BEI Targetkan 407 Instrumen Pasar Modal 2025

Sabtu, 28 Juni 2025 | 09:04:39 WIB
BEI Targetkan 407 Instrumen Pasar Modal 2025

JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan komitmennya untuk memperdalam pasar modal nasional dengan menargetkan 407 instrumen pasar modal tercatat sepanjang 2025. Target ambisius ini diumumkan langsung oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam konferensi pers di Jakarta.

Nyoman menyatakan bahwa fokus BEI tidak lagi hanya pada nilai emisi yang berhasil dihimpun, tetapi lebih pada jumlah instrumen yang tercatat di bursa. “Kita targetkan 407 teman-teman sekalian untuk di 2025 ini,” ujar Nyoman.

Menurutnya, langkah ini diambil untuk mendorong aktivitas penggalangan dana di berbagai sektor, sekaligus meningkatkan kedalaman pasar modal Indonesia agar semakin inklusif dan berdaya saing.

Target Instrumen Beragam, Semua Dapat Perlakuan Setara

Nyoman menjelaskan, 407 instrumen yang menjadi target BEI meliputi berbagai jenis efek, mulai dari saham, Exchange Traded Fund (ETF), obligasi, sukuk, Efek Beragun Aset (EBA), EBA syariah, hingga warrant terstruktur. Seluruh instrumen tersebut akan mendapatkan perlakuan setara dalam hal promosi, sebagai bagian dari strategi BEI untuk memperluas pasar dan menarik lebih banyak emiten serta investor.

“Kita tidak membedakan satu instrumen dengan instrumen lain, semuanya kita promosikan secara setara. Total target kita tetap 407 instrumen,” tegasnya.

Penyesuaian Target Secara Berkala

Lebih lanjut, Nyoman menegaskan bahwa BEI akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian target secara berkala, menyesuaikan dengan dinamika pasar yang sangat cepat berubah. Hal ini untuk memastikan target yang ditetapkan tetap realistis, adaptif, dan relevan dengan kondisi perekonomian nasional maupun global.

“Seiring dengan kondisi pasar yang terus berubah, kami telah melakukan tinjauan atas capaian seluruh instrumen dan akan secara kontinu menyesuaikan target tersebut,” jelasnya.

Dorong Pendalaman Pasar Modal Nasional

Target penambahan 407 instrumen pasar modal di 2025 ini merupakan bagian dari upaya strategis BEI mendukung pendalaman pasar modal Indonesia. Dengan semakin beragamnya produk yang tercatat di bursa, diharapkan likuiditas pasar meningkat, aktivitas investor lebih bergairah, dan potensi penggalangan dana bagi perusahaan dari berbagai sektor semakin terbuka luas.

BEI juga menilai keberagaman instrumen akan memberikan lebih banyak pilihan investasi kepada masyarakat, termasuk instrumen syariah seperti sukuk dan EBA syariah, sehingga mendukung perkembangan pasar modal syariah yang inklusif.

Kontribusi Emiten dan Peluang Investor

Selain fokus pada jumlah instrumen, BEI juga terus berupaya meningkatkan kualitas perusahaan tercatat. Ini termasuk mendorong perusahaan rintisan (startup), UMKM, hingga BUMN untuk memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan jangka panjang.

BEI berharap semakin banyak perusahaan di berbagai sektor yang tertarik mencatatkan efeknya, mengingat tingginya potensi pasar modal sebagai sumber pendanaan di tengah tren pertumbuhan perekonomian Indonesia yang solid.

“Kami ingin membuka peluang seluas-luasnya bagi semua sektor untuk memanfaatkan pasar modal, baik perusahaan besar, menengah, maupun kecil. Semakin banyak perusahaan yang masuk, semakin banyak pula peluang bagi investor,” ungkap Nyoman.

Meningkatkan Literasi dan Edukasi Pasar Modal

Dalam mendukung target tersebut, BEI juga gencar melakukan program edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat. Edukasi ini diharapkan dapat menarik minat investor ritel, terutama generasi muda, untuk lebih memahami pasar modal dan berinvestasi secara cerdas.

BEI rutin menggelar sosialisasi, workshop, hingga program Sekolah Pasar Modal di berbagai kota di Indonesia, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelaku industri, dan lembaga pendidikan.

Laba BEI Melonjak, Cerminkan Kinerja Positif

Sebagai informasi, kinerja BEI juga terus menunjukkan tren positif. Pada 2024, laba BEI tercatat tumbuh 16,3 persen secara tahunan menjadi Rp673 miliar. Peningkatan ini mencerminkan semakin tingginya aktivitas transaksi di pasar modal, serta bertambahnya jumlah emiten yang mencatatkan efek di BEI.

Pertumbuhan laba ini juga menjadi modal penting bagi BEI dalam memperkuat infrastruktur, memperluas jaringan edukasi, dan mengembangkan teknologi yang mendukung pengelolaan pasar modal yang lebih modern, efisien, dan aman.

Dengan target 407 instrumen pasar modal tercatat pada 2025, BEI berkomitmen mengakselerasi pendalaman pasar, mendukung kebutuhan pendanaan pelaku usaha, dan memperluas peluang investasi bagi masyarakat. Langkah ini diharapkan menjadi katalis penting untuk memperkuat ekosistem pasar modal Indonesia agar semakin inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.

Terkini