terkini

Harga Sembako Jogja Turun

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:50:24 WIB

Aliran Dana ETF Crypto BlackRock Melonjak Tajam

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:57:12 WIB

BMKG: Hujan Ringan Landa Jabodetabek

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:00:54 WIB

Cicilan Oppo Reno 11 Pro Mulai Rp400 Ribuan

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:07:08 WIB