JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah wilayah Indonesia pada Selasa, 24 Juni 2025. Penyesuaian ini sebagian besar dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Meski demikian, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio-solar tetap stabil tanpa perubahan sejak 2022.
Penurunan Harga Pertamax dan Jenis BBM Non-Subsidi di Beberapa Wilayah
Di Jawa Barat, misalnya, harga Pertamax kembali turun signifikan menjadi Rp12.100 per liter, dari sebelumnya Rp12.400 per liter. Penurunan juga terjadi pada varian BBM non-subsidi lainnya, antara lain:
Pertamax Turbo turun dari Rp13.300 menjadi Rp13.050 per liter
Pertamax Green 95 turun dari Rp13.150 menjadi Rp12.800 per liter
Dexlite turun dari Rp13.350 menjadi Rp12.740 per liter
Pertamina Dex turun dari Rp13.750 menjadi Rp13.200 per liter
Sementara itu, harga BBM subsidi Pertalite dan Bio-solar tetap bertahan masing-masing di angka Rp10.000 dan Rp6.800 per liter. Kebijakan menjaga harga BBM subsidi stabil ini menjadi langkah strategis Pertamina untuk meringankan beban masyarakat.
Harga BBM Pertamina Per Wilayah di Seluruh Indonesia
Berdasarkan data terbaru dari mypertamina.id, berikut adalah gambaran harga BBM Pertamina di sejumlah wilayah per 24 Juni 2025:
Aceh: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.400, Pertamax Turbo Rp13.350
Sumatera Barat: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.700, Pertamax Turbo Rp13.600
DKI Jakarta: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.100, Pertamax Turbo Rp13.050
Jawa Barat: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.100, Pertamax Turbo Rp13.050
Kalimantan Timur: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.400, Pertamax Turbo Rp13.350
Sulawesi Selatan: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.400, Pertamax Turbo Rp13.350
Papua Barat: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.400, Pertamax Turbo tidak tersedia
Harga BBM jenis Dexlite dan Pertamina Dex juga beragam sesuai wilayah dengan rentang harga Rp12.740 hingga Rp14.100 per liter.
Alasan Penyesuaian Harga BBM Non-Subsidi
Penyesuaian harga BBM non-subsidi dilakukan mengikuti dinamika pasar minyak global dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Meski harga minyak dunia sempat mengalami fluktuasi, harga BBM subsidi tetap dipertahankan agar tidak memberatkan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah.
“Kebijakan penyesuaian harga BBM non-subsidi kami ambil berdasarkan tren harga minyak global serta kondisi nilai tukar Rupiah. Namun kami tetap menjaga agar BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio-solar stabil,” ujar juru bicara Pertamina dalam keterangannya, Selasa (24/6/2025).
Pentingnya Pemantauan Harga Secara Berkala
Untuk memastikan harga BBM terbaru di wilayah masing-masing, Pertamina mengimbau masyarakat agar selalu memantau informasi harga melalui aplikasi MyPertamina atau website resmi. Hal ini karena harga BBM di SPBU bisa berbeda-beda sesuai wilayah dan kebijakan yang berlaku.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk menggunakan BBM sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan agar ketersediaan BBM tetap terjaga.
Proyeksi Harga BBM ke Depan
Dengan harga minyak dunia yang masih cukup fluktuatif dan nilai tukar Rupiah yang belum sepenuhnya stabil, Pertamina akan terus melakukan evaluasi harga BBM secara berkala. Masyarakat diharapkan memahami bahwa penyesuaian harga BBM non-subsidi merupakan bagian dari mekanisme pasar yang harus berjalan dinamis.
Namun demikian, Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga kestabilan harga BBM subsidi agar tetap terjangkau dan mendukung kebutuhan masyarakat luas.
Per 24 Juni 2025, harga BBM Pertamina mengalami beberapa penyesuaian, terutama penurunan pada jenis Pertamax dan turunannya di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Barat. Sementara itu, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio-solar tetap stabil sejak 2022. Penyesuaian ini sejalan dengan kondisi pasar minyak global dan nilai tukar Rupiah. Masyarakat diimbau untuk memantau harga BBM terkini melalui saluran resmi Pertamina.