FILM Sore: Istri dari Masa Depan Suguhkan Romansa Unik yang Sarat Makna

Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:39:44 WIB
FILM Sore: Istri dari Masa Depan Suguhkan Romansa Unik yang Sarat Makna

JAKARTA - Ketika film romantis lokal cenderung mengandalkan formula lama soal cinta dan konflik hubungan, Sore: Istri dari Masa Depan datang membawa napas segar. Bukan sekadar kisah asmara yang melankolis, film ini tampil sebagai karya sinematik yang mencoba mengangkat makna cinta melalui sentuhan sci-fi dan kedalaman emosional yang jarang ditemukan di layar film Indonesia.

Dibintangi oleh Dion Wiyoko dan Sheila Dara Aisha, film ini bukan hanya mengandalkan cerita percintaan, tapi juga membangun dimensi waktu sebagai elemen penting dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual yang menyentuh. Dengan durasi nyaris dua jam, Sore berhasil menjaga atensi penonton, bukan lewat dramatisasi murahan, melainkan lewat pembangunan karakter dan alur yang menyentuh.

Cinta Melampaui Waktu

Disutradarai oleh Alyandra Pandjipoera, Sore: Istri dari Masa Depan berkisah tentang kehidupan Jonathan (Dion Wiyoko), seorang pria sukses namun kaku dan dingin. Ia menjalani hidup dengan logika, angka, dan jadwal yang tertata. Namun segalanya berubah ketika ia tiba-tiba bertemu seorang perempuan bernama Sore (Sheila Dara) yang mengaku datang dari masa depan dan... adalah istrinya.

Dari sinilah, film mengajak penonton menelusuri kisah dua insan yang berusaha memahami cinta bukan dari proses pendekatan biasa, tetapi dari perspektif masa depan yang sudah tahu bagaimana hasil akhirnya. Sore, sang istri dari masa depan, sudah tahu bagaimana hidup Jonathan akan berjalan. Ia hadir bukan hanya untuk mencintai, tetapi juga memperbaiki arah hidup Jonathan agar tidak menyesal di kemudian hari.

“Film ini adalah refleksi. Kita kerap berpikir waktu akan selalu memberi ruang untuk berubah. Tapi bagaimana kalau waktu justru datang lebih dulu, menyuruh kita sadar sebelum semuanya terlambat?” kata Alyandra dalam sesi wawancara terbatas.

Chemistry Dion Wiyoko dan Sheila Dara Jadi Sorotan

Salah satu kekuatan utama dari film ini adalah chemistry akting dari dua pemeran utama. Dion Wiyoko tampil meyakinkan sebagai Jonathan yang keras kepala, rasional, namun perlahan luluh oleh kehadiran Sore. Sementara Sheila Dara menyuguhkan karakter Sore dengan ketenangan, kelembutan, dan misteri yang justru memikat.

Banyak penonton yang memuji kecocokan mereka di layar lebar. Chemistry mereka bukan hanya sekadar soal keromantisan, tapi tentang bagaimana dua karakter dengan nilai hidup yang berbeda bisa saling mengisi dan belajar memahami.

“Sheila punya kemampuan untuk menyampaikan emosi tanpa kata. Itulah kenapa dia cocok banget jadi Sore, karakter yang nggak butuh banyak dialog untuk bikin penonton jatuh hati,” puji Dion dalam sesi jumpa media.

Sinematografi dan Produksi yang Premium

Tidak hanya dari sisi cerita dan akting, Sore juga dipuji karena kualitas sinematografi dan artistiknya yang terkesan premium. Pengambilan gambar yang estetis, tata cahaya yang hangat, dan lokasi-lokasi syuting yang natural namun elegan, semuanya diracik untuk memperkuat atmosfer cerita. Estetika visual film ini mempertegas bahwa perfilman Indonesia sudah sangat berkembang dalam soal teknis dan artistik.

Penggunaan musik latar yang minimalis namun emosional juga membuat suasana setiap adegan terasa hidup. Musik hadir untuk mempertegas emosi, bukan mendominasi atau memaksa penonton merasa sedih atau bahagia.

Makna Mendalam di Balik Kisah

Apa yang membuat Sore: Istri dari Masa Depan berbeda dari film romansa lainnya adalah pesan-pesan kehidupan yang tersirat di balik cerita. Film ini mengajak penonton merenung tentang pentingnya menghargai waktu, merawat hubungan, serta belajar mendengarkan dan berubah sebelum terlambat.

Sore hadir sebagai simbol—bahwa kadang kita butuh melihat masa depan terlebih dulu untuk bisa menghargai hari ini. Cinta dalam film ini bukan sekadar tentang jatuh cinta, tapi tentang mengusahakan masa depan bersama, bahkan ketika itu belum dimulai.

“Film ini ngajarin bahwa kadang yang kita butuhkan bukan orang baru, tapi versi lebih baik dari diri kita sendiri,” tulis salah satu penonton di kolom ulasan media sosial.

Relevan untuk Generasi Muda

Menariknya, meskipun mengangkat konsep perjalanan waktu dan pernikahan, film ini tetap terasa relevan untuk generasi muda. Bukan hanya karena dua aktor utamanya sedang digandrungi, tapi karena film ini mengangkat tema kekhawatiran akan masa depan, yang sangat lekat dengan realita anak muda saat ini: takut gagal, takut membuat keputusan salah, takut mencintai terlalu dalam.

Bukan Sekadar Kisah Romansa Biasa

‘Sore: Istri dari Masa Depan’ adalah pembuktian bahwa film Indonesia mampu menyajikan kisah cinta yang bukan hanya romantis, tetapi juga penuh kontemplasi dan bernilai sinematik tinggi. Dengan plot yang kuat, penampilan aktor yang memukau, dan eksekusi teknis yang rapi, film ini berhasil menyentuh hati penonton tanpa harus menjadi melodrama berlebihan.

Film ini merefleksikan bahwa cinta, ketika dikemas dengan perspektif berbeda, bisa menjadi cerita yang membekas dan membawa dampak panjang. Dan Sore, bukan hanya nama tokoh perempuan dalam film, tapi juga bisa menjadi metafora dari waktu yang datang untuk menyapa dan mengingatkan: bahwa masa depan bisa dimulai hari ini, selama kita berani memperjuangkannya.

Terkini