JAKARTA - Mata uang terendah di dunia jadi tolok ukur rendahnya nilai tukar dibanding mata uang negara lain dalam sistem keuangan global.
Nilai tukar atau kurs menggambarkan berapa banyak satu mata uang bisa ditukar dengan mata uang asing. Secara umum, kekuatan atau kelemahan suatu mata uang biasanya dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, dolar AS telah memainkan peran utama dalam sistem keuangan global. Dolar Amerika dianggap sebagai salah satu mata uang yang paling dominan di dunia.
Hal ini disebabkan oleh perannya sebagai cadangan devisa utama di berbagai negara dan penggunaannya yang luas dalam aktivitas perdagangan antarnegara.
Peran sentral tersebut menjadikan dolar AS sebagai alat pembayaran internasional yang memberikan berbagai keuntungan, terutama dalam memperlancar transaksi global, termasuk kerja sama ekonomi lintas negara.
Perlu diketahui bahwa kurs mata uang tidak bersifat tetap, melainkan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung berbagai faktor ekonomi.
Beberapa hal yang paling memengaruhi nilai tukar antara lain tingkat permintaan pasar terhadap mata uang tertentu, minat investor asing terhadap kondisi ekonomi suatu negara, angka inflasi, serta nilai dari komoditas utama yang dimiliki negara tersebut.
Semua elemen ini saling berkaitan dan membentuk dinamika nilai mata uang di pasar global. Dalam kondisi ekstrem, jika nilai tukar suatu mata uang jatuh sangat rendah, bisa saja mata uang tersebut masuk dalam kategori mata uang terendah di dunia.
Daftar Mata Uang Terendah di Dunia
Namun, tahukah kamu negara mana saja yang memiliki nilai tukar mata uang paling rendah hingga termasuk dalam kategori mata uang terendah di dunia? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Bolivar Venezuela
Bolivar yang digunakan di Venezuela kini berada pada posisi paling lemah dalam hal nilai tukar jika dibandingkan dengan mata uang negara lainnya.
Situasi ini semakin parah sejak awal tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 melanda dan menyebabkan tingkat inflasi melonjak tajam.
Sejak saat itu, posisi mata uang ini makin terpuruk, bahkan tercatat sebagai salah satu yang memiliki tingkat inflasi tertinggi secara global.
Pemerintah Venezuela melakukan redenominasi pada 20 Agustus 2018 sebagai langkah untuk menanggulangi hiperflasi yang saat itu mencapai angka fantastis, yaitu sekitar 830.000% dan terus meningkat setiap harinya.
Sebelum kebijakan ini diterapkan, nilai tukar 1 Dolar Amerika Serikat setara dengan minus 248.487 VEF. Setelah redenominasi, mata uang versi lama digantikan dengan seri baru, di mana 1 VES setara dengan 100.000 VEF.
Sebagai bagian dari solusi, pemerintah sempat meluncurkan mata uang digital yang ditujukan untuk menghadapi dominasi dolar AS.
Namun kebijakan ini malah mempercepat lonjakan inflasi karena nilai tukar terhadap dolar ditentukan secara sepihak oleh otoritas negara.
Kode mata uang: VES (sebelumnya VEF)
Nilai tukar saat ini:
1 IDR = 280 VES
1 USD = 4.000.815 VES
2. Rial Iran
Rial milik Iran mengalami kemerosotan tajam sejak Revolusi Islam pada tahun 1979. Ketidakpastian politik saat itu mendorong banyak perusahaan asing keluar dari negara tersebut.
Tak lama setelah itu, Iran terlibat konflik bersenjata dengan Irak dan mendapat sanksi ekonomi dari negara lain akibat program nuklir yang dijalankannya.
Langkah pemerintah untuk membatasi peredaran mata uang asing malah mendorong pertumbuhan pasar gelap secara masif. Hal ini semakin memperburuk kondisi perekonomian dan mengakibatkan nilai Rial turun sekitar 400%.
Pada 2015, Iran menyetujui perjanjian nuklir dengan sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Jerman, dan Cina, yang kemudian membantu memperbaiki stabilitas ekonomi serta nilai tukar.
Namun, kondisi kembali memburuk pada 2018 setelah Amerika Serikat menuduh Iran melanjutkan proyek nuklirnya.
Sanksi ekonomi pun kembali diberlakukan secara lebih ketat, membuat akses Iran ke pasar global menjadi terbatas, khususnya untuk ekspor minyak—sumber utama pendapatan negara yang mencakup sekitar 69% dari total pemasukan tahunan. Situasi ini menyebabkan defisit serius pada anggaran negara.
Selain sektor minyak, berbagai industri penting lainnya seperti metalurgi dan petrokimia juga terkena dampak sanksi tersebut. Memasuki tahun 2020, inflasi kembali meningkat dan menyebabkan nilai Rial mengalami penurunan hingga 600%.
Untuk merespons kondisi ini, pemerintah memutuskan melakukan perubahan nilai nominal dengan mengganti Rial menjadi Toman serta menghapus empat nol pada mata uang. Sebagai contoh, 10.000 Rial versi lama dikonversi menjadi 1 Toman.
Kode mata uang: IRR
Nilai tukar saat ini:
1 IDR = 2,94 IRR
1 USD = sekitar 278.800 IRR (kurs pasar gelap)
1 USD = 42.025 IRR (kurs resmi pemerintah)
3. Dong Vietnam
Dong yang digunakan sebagai alat pembayaran resmi di Vietnam menempati posisi ketiga sebagai mata uang dengan nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan banyak negara lain.
Hal ini berkaitan erat dengan proses transisi yang masih berlangsung dari sistem ekonomi yang terpusat menuju sistem pasar terbuka.
Proses perubahan ini membawa dampak pada stabilitas dan kekuatan nilai tukar mata uang negara tersebut, yang belum menunjukkan pemulihan sepenuhnya hingga saat ini.
Meski demikian, berbagai pengamat dan ekonom menyatakan bahwa arah kebijakan pemerintah Vietnam sudah berada pada jalur yang tepat.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, mereka diperkirakan akan mampu mengejar ketertinggalan, bahkan menyamai kondisi ekonomi negara-negara tetangga terdekat di kawasan Asia.
Kode mata uang: VND
Nilai tukar:
1 IDR = 1,59 VND
1 USD = 22.764 VND
4. Rupiah Indonesia
Pada 5 September 2016, Presiden menetapkan penerbitan tujuh pecahan uang kertas baru, mulai dari seribu hingga seratus ribu rupiah. Kebijakan ini diambil sebagai tanggapan terhadap melemahnya nilai tukar uang kertas versi sebelumnya.
Meskipun secara umum Indonesia merupakan negara dengan perekonomian yang tergolong stabil di kawasan Asia Tenggara, nilai tukar mata uangnya tetap belum terlalu kuat di tingkat internasional.
Pemerintah melalui lembaga pengatur keuangan telah berupaya menjalankan berbagai langkah untuk memperkuat posisi mata uang nasional. Namun, hasil dari kebijakan tersebut belum memberikan dampak besar terhadap penguatan nilai tukarnya.
Kode mata uang: IDR
Nilai tukar:
1 USD = 14.253 IDR
5. Sum Uzbekistan
Pada 1 Juli 1994, pemerintah Uzbekistan memperkenalkan Sum modern sebagai bentuk resmi alat pembayaran yang baru. Satu Sum baru ini menggantikan seribu kupon Sum lama.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari reformasi sistem keuangan negara tersebut. Kemudian, pada 5 September 2017, dilakukan pelonggaran kebijakan moneter yang mendorong liberalisasi nilai tukar mata uang.
Sebagai akibatnya, nilai tukar Sum terhadap dolar AS berubah menjadi 1 USD senilai sekitar 8.100 UZS, dengan estimasi yang berkisar antara 8.000 hingga 8.150 UZS per dolar.
Perubahan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyesuaikan perekonomian Uzbekistan dengan pasar global.
Kode mata uang: UZS
Nilai tukar:
1 IDR = 0,74 UZS
1 USD = 10.667 UZS
6. Leone Sierra Leone
Negara Sierra Leone yang terletak di benua Afrika masih menghadapi tantangan berat dalam hal ekonomi. Kondisi ini membuat nilai mata uang lokalnya mengalami penurunan cukup drastis.
Negara ini juga kerap dilanda berbagai krisis, termasuk konflik bersenjata dan wabah penyakit menular seperti Ebola, yang sempat muncul kembali dalam beberapa waktu terakhir.
Situasi yang tidak stabil ini secara langsung memengaruhi kekuatan mata uang mereka, menjadikannya berada di jajaran terlemah di dunia dalam hal nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya.
Kode mata uang: SLL
Nilai tukar:
1 IDR = 0,73 SLL
1 USD = 10.430 SLL
7. Franc Guinea
Negara Guinea mengalami tekanan besar pada nilai tukar mata uangnya karena tingkat inflasi yang tinggi, pertumbuhan angka kemiskinan, dan peningkatan aktivitas kriminal, terutama oleh kelompok bersenjata ilegal.
Padahal, jika melihat potensi kekayaan alam yang dimiliki negara ini—seperti cadangan emas, berlian, dan aluminium—seharusnya Guinea memiliki kapasitas ekonomi yang kuat.
Namun, kenyataan justru menunjukkan sebaliknya. Sumber daya alam yang melimpah tidak mampu dioptimalkan untuk menciptakan kestabilan ekonomi yang mendukung penguatan mata uang nasional.
Kode mata uang: GNF
Nilai tukar:
1 IDR = 0,68 GNF
1 USD = 9.782 GNF
8. Kip Laos
Laos merupakan negara yang sejak awal penggunaan mata uang resminya memang telah menunjukkan nilai tukar yang rendah dibandingkan dengan mata uang negara lain.
Meskipun demikian, sepanjang perjalanannya, mata uang ini sempat mengalami sedikit penguatan terhadap dolar AS. Kip pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 dan hingga kini masih digunakan.
Namun, rendahnya kekuatan tukar ini bukan semata karena kondisi ekonomi saat ini, melainkan karena sejak awal penerbitannya nilai dasarnya sudah berada di bawah standar mata uang negara lain.
Kode mata uang: LAK
Nilai tukar:
1 IDR = 0,67 LAK
1 USD = 9.574 LAK
9. Guarani Paraguay
Paraguay termasuk salah satu negara termiskin di kawasan Amerika Selatan. Negara ini menghadapi penurunan ekonomi yang tajam akibat kombinasi dari berbagai persoalan seperti inflasi tinggi, maraknya praktik korupsi, rendahnya kualitas pendidikan, serta tingginya tingkat pengangguran.
Paraguay memang dikenal sebagai salah satu pengekspor utama kapas dan kedelai.
Namun, hasil ekspor tersebut belum cukup untuk menutupi biaya impor yang juga
besar, sehingga neraca ekonomi menjadi tidak seimbang.
Kondisi ini turut berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang negara tersebut.
Kode mata uang: PYG
Nilai tukar:
1 IDR = 0,48 PYG
1 USD = 6.914 PYG
10. Riel Kamboja
Riel merupakan alat pembayaran resmi di Kamboja yang mulai digunakan kembali pada tahun 1995 sebagai pengganti mata uang Piastre Indochina. Namun, sejak awal kemunculannya, nilai tukar Riel sudah tergolong rendah.
Situasi ini membuat sebagian besar masyarakat lebih memilih menggunakan dolar AS untuk keperluan transaksi sehari-hari.
Kecenderungan masyarakat untuk menggunakan mata uang asing justru memperlemah posisi Riel sebagai alat tukar utama di dalam negeri. Akibatnya, nilai tukar mata uang nasional Kamboja ini tidak menunjukkan penguatan yang berarti.
Kode mata uang: KHR
Nilai tukar:
1 IDR = 0,28 KHR
1 USD = 4.077 KHR
Daftar Mata Uang yang Didenominasikan Kembali
Denominasi
Denominasi merujuk pada proses penyesuaian nilai nominal uang kertas menjadi lebih kecil.
Proses ini biasanya dilakukan setelah negara mengalami inflasi, dengan tujuan menstabilkan kembali sistem keuangan dan menyederhanakan penghitungan nilai transaksi.
Selama proses ini berlangsung, uang kertas lama akan digantikan oleh versi baru dengan nilai satuan yang sudah disesuaikan.
Lewat kebijakan ini, beberapa negara berhasil mengangkat nilai mata uangnya sehingga keluar dari jajaran mata uang dengan nilai tukar rendah.
1. Dobra – Sao Tome
Denominasi terhadap mata uang ini dilakukan pada 1 Januari 2018, di mana setiap 1 Dobra baru (kode: STN) memiliki nilai yang setara dengan 1.000 Dobra lama (kode: STD).
Sao Tome dan Principe merupakan dua pulau kecil di kawasan Afrika Barat yang menggantungkan ekonominya pada ekspor kakao, kopi, dan kelapa.
Namun hasil dari sektor ini belum cukup kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi domestik secara optimal.
Saat ini, adanya temuan cadangan minyak di wilayah Pulau Sao Tome memberikan harapan baru terhadap penguatan nilai Dobra di masa mendatang.
Kode mata uang: STD
Nilai tukar:
1 USD = 22.511 STD (sebelum denominasi)
2. Ruble – Belarus
Pada 1 Juli 2016, pemerintah Belarus memutuskan untuk melakukan denominasi terhadap mata uangnya. Hasil dari kebijakan ini adalah setiap 1 Ruble baru (BYN) bernilai sama dengan 10.000 Ruble versi lama (BYR).
Negara ini memulai penggunaan mata uang Ruble sejak tahun 1992 setelah runtuhnya Uni Soviet.
Walau sempat berada pada kondisi stabil, nilai tukar Ruble perlahan menurun akibat pengaruh kebijakan fiskal yang membebani, korupsi yang meluas, serta pembatasan dalam kehidupan politik.
Kode mata uang: BYR
Nilai tukar:
1 USD = 24.155 BYR (sebelum denominasi)
3. Shilling – Uganda
Shilling Uganda resmi diperkenalkan pada tahun 1966 sebagai pengganti dari Shilling Afrika Timur. Saat itu, mata uang ini juga sempat digunakan di negara-negara lain seperti Kenya, Zanzibar, dan Tanganyika.
Saat ini, Shilling Uganda termasuk dalam kategori mata uang yang cenderung stabil karena nilai tukarnya tidak mengalami penurunan yang drastis, bahkan dalam beberapa tahun terakhir penurunan nilainya tidak pernah melewati angka 5%.
Kode mata uang: UGX
Nilai tukar:
1 IDR = 0,24 UGX
1 USD = 3.528 UGX
Kenapa Nilai Tukar Mata Uang Bisa Turun?
Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan nilai mata uang sebuah negara melemah adalah kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak sehat.
Ketika ekonomi mengalami gangguan, maka stabilitas inflasi dan kelancaran sistem pembayaran pun ikut terdampak.
Situasi seperti ini umumnya muncul sebagai dampak dari berbagai hal seperti konflik bersenjata, penurunan Produk Domestik Bruto (PDB), anjloknya harga komoditas utama, hingga ketidakpastian politik.
Tak hanya itu, pelemahan nilai tukar juga sering kali berkaitan erat dengan buruknya pengelolaan kebijakan moneter, serta keputusan fiskal dan peran bank sentral yang tidak berjalan optimal.
Sebagai penutup, daftar mata uang terendah di dunia mencerminkan kondisi ekonomi dan kebijakan suatu negara yang belum stabil, sehingga berdampak pada nilai tukarnya di pasar global.